BIOLOGI KELAS 7
BAB 1
PENGAMATAN BIOLOGI DAN KESELAMATAN KERJA
Ilmu pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit
melalui kerja ilmiah, demikian juga Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Mata pelajaran
IPA di Sekolah Menengah Pertama (SMP) disebut mata pelajaran Sains, yang
berarti ilmu pengetahuan tentang alam dan dunia fisik, termasuk di dalamnya
Biologi, Fisika, Kimia, dan Geologi. Bidang yang dipelajari di SMP adalah
Fisika, Biologi, dan Kimia.
A. Pengertian
Biologi dan Cabang Biologi
Biologi
adalah ilmu mengenai kehidupan. Istilah ini diambil dari bahasa Belanda
”biologie”, yang juga diturunkan dari gabungan kata bahasa Yunani, bios
(”hidup”) dan logos (”lambang”, ”ilmu”). Dahulu dikenal dengan istilah ilmu
hayat (diambil dari bahasa Arab, artinya ”ilmu kehidupan”). Tahukah kamu, apa
saja objek kajian Biologi? Objek kajian biologi sangat luas dan mencakup semua
makhluk hidup. Karenanya, dikenal berbagai cabang Biologi yang mengkhususkan
diri pada setiap kelompok organisme, seperti botani untuk mempelajari tumbuhan,
zoologi untuk mempelajari hewan, dan mikrobiologi untuk mempelajari
mikroorganisme. Berbagai aspek kehidupan dikupas tuntas melalui cabang Biologi
seperti ciri-ciri fisik dipelajari dalam anatomi (tumbuhan, hewan maupun
manusia), sedang fungsinya dipelajari dalam fisiologi. Hubungan antar sesama
makhluk dan dengan alam sekitar dapat dipelajari dalam ekologi, dan mekanisme
pewarisan sifat dipelajari dalam genetika. Sementara itu, perkembangan
teknologi memungkinkan pengkajian pada tingkat molekul penyusun organisme
melalui Biologi molekular serta biokimia, yang banyak didukung oleh
perkembangan teknik komputer melalui bidang bioinformatika. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa Biologi adalah ilmu yang mempelajari makhluk hidup dan
gejala-gejala kehidupannya.
Berikut
ini adalah cabang-cabang ilmu biologi :
1. Anatomi atau ilmu urai
tubuh,
ilmu yang mempelajari tentang bagian-bagian tubuh
2. Botani, Ilmu yang mempelajari
tentang tumbuhan
3. Ekologi, ilmu yang mempelajari
tentang hubungan timbale balik antara makhluk hidup dan lingkungannya
4. Entomologi, Ilmu yang mempelajari
tentang serangga
5. Evolusi, ilmu yang mempelajari
perubahan makhluk hidup dalam jangka panjang
6. Fisiologi, Ilmu yang mempelajari
tentang faal/fungsi kerja tubuh
7. Histologi, ilmu yang mempelajari
tentang jaringan
8. Mikobiologi, ilmu yang mempelajari
tentang jamur
9. Morfologi, ilmu yang mempelajari
tentang bentuk atau ciri luar organisme
10. Ornitologi, ilmu yang mempelajari
tentang burung
11. Palaentologi, Ilmu yang mempelajari
tentang fosil
12. Zoologi, ilmu yang mempelajari hewan
13. Patologi, ilmu yang mempelajari penyakit dan pengaruhnya terhadap
kehidupan manusia
14. Higiene, ilmu yang mempelajari aturan dan cara hidup sehat
15. Virologi, ilmu yang mempelajari virus
16. Sitologi, ilmu yang mempelajari sel
17. Mikrobiologi, ilmu yang mempelajari
tentang organism
18. Embriologi, ilmu yang mempelajari tentang perkembangan embrio
19. Genetika , cabang genetika yang membahas transmisi bahan
genetik pada ranah populasi
20. Taksonomi, ilmu yang mempelajari makhluk hidup berdasarkan
persamaan dan perbedaan yang dimiliki
B. Kerja Ilmiah
Ilmu
pengetahuan selalu berkembang, hal ini disebabkan oleh sifat dasar manusia yang
selalu merasa ingin tahu yang mendorongnya untuk melakukan penelitian.
Perubahan dapat terjadi dari waktu ke waktu. Sesuatu yang tadinya dianggap
benar dapat tumbang bila telah ditemukan hasil penelitian baru yang mengoreksi
kebenarannya. Pengetahuan yang diperoleh melalui suatu penelitian digolongkan
dalam pengetahuan ilmiah. Pengetahuan yang diperoleh dengan cara ini lebih dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya. Pengetahuan yang didapat melalui prasangka,
coba-coba, intuisi (ilham) ataupun tidak sengaja digolongkan pengetahuan non
ilmiah. Kamu juga mempunyai kesempatan untuk menjadi ilmuwan. Kamu dapat
mempelajari percobaan para ahli terdahulu dan menguji hasilnya, atau dapat
memulainya dengan memperhatikan lingkungan sekitar, menemukan masalah dan
mencoba untuk memecahkannya. Cara yang dapat ditempuh adalah dengan melalui
suatu metode yang dikenal dengan istilah metode ilmiah. Metode ilmiah merupakan
suatu metode yang tersusun secara sistematis untuk memecahkan suatu masalah
yang timbul dalam ilmu pengetahuan, demikian juga dalam Biologi.
Secara
berurutan langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut.
1. menentukan dan merumuskan masalah,
2. merumuskan hipotesis/dugaan,
3. melaksanakan eksperimen (percobaan),
4. observasi/pengamatan,
5. mengumpulkan data,
6. menarik kesimpulan.
1. menentukan dan merumuskan masalah,
2. merumuskan hipotesis/dugaan,
3. melaksanakan eksperimen (percobaan),
4. observasi/pengamatan,
5. mengumpulkan data,
6. menarik kesimpulan.
Langkah
berikutnya menentukan variabel (faktor-faktor yang terlibat dan mempengaruhi sesuatu
yang diamati) yang terdapat dalam permasalahan. Ada tiga jenis variabel dalam
kegiatan penelitian, yaitu variabel
bebas, variabel respon, dan variabel kontrol. Pada permasalahan ”adakah
pengaruh air terhadap pertumbuhan tanaman”, volume air yang diberikan dapat
bervariasi. Faktor ini disebut variabel bebas/variabel manipulatif yaitu
variabel yang dapat diubah-ubah dan mempengaruhi/menyebabkan terjadinya suatu
proses/gejala/peristiwa. Pertumbuhan tanaman disebut variabel terikat/variabel
respon yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain. Kondisi tanaman
(jenis, umur, ukuran, dll), kondisi tanah serta sumber air yang digunakan dalam
percobaan disebut variabel kontrol yaitu variabel di luar variabel yang
diteliti tetapi perlu dikendalikan/ dikontrol.
Kerja
ilmiah dengan menggunakan metode ilmiah, memerlukan sikap ilmiah. Sikap ilmiah
adalah sikap yang terpuji yang dijunjung tinggi oleh masyarakat ilmiah.
Beberapa hal berikut merupakan sikap ilmiah :
1. Ingin tahu
2. Jujur
3. Teliti
4.Terbuka
5. Mau menerima masukan
6. Obyektif
1. Ingin tahu
2. Jujur
3. Teliti
4.Terbuka
5. Mau menerima masukan
6. Obyektif
Di
lingkunganmu ada berbagai jenis tumbuhan, hewan, bahkan mungkin mikroorganisme.
Selain itu di sekitarmu juga ditemukan air, tanah, udara, cahaya matahari,
suhu, kelembaban, maupun bebatuan. Berbagai jenis tumbuhan, hewan, dan
mikroorganisme merupakan makhluk hidup dan disebut sebagai komponen biotik.
Benda-benda seperti air, tanah, udara, cahaya matahari, suhu, kelembaban,
maupun bebatuan merupakan benda tak hidup dan disebut sebagai komponen abiotik.
Gejala biotik dan abiotik merupakan keadaan lingkungan di sekitar kita yang
ditunjukkan oleh keadaan makhluk hidup maupun benda tak hidup. Gejala biotik
dan abiotik saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan. Kejadian yang terjadi pada
komponen biotik akan berpengaruh terhadap komponen abiotik, demikian
sebaliknya. Contohnya kasus banjir, air sebagai komponen abiotik yang merupakan
komponen vital yang dibutuhkan makhluk hidup justru sebagai penyebab banjir.
Hal ini dapat terjadi karena kurangnya lahan resapan akibat penggundulan hutan
atau penebangan tanaman (komponen biotik), belum lagi kebiasaan buruk manusia
terhadap lingkungan yang dapat mengakibatkan banjir. Akibat dari banjir tentu
saja merugikan seluruh lapisan masyarakat. Coba kamu sebutkan contoh lainnya.
D. Alat-alat Dalam Percobaan Biologi
·
Mikroskop
Mikroskop (bahasa Yunani: micros = kecil dan scopein =
melihat) adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk
dilihat dengan mata kasar. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan
menggunakan alat ini disebut mikroskopi, dan kata mikroskopik
berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh mata.
Berdasarkan sumber cahayanya,
mikroskop dibagi menjadi dua, yaitu, mikroskop cahaya dan mikroskop elektron. Mikroskop cahaya sendiri dibagi lagi menjadi dua
kelompok besar, yaitu berdasarkan kegiatan pengamatan dan kerumitan kegiatan
pengamatan yang dilakukan. Berdasarkan kegiatan pengamatannya, mikroskop cahaya
dibedakan menjadi mikroskop diseksi untuk mengamati bagian permukaan dan
mikroskop monokuler dan binokuler untuk mengamati bagian dalam sel. Mikroskop monokuler
merupakan mikroskop yang hanya memiliki 1 lensa okuler dan binokuler memiliki 2
lensa okuler. Berdasarkan kerumitan kegiatan pengamatan yang dilakukan,
mikroskop dibagi menjadi 2 bagian, yaitu mikroskop sederhana (yang umumnya
digunakan pelajar) dan mikroskop riset (mikroskop dark-field,
fluoresens, fase kontras, Nomarski DIC, dan konfokal).
Ada dua
bagian utama yang umumnya menyusun mikroskop, yaitu:
- Bagian optik, yang terdiri dari kondensor, lensa objektif, dan lensa okuler.
- Bagian non-optik, yang terdiri dari kaki dan lengan mikroskop, diafragma, meja objek, pemutar halus dan kasar, penjepit kaca objek, dan sumber cahaya.
Pembesaran
Tujuan mikroskop cahaya dan elektron adalah
menghasilkan bayangan dari benda yang dimikroskop lebih besar. Pembesaran ini
tergantung pada berbgai faktor, diantaranya titik fokus kedua lensa( objektif
f1 dan okuler f2, panjang tubulus atau jarak(t) lensa objektif terhadap lensa
okuler dan yang ketiga adalah jarak pandang mata normal(sn). Rumus:
Sifat bayangan
Baik lensa
objektif maupun lensa okuler keduanya merupakan lensa cembung. Secara garis
besar lensa objektif menghasilkan suatu bayangan sementara yang mempunyai sifat
semu, terbalik, dan diperbesar terhadap posisi benda mula-mula, lalu yang
menentukan sifat bayangan akhir selanjutnya adalah lensa okuler. Pada mikroskop
cahaya, bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti bayangan sementara,
semu, terbalik, dan lebih lagi diperbesar. Pada mikroskop elektron bayangan
akhir mempunyai sifat yang sama seperti gambar benda nyata, sejajar, dan
diperbesar. Jika seseorang yang menggunakan mikroskop cahaya meletakkan huruf A
di bawah mikroskop, maka yang ia lihat adalah huruf A yang terbalik dan
diperbesar
Komponen-komponen
mikroskop terdiri dari:
1. Lensa okuler
Merupakan bagian yang dekat dengan mata pengamat saat mengamati objek. Lensa okuler terpasang pada tabung atas mikroskop. Perbesaran pada lensa okuler ada tiga macam, yaitu 5x, 10x, dan 12,5x.
2. Tabung mikroskop
Merupakan penghubung lensa okuler dan lensa objektif. Tabung terpasang pada bagian bergerigi yang melekat pada pegangan mikroskop sebelah atas. Melalui bagian yang bergerigi, tabugn dapat digerakkan ke atas dan ke bawah.
3. Makrometer (sekrup pengarah kasar)
Merupakan komponen untuk menggerakkan tabung mikroskop ke atas dank e bawah dengan pergeseran besar.
4. Mikrometer (sekrup pengarah halus)
Merupakan komponen untuk menggerakkan tabung ke atas dan ke bawah dengan pergeseran halus.
5. Revolver
Merupakan pemutar lensa untuk menempatkan lensa objektif yang dikehendaki.
6. Lensa objektif
Merupakan komponen yang langsung berhubungan dengan objek atau specimen. Lensa objektif terpasang pada bagian bawah revolver.
Perbesaran pada lensa objektif bervariasi, bergantung pada banyaknya lensa objektif pada mikroskop. Misalnya, ada perbesaran lensa objektif 10x dan 40x (mikroskop dengan dua lensa objektif); 4x, 10x, dan 40x (mikroskop dengan tiga lensa objektif); dan 4x, 10x, 45x, dan 400x (mikroskop dengan empat lensa objektif).
7. Meja preparat
Merupakan meja preparat atau tempat sediaan obek/specimen.
Pada bagian tengah meja preparat mikroskop terdapat lubang untuk jalan masuk cahaya ke mata pengamat.
Meja preparat digunakan untuk meletakkan sediaan objek atau specimen. Pada meja preparat terdapat dua penjepit untuk menjepit object glass. Pada beberapa mikroskop lain, meja preparat dapat digerakkan ke atas dan ke bawah.
8. Diafragma
Merupakan komponen untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk melalui lubang pada panggung mikroskop. Diafragma ini terpasang pada bagian bawah panggung mikroskop.
9. Kondensor
Merupakan alat untuk memfokuskan cahaya pada objek atau specimen. Alat ini terdapat di bawah panggung.
10. Lengan mikroskop
Merupakan bagian yang dapat dipegang waktu mengangkat mikroskop atau menggeser mikroskop.
11. Cermin reflektor
Digunakan untuk menangkap cahaya yang masuk melalui lubang pada panggung mikroskop, yakni dengan cara mengubah-ubah letaknya. Cermin ini memiliki permukaan datar dan permukaan cekung. Permukaan datar digunakan jika sumber cahaya cukup terang dan permukaan cekung digunakan jika cahaya kurang terang.
12. Kaki mikroskop
Merupakan tempat mikroskop bertumpu. Kebanyakan kaki mikroskop berbentuk seperti tapal kuda.
1. Lensa okuler
Merupakan bagian yang dekat dengan mata pengamat saat mengamati objek. Lensa okuler terpasang pada tabung atas mikroskop. Perbesaran pada lensa okuler ada tiga macam, yaitu 5x, 10x, dan 12,5x.
2. Tabung mikroskop
Merupakan penghubung lensa okuler dan lensa objektif. Tabung terpasang pada bagian bergerigi yang melekat pada pegangan mikroskop sebelah atas. Melalui bagian yang bergerigi, tabugn dapat digerakkan ke atas dan ke bawah.
3. Makrometer (sekrup pengarah kasar)
Merupakan komponen untuk menggerakkan tabung mikroskop ke atas dank e bawah dengan pergeseran besar.
4. Mikrometer (sekrup pengarah halus)
Merupakan komponen untuk menggerakkan tabung ke atas dan ke bawah dengan pergeseran halus.
5. Revolver
Merupakan pemutar lensa untuk menempatkan lensa objektif yang dikehendaki.
6. Lensa objektif
Merupakan komponen yang langsung berhubungan dengan objek atau specimen. Lensa objektif terpasang pada bagian bawah revolver.
Perbesaran pada lensa objektif bervariasi, bergantung pada banyaknya lensa objektif pada mikroskop. Misalnya, ada perbesaran lensa objektif 10x dan 40x (mikroskop dengan dua lensa objektif); 4x, 10x, dan 40x (mikroskop dengan tiga lensa objektif); dan 4x, 10x, 45x, dan 400x (mikroskop dengan empat lensa objektif).
7. Meja preparat
Merupakan meja preparat atau tempat sediaan obek/specimen.
Pada bagian tengah meja preparat mikroskop terdapat lubang untuk jalan masuk cahaya ke mata pengamat.
Meja preparat digunakan untuk meletakkan sediaan objek atau specimen. Pada meja preparat terdapat dua penjepit untuk menjepit object glass. Pada beberapa mikroskop lain, meja preparat dapat digerakkan ke atas dan ke bawah.
8. Diafragma
Merupakan komponen untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk melalui lubang pada panggung mikroskop. Diafragma ini terpasang pada bagian bawah panggung mikroskop.
9. Kondensor
Merupakan alat untuk memfokuskan cahaya pada objek atau specimen. Alat ini terdapat di bawah panggung.
10. Lengan mikroskop
Merupakan bagian yang dapat dipegang waktu mengangkat mikroskop atau menggeser mikroskop.
11. Cermin reflektor
Digunakan untuk menangkap cahaya yang masuk melalui lubang pada panggung mikroskop, yakni dengan cara mengubah-ubah letaknya. Cermin ini memiliki permukaan datar dan permukaan cekung. Permukaan datar digunakan jika sumber cahaya cukup terang dan permukaan cekung digunakan jika cahaya kurang terang.
12. Kaki mikroskop
Merupakan tempat mikroskop bertumpu. Kebanyakan kaki mikroskop berbentuk seperti tapal kuda.
B.
Mempersiapkan Mikroskop
1. Mikroskop diambil dari tempat penyimpanan mikroskop dengan menggunakan kedua tangan saat mengambil dan membawa mikroskop ke meja. Satu tangan memegang lengan mikroskop dan tangan lain memegang kaki mikroskop.
2. Mikroskop ditempatkan di meja dengan kedudukan datar dan dihadapkan kea rah cahaya.
3. Sekrup pemutar besar diputar hingga tabung mikroskop turun sampai ke batas bawah.
4. Revolver diputar sehingga lensa objektif dengan pembesaran lemah (missal 10x) tepat pada posisinya atau tepat berada di atas lubang panggung.
5. Diafragma dibuka secara penuh. Kedudukan cermin diatur agar cahaya yang masuk terpantul melalui lubang pada panggung sehingga melalui lensa okuler akan tampak lingkaran cahaya yang terangnya merata. Lingkaran cahaya tersebut dikenal sebagai bidang pandang.
1. Mikroskop diambil dari tempat penyimpanan mikroskop dengan menggunakan kedua tangan saat mengambil dan membawa mikroskop ke meja. Satu tangan memegang lengan mikroskop dan tangan lain memegang kaki mikroskop.
2. Mikroskop ditempatkan di meja dengan kedudukan datar dan dihadapkan kea rah cahaya.
3. Sekrup pemutar besar diputar hingga tabung mikroskop turun sampai ke batas bawah.
4. Revolver diputar sehingga lensa objektif dengan pembesaran lemah (missal 10x) tepat pada posisinya atau tepat berada di atas lubang panggung.
5. Diafragma dibuka secara penuh. Kedudukan cermin diatur agar cahaya yang masuk terpantul melalui lubang pada panggung sehingga melalui lensa okuler akan tampak lingkaran cahaya yang terangnya merata. Lingkaran cahaya tersebut dikenal sebagai bidang pandang.
C.
Cara Penggunaan Mikroskop
1. Jarak mata-okuler:
Untuk mencegah kelelahan mata, diperlukan penjagaan jarak antara mata dan okuler. Untuk menentukan jarak ini, mata mendekati okuler dari suatu jarak maksimum sekitar 1 cm. Jarak optimum dicapai pada saat medan pandang tampak sebesar-besarnya dan setajam-tajamnya. Selain itu, mata yang sebelah lagi harus tetap terbuka.
2. Pengamatan dimulai dengan menggunakan lensa objektif dengan pembesaran lemah (misal 10x).
3. Sambil mengamati melalui lensa okuler, sekrup pemutar kasar diputar secara perlahan agar tabung mikroskop naik. Pada saat demikian, gambar dapat teramati meskipun belum begitu jelas. Untuk memperoleh gambit yang lebih jelas, sekrup pemutar halus diputar sehingga dapat diamati gambar yang lebih jelas dan lebih fokus.
4. Setelah mengamati gambar dengan menggunakan lensa objektif dengan pembesaran lemah (10x), objek yang sama coba diamati dengan menggunakan lensa dengan pembesaran yang lebih kuat (missal 40x) dengan cara memutar revolver sehingga lensa objektif 40x tepat mengarah ke lubang pada panggung.
Hal yang perlu diingat: selama pengamatan dengan pembesaran kuat tidak boleh mempergunakan sekrup pemutar kasar, untuk mendapatkan gambar yang baik (fokus) cukup digunakan sekrup pemutar halus.
1. Jarak mata-okuler:
Untuk mencegah kelelahan mata, diperlukan penjagaan jarak antara mata dan okuler. Untuk menentukan jarak ini, mata mendekati okuler dari suatu jarak maksimum sekitar 1 cm. Jarak optimum dicapai pada saat medan pandang tampak sebesar-besarnya dan setajam-tajamnya. Selain itu, mata yang sebelah lagi harus tetap terbuka.
2. Pengamatan dimulai dengan menggunakan lensa objektif dengan pembesaran lemah (misal 10x).
3. Sambil mengamati melalui lensa okuler, sekrup pemutar kasar diputar secara perlahan agar tabung mikroskop naik. Pada saat demikian, gambar dapat teramati meskipun belum begitu jelas. Untuk memperoleh gambit yang lebih jelas, sekrup pemutar halus diputar sehingga dapat diamati gambar yang lebih jelas dan lebih fokus.
4. Setelah mengamati gambar dengan menggunakan lensa objektif dengan pembesaran lemah (10x), objek yang sama coba diamati dengan menggunakan lensa dengan pembesaran yang lebih kuat (missal 40x) dengan cara memutar revolver sehingga lensa objektif 40x tepat mengarah ke lubang pada panggung.
Hal yang perlu diingat: selama pengamatan dengan pembesaran kuat tidak boleh mempergunakan sekrup pemutar kasar, untuk mendapatkan gambar yang baik (fokus) cukup digunakan sekrup pemutar halus.
D.
Perawatan Mikroskop
1. Memegang mikroskop dengan kedua tangan ketika mengangkatnya.
2. Memulai pengamatan dengan pembesaran lemah sebelum menggunakan pembesaran kuat.
3. Tidak memutar tombol dengan kasar.
4. Menghilangkan kotoran pada lensa mikroskop:
Seringkali gambar mikroskop tetap kabur meski telah diusahakan penyetelan focus halus. Ini seringkali disebabkan lensa depan objektif yang kotor dan/atau lensa okuler. Untuk memastikan pada bagian mana lensa kotor, pertama-tama lensa okuler diputar, dan kemudian, bila perlu, lensa objektif diputar sambil mengamati cuplikan untuk menentukan kapan lapisan kotoran yang kabur bergerak. Kemudian lensa yang kotor dibersihkan dengan kertas transerat atau kertas lensa. Kondensor yang kotor pun dapat mengaburkan gambar.
Ketika membersihkan lensa depan objektif, harus diingat bahwa lensa terpasang pada perekat yang dapat melarut dalam pelarut organic. Oleh karena itu, lebih baik jika digunakan air suling untuk menghilangkan kotoran; jika tidak bisa, digunakan pelarut organik yang mudah menguap sesedikit mungkin, misalnya benzene atau eter minyak bumi.
5. Memastikan mikroskop dalam keadaan kering, sebelum dan sesudah digunakan.
1. Memegang mikroskop dengan kedua tangan ketika mengangkatnya.
2. Memulai pengamatan dengan pembesaran lemah sebelum menggunakan pembesaran kuat.
3. Tidak memutar tombol dengan kasar.
4. Menghilangkan kotoran pada lensa mikroskop:
Seringkali gambar mikroskop tetap kabur meski telah diusahakan penyetelan focus halus. Ini seringkali disebabkan lensa depan objektif yang kotor dan/atau lensa okuler. Untuk memastikan pada bagian mana lensa kotor, pertama-tama lensa okuler diputar, dan kemudian, bila perlu, lensa objektif diputar sambil mengamati cuplikan untuk menentukan kapan lapisan kotoran yang kabur bergerak. Kemudian lensa yang kotor dibersihkan dengan kertas transerat atau kertas lensa. Kondensor yang kotor pun dapat mengaburkan gambar.
Ketika membersihkan lensa depan objektif, harus diingat bahwa lensa terpasang pada perekat yang dapat melarut dalam pelarut organic. Oleh karena itu, lebih baik jika digunakan air suling untuk menghilangkan kotoran; jika tidak bisa, digunakan pelarut organik yang mudah menguap sesedikit mungkin, misalnya benzene atau eter minyak bumi.
5. Memastikan mikroskop dalam keadaan kering, sebelum dan sesudah digunakan.
E. Keselamatan Kerja Dalam Pengamatan Biologi
Di dalam laboratorium terdapat banyak bahan-bahan
kimia yang dapat membahayakan kita. Untuk itu kita dituntut untuk berhati-hati
dan selalu memperhatikan prosedur keselamatan kerja di laboratorium.
Beberapa catatan mengenai
laboratorium yang menyimpan bahan-bahan kimia
•
Semua bahan kimia harus tersimpan dalam botol atau kaleng
yang sesuai dan tahan lama. Sebaiknya di simpan di tempat-tempat yang kecil dan
cukup untuk pemakaian sehari-hari.
•
Tempat persediaan untuk jangka panjang harus tersimpan
dalam gudang bahan kimia yang khusus/ gudang dalam tanah misalnya.
•
Setiap saat
bahan kimia harus diperiksa secara rutin, untuk menentukan apakah bahan-bahan
tersebut masih dapat digunakan atau tidak, dan perbaikan label yang biasanya
rusak. Bahan-bahan yang tak dapat digunakan lagi harus dibuang/ dimusnahkan
secara kimia
Beberapa hal
yang harus kita perhatikan ketika bekerja di laboratorium
•
Dilarang bekerja sendirian di laboratorium, minimal ada
asisten yang mengawasi.
•
Dilarang bermain-main dengan peralatan laboratorium dan
bahan Kimia.
•
Persiapkanlah hal yang perlu sebelum masuk laboratorium
seperti buku kerja,
•
jenis percobaan, jenis bahan, jenis perlatan, dan cara
membuang limbah sisa
•
percobaan.
•
Dilarang makan, minum dan merokok di laboratorium.
•
Jagalah kebersihan meja praktikum, apabila meja
praktiukm basah segera
•
keringkan dengan lap basah.
Berikut ini
simbol-simbol dan label zat kimia
•
POISON :
Bahan-bahan yang bersifat racun
•
Flammable :
Bahan yang mudah terbakar
•
Corrosive : bahan yang dapat merusak jaringan kulit
•
Irritant : Sedikit saja masuk ke tubuh dapat membakar
kulit, selaput lendir atau sistem pernapasan
•
Explosive :
Bahan yang mudah meledak bila kena panas, api atau sensitif terhadap gesekan
atau goncangan
·
Radioaktif
: Bahan-bahan yang bersifat radioaktif
Kecelakaan
yang sering terjadi di laboratorium
•
Luka bakar
•
Mata kemasukan benda asing
•
Luka tergores/teriris
•
Bahan kimia masuk dalam mulut
•
Keracunan
•
Kejutan listrik
•
Membalut luka
•
Pingsan
•
Radiasi dan zat radioaktif
BAB
2
B.
Klasifikasi Makhluk Hidup
Klasifikasi
makhluk hidup adalah megelompokan makhluk hidup menjadi golongan-golongan atau
unit-unit tertentu berdasarkan persamaan atau perbedaan ciri.
Makhluk
hidup adalah untuk mempermudah dalam mengenal, mempelajari, dan mengetahui
hubungan antar makhluk hidup.
Proses
klasifikasi makhluk hidup dimulai dengan mengelompokan beberepa individu yang
memiliki persamaan cirri dalam saru kelompok. Kelompok-kelompok yang terbentuk
tersebut disebut Takson.
Takson
pada tingkat yang lebih rendah memiliki sifat dan ciri yang lebih banyak,
sedangkan Takson pada tingkat yang lebih tinggi memiliki sifat, cirri yang
lebih sedikit.
Ilmu
yang mempelajari tentang Klasifikasi makhluk hidup adalah Taksonomi.
Langkah
pertama dalam proses klasifikasi makhluk hidup adalah mengidentifikasi
persamaan sifat-sifat makhluk hidup, pengelompokan berdasarkan persamaan
sifat-sifat, dan pemberian nama kelompok makhluk hidup. Proses klasifikasi
makhluk hidup selalu didasarkan pada banyaknya persamaan dan perbedaan yang
ditemukan pada makhluk hidup tersebut.
1.
Sejarah Klasifikasi.
Banyak
saintis yang berperan penting dalam perkembangan klasifikasi makhluk hidup
seperti Aristoteles, Theophratus, John Ray, Carolus Linnaeus, dan
Charles Darwin.
a. Aristoteles
Aristoteles
(384-322 SM) adalah seorang ilmuan sekaligus filosof Yunani kuno yang merintis
berkembangnya taksonomi. Didalam bukunya, Historia Animalum, ia memperkenalkan sekitar
520 jenis hewan. Aristoteles dijuluki sebagai bapak Zoologi. Aristoteles
mengelompokkan hewan menjadi dua kelompok, yaitu hewan berdarah merah dan
hewan yang tidak berdarah merah.
b. Theophratus
Theophratus
adalah murid dari Aristoteles. Sebagai pakar botani, ia memperkenalkan sekitar
500 jenis tembuhan dalam bukunya Historia Plantarum. Ia mengelompokan
tumbuhan menjadi empat kelompok, yaitu Herba, semak, perdu, dan
pohon.
c. John Ray
John
Ray adalah seorang ilmuan berkebangsaan Inggris. Ia mengelompokan makhluk hidup
kedalam kelompok-kelompok kecil. Dia juga mencetuskan konsep spesies (species).
Menurut Ray, Spesies adalah :
1) Sekelompok individu
serupa yang memiliki nenek moyang yang sama.
2) Tidak dihasilakn oleh
jenis lain.
3) Organism-organisme
yang menunjukan adanya perbedaan kecil, tetapi mereka berasal dari nenek moyang
yang sama.
d. Corolus Linnaeus
Pada
pertengahan abad 18, Ilmuan yang berkebangsaan Swedia (1707-1778)
memperkenalkan klasifikasi baru hasil penyempurnaan dari klasifikasi John Ray.
Menurut Linnaeus, suatu spesies adalah sekelompok organism yang memperlihatkan
tipe yang khusus. Organism yang memiliki tipe berbeda dengan spesies tertentu
berarti tidak termasuk dalam spesies tertentu. Spesies tidak akan mengalami
perubahan. Linnaeus juga memperkenalkan tata nama makhluk hidup dengan
pemakaian tingkatan aau takson dan nama ilmiah. Linnaeus mendaftarkan dan
mendeskripsikan tumbuhan dalam bukunya Spesies Plantarum (1753),
sedangkan hewan dideskripsikan dalam bukunya Systema Naturae (1758).
e. Charles Darwin
Darwin
mencetuskan klasifikasi baru mengenai evolusi. Ia meneliti banyak hewan dan
tumbuhan dan menyimpulkan bahwa :
1) Masing-masing hewan
dan tumbuhan berbeda satu sama lain.
2) Anak-anak cenderung
mirip dengan kedua orang tuanya.
3) Semua makhluk hidup
memiliki keturunan dalam jumlah banyak.
4) Jumlah seluruh
makhluk hidup tetap sama banyaknya dari tahun ketahun.
Pada tahun 1859, Darwin menulis buku
tentang evolusi yang berjudul The Origin Of Species by Means of Natural
Selection. Darwin dikenal sebagai Bapak Evolusi
2.
Sistem Klasifikasi
Sistem
klasifikasi yang sekaranf merupakan hasil perkembangan. Muai dari system
klasifikasi dua kingdom, sampai klasifikasi enam kingdom. Klasifikasi ini
adalah buatan manusia. Sistem klasifikasi terbaik tergantung dari kesepakatan
bersama dan kebutuhan karena masing-masing system klasifikasi memiliki dasar
tertentu.
a. Sistem klasifikasi
dua kingdom.
Dalam
klasifikasi ini, organism dikelompokan menjadi dua dunia besar yaitu, dnia
tumbuhan (kingdom Plantae) dan dunia hewan (Kingdon Animalia)
b. Sistem klasifikasi
tiga kingdom.
Jamur
yang pada klasifikasi dua kingdom masih termasuk dunia tumbuhan (kingdom
Plantae) telah dipisahkan menjadi kingdom sendiri. Jamur dibedakan dari
tumbuhan karena dinding sel jamur bukan terdiri dari bahan selulosa melainkan
dari bahan kitin. Jamur juga tidak dapat membuat makanan sendiri (heterotrof).
Klasifikasi tiga kingdom meliputi kingdom fungi (dunia jamur), kingdom plantae
(dunia tumbuhan), kingdom animalia (dunia hewan).
c. System klasifikasi
empat kingdom.
System
klasifikasi ini berkembang setelah ditemukan inti sel (nukleus). Ada organisme
yang inti selnya tidak memiliki selaput (prokariota), ada juga yang memiliki
selaput (eukariota). Klasifikasi empat kingdom meliputi, kingdom monera,
kingdom fungi, kingdom pkantae, kingdom animalia. Semua anggota kingdom monera
adalah organisme prokariotik, yaitu bakter dan sianobakteri.
d. System klasifikasi
lima kingdom.
Keempat
system klasifikasi tersebut belum memasukan virus dalam klasifikasinya. Tubuh
virus tersusun atas asam nukleat yang diselubungi oleh protein. Diluar sel
hidup virus adalah benda mati. Virus dapat hidup dan memperbanyak diri didalam
sel hidup inangnya. System klasifikasi enam kingdom merupakan system
klasifikasi lima kingdom dengan penambahan kingdom virus.
3.
Tingkatan Klasifikasi.
Klasifikasi
diakukan untuk memudahkan mempelajari makhluk hidup. Klasifikasi disusun dalam
bentuk bertingkat berdasarkan banyak sedikitnya persamaan dan perbedaannya.
Tingkatan ini disebut Takson. Tingkatan terkecil dari Takson adalah Spesies
(jenis), Tingkatan terbesar dari Takson adalah Kingdom (kerajaan).
a. Kingdom
Kingdom
merupakan tingkatan takson tertinggi. Makhluk hidup hidup didunia hanya
dikelompokan menjadi dua yaitu, kingdom plantae, dan kingdom animalia. Krn
perkembangan ilmu pengetahuan makhluk hidup dikelompokan menjadi enam kingdom
yaitu, monera, protista, fungi, plantae, animalia, virus.
b. Devinisi atau Filum
Kelompok
pada tumbuhan dikenal dengan Devisi, sedangkan pada hewan disebut Filum.
Kingdom plantae dibedakan mjd beberapa devisi yaitu, Thalloophyta, Bryophyta,
Pteridophyta, dan spermatophyte. Kingdom animalia dibedakan mjd 9 Filum yaitu,
hewan berpori (Porifera), Hewan berongga (Coelenterata), cacing
pipih (platyhelminthes), cacing gilig (nemathelminthes), cacing gelang (annelida),
hewan lunak (Mullusca), Hewan berbuku-buku (Arthropoda), Hewan
berkulit duri (Echinodermata), dan hewan bertulang belakang (Chordata).
c. Kelas
Setiap
devisi atau filum dapat dipecah lagi menjadi kelompok yang lbh kecil yang
disebut kelas. Dasar pengelompokan menggunakan ciri atau sifat yang masih umum.
Misalnya, devisi Spermatophyta dibedakan menjadi bebrapa kelas berdasarkan
keeping bijinya, mjd kls monokotil dan dikotil.
d. Ordo
Setiap
kelas dapat dibedakan menjadi kelompok yang lebih kecil yang disebut ordo.
Dasar pengelompokannya adalah cirri atau sifat yang lebih khusus. Misalnya
kelas monokotil dapat dibedakan menjadi beberapa Ordo, di antaranya ordo
rumput-rumputan (poales), rumput teki (Cyperales), Jahe-jahean (Zingiberales),
Bakung-bakungan (Liliales), dan Pandan-pandanan (Pandanales).
e. Famili
Ordo
dapat dibedakan lagi menjadi beberapa family/ misalnya ordo liliales dapat
dibedakan menjadi family lili-lilian (liliaceae) dan amarilis (Amaryllidaceae).
f. Genus
Famili
dapat dibedakan lagi menjadi kelompok yang lebih kecil yang disebut Genus.
Anggota Genus memiliki persamaan cirri yang lebih banyak dibandingkan tingkatan
takson diatasnya. Misalnya, family liliaceae terbagi menjadi genus lili
(lilium), lidah buaya (aloe), dan bawang-bawangan (allium).
g. Species
Species
merupakan tingkatan takson terendah dalam klasifikasi. Genus dapat memiliki
beberapa Species. Misalnya Genus Allium memiliki dua species, yaitu bawang
merah (Allium cepa), Bawang putih (Allium sativum).
Kebanyakan
Makhluk hidup diberi nama daerah sehingga sering terjadi suatu jenis makhluk
hidup memiliki nama yang berbeda disetiap daerah.
Untuk
itulah setiap jenis makhluk hidup memerlukan ama ang beragam dan berlaku
universal sehingga mudah dikenali diselurug dunia. Nama tersebut dikenal dengan
nama ilmiah, biasanya nama ilmiah berasal dari bahasa Yunani atau latin. Kata
dari bahasa latin dapat berupa nama orang, tempat, atau sifat khusus. Contoh :
bakteri scherichia coli didasarkan pada nama ahli biologi Theodor Escherich
orang pertama yang menemukan dan meneliti bakteri. Istilah coli karena bakteri
tersebut gidup di usus besar (colon).
Corolus
Linnaeus seorang ahli tumbuhan berkebangsaan swedia, memberikan nama ilmiah
pada makhluk hidup dengan menggunakan sistim tata nama ganda (binomial
nomenclature). Nama ilmiah digunakan sebagai alat berkomunikasi ilmiah di
seluruh dunia. Aturan penulisan nama ilmiah berdasarkan system tata nama ganda
adalah sebagai berikut.
1) Terdiri dari 2 kata.
Kata pertama menunjukan genus, sedangkan kata kedua merupakan petunjuk spesies
(epitheton specificum).
2) Penulisan kata
pertama diawali dengan huruf besar, sedangkan kata kedua diawali dengan huruf
kecil. Kedua kata ditulis terpisah dan di garis bawahi bila di tulis tangan
atau di cetak miring.
Sel
merupakan unit terkecil penyusun makhluk hidup. Beberapa organisme tersusun
dari satu sel (uniseluler) seperti bakteri, sedangkan beberapa organisme
lainnya tersuun dari banyak sel (multyseluler) seperti tumbuhan. Organisme
bersel banyak (multiseluler) tumbuhnya tersusun dari ratusan hingga jutaan sel,
bergantung dari ukuran dan komplektitas organisme tersebut. Jaringan merupakan
kumpulan sel yang sama bentuk dan fungsinya. Setiap jarina memiliki bentuk dan
fungsi yang berbeda-beda. Beberapa jaringan berkumpul dan bekerjasama membentuk
organ struktur pada makhluk hidup berbeda-beda. Makin tinggi tingkatan makhuk
hidup makin sempurna dan makin kompleks organ yang ada. Beberapa organ akan
membentuk suatu system organ. Beberapa system organ bersama-sama membentuk
suatu makhluk hidup (organisme atau individu).
1. Sel
Tubuh
organisme tersusun oleh sel yang terdiri atas satu sel (uniseluler) atau
banyak sel (multiseluler).
Sel
pertama kali ditemukan oleh Robert Hooke (1665) pada gabus tutup botol.
Ia mengenal istilah sel dari bahasa latin cellula yang berarti
kamr-kamar kecil. Hooke melihat adanya perbedaan antara sel gabus dan sel yang
hidup. Didalam sel yang hdup terdapat cairan kental yang disebut protoplasma. Protoplasma
dibedakan menjadi, sitoplasma, nukleoplasma.
Sel
adalah suatu “pabrik” yang didalamnya dapat dbuat ribuan molekul yang sangat
dibutuhkan organisme. Sel paling besar adalah sel telur angsa, sedangkan sel
terpanjag adalah sal otot dan saraf. Bentuk dan ukuran sel tergantung dari
tempat dan fungsi dari jaringan yang disusunnya. Sel yang hidup mempunyai
struktur sama. Yaitu terdiri dari membran plasma (membran sel) merupakan
lapisan terluar berupa selaput yang didalamnya berisi materi yang jernih.
Materi jernih tersebut dinamakan Sitoplasma. Penyusun utama sitoplasma
adalah air (90%) berfungsi sebagai pelarut zat-zat kimia serta sebagai media
terjadinya reaksi kimia didalam sel. Didalam sitoplasma terdapat intisel dan
organel.
Organel
sel
adalah benda-benda padat yang terdapat didalam sitoplasma yang bertugas
menjalankan fungsi kehidupan. Organel di dalam sel mempunyasi fungsi yang
berbeda-beda.
2. Jaringan
Jaringan
merupakan kumpulan sel yang sama bentuk dan fungsinya. Pada tubuh manusia dan
hewan bersel banyak terdapat empat macam jaringan, yaitu jaringan otot,
jaringan epitel, jaringan penyokong (jaringan ikat, jaringan tulang rawan,
jaringan tulang keras, jaringan tulang lemak, serta jaringan darah dan getah
bening), dan jaringan saraf. Tumbuhan tersusun oleh jaringan maristem, jaringan
pelindung, jaringan dasar, jaringan pengangkut, dan jaringan penguat.
a. Jaringan pada Hewan
dan Manusia.
1) Jaringan otot
Otot
tersusun oleh sel-sel panjang yang disebut serat otot dan mempunyai kemampuan
berkontraksi jika mendapatkan rangsang dari sel saraf. Serat otot tersusun dari
mikrofilamen yang terdiri dari protein kontraktil aktin dan myosin. Otot
membutuhkan energy yang banyak saat berkontraksi. Pada hewan vertebrata
terdapat tida tipe jaringan otot yaitu otot lurik, otot jantung, otot polos
2) Jaringan Epitel
Jaringan
epitel berbentuk lembaran terdiri dari sel-sel yang terikat kuat satu sama
lain. Jaringan epitel menutupi bagian luar dari tubuh, membatasi antarorgan,
atau membatasi organ dengan rongga dalam tubuh. Jaringan epitel berfungsi
sebagai pelindung terhadap luka, serangan mikroorganisme, dan kehilangan
cairan. Beberapa jaringan epitel juga berfungsi mengeluarkan zat tertentu
contohnya jaringan epitel yang terdapat pada dinding sebelah dalam usus yang
mengeluarkan lendir yang berfungsi melicinkan permukaan usus agar tetap lembab.
Lapisan luar jaringan epitel berbatasan dengan udara atau cairan sedangakan
lapisan dalam berbatasan dengan membran dasar.
Jarinagn
epitel selapis hanya memiliki satu lapisan sel, sedangkan jaringan epitel
banyak lapis memiliki beberapa lapisan sel. Sel epitel dapat berbentuk pipih,
kubus, silindris, ataupun transional.
1. Jaringan Penyokong
Jaringan
penyokong meliputi jaringan ikat, jaringan tulang rawan, jaringan tulang keras,
jaringan lemak, serta jaringan darah, getah bening.
a) Jaringan Ikat
Fungsi utama jaringan ikat adalah
mengikat dan menopang jaringan-jaringan lainnya. Jaringan ikat mempunyai
kerapatan sel yang longgar dan sel-selnya tersebar diantara matriks-matriks
ekstraseluler. Matriks tersusun oelh serabut-serabut serat yang diselubungi ole
media dasar berupa cairan, gel, ataupun padat.
EKOSISTEM
A. SATUAN-SATUAN EKOSISTEM ATAU
EKOLOGI
Organisme
di alam merupakan suatu system. Hal ini dimulai dari satu mahluk hidup yang
disebut individu. Individu-individu yang sejenis(satu spesies) yang
menempati suatu daerah tertentu membentuk suatu populasi. Suatu populasi
tertentu dapat hidup dengan populasi yang lain membentuk suatu komunitas.
Komunitas hanya dapat melakukan aktifitas hidup pada daerah tertentu dengan
lingkungan fisik tertentu pula. Kesatuan komunitas dengan lingkungan abiotiknya
akan membentuk ekosistem. Di dalam ekosistem terjadi saling
interaksi antara komponen yang satu dengan komponen yang lainnya. Ekologi
berasal dari kata oikos yang berarti rumah atau tempat tinggal dan kata logos
yang berarti ilmu.
Ekosistem
terdiri dari satuan-satuan ekosistem yang saling berinteraksi satu sama lain:
1. Individu
yaitu satu mahluk hidup tunggal,misalnya sebatang bunga tulip dan seekor gajah.
2. Populasi
yaitu kumpulan mahluk hidup sejenis (satu spesies), yang hidup dalam suatu
habitat,misalnya populasi penguin di kutub utara.
3. Komunitas
yaitu kumpulan dua atau lebih populasi dalam suatu habitat,misalnya komunitas
kolam yang berisi populasi ikan,populasi tanaman air dan lain-lainnya.
4. Bioma
merupakan berbagai ekositem yang terdapat dalam wilayah yang luas yang
memiliki ilkim,komdisi dan lain-lainnya.
5. Biosfer
yaitu lingkunan yang dibentuk oleh keseluruhan ekosistem yang ada di bumi.
A. Hidrosfer (ekosistem
perairan)
B. Litosfer (ekositem
daratan)
C. Atmosfer
6. Habitat
yaitu tempat hidup alami suatu mahluk hidup.
B.KOMPONEN EKOSISTEM
1. Komponen
Abiotik
Meliputi tanah,udara,cahaya
matahari,temperature dan kelembapan (kadar air)
2. Komponen
Biotik
a. Produsen
(penghasil),yaitu penghasil makanan bagi mahluk hidup lainnya
b. Konsumen
(pemakai)
Ø
Herbivora (konsumen I) yaitu hewan
pemakan tumbuh-tumbuhan
Ø
Karnivora (konsumen II)yaitu hewan
pemakan daging atau hewan yang memakan konsumen tingkat pertama
Ø
Omnivora (konsumen III)yaitu heman
pemakan segalanya atau hewan yang memakan komsumen tingkat kedua dan pertama
c.
Pengurai (dekomposer)
Ø
Organisme yang berperan sebagai
pengurai dalam suatu ekosistem adalah bakteri dan jamur saprofit
Ø
Organisme saprofit adalah organism
yang menguraikan zat organic dari sisa-sisa mahluk hidup yang telah. Mati
menjadi zat anorganik (zat hara) yang siap diserap tumbuhan.
3. Organisme
Autotrof
Organisme autotrof merupakan organisme yang
dapat mengubah bahan anorganik menjadi organik (dapat
membuat makanan sendiri) dengan bantuan energi seperti energi cahaya matahari dan kimia.
Organisme autotrof dibedakan menjadi dua tipe.
a) Fotoautotrof adalah organisme yang dapat menggunakan sumber energi
cahaya untuk mengubah bahan anorganik menjadi bahan organik. Contohnya tumbuhan
hijau, bakteri ungu, dan bakteri hijau. Proses fotosintesis pada bakteri
dilakukan secara anaerobik dan tidak dihasilkan oksigen.
b) Kemoautotrof adalah organisme yang dapat memanfaatkan energi dari
reaksi kimia untuk membuat makanan sendiri dari bahan organik.
Contohnya bakteri besi, bakteri beleran, bakteri nitrogen. Bakteri kemoautotrof
menggunakan energi kimia dari oksidasi molekul organik untuk
menyusun makanannya. Molekul organik yang dapat digunakan oleh bakteri
kemoautotrof adalah senyawa nitrogen, belerang, dan besi, atau dari oksidasi
gas hidrogen. Dalam prosesnya bakteri ini membutuhkan oksigen.
4. Organism
Heterotrof
Komponen heterotrof terdiri dari
organisme yang memanfaatkan bahan-bahan organik yang disediakan oleh organisme lain sebagai makanannya . Komponen heterotrof disebut juga konsumen makro (fagotrof) karena makanan yang dimakan berukuran lebih kecil. Yang tergolong
heterotrof adalah manusia, hewan, jamur, dan mikroba.
Ø
Parasit Obligat: organisme yang secara mutlak tidak mampu membuat makanan
sendiri karena tidak memiliki klorofil. Contohnya: jamur,raflesia.
Ø
Hiperparasit: parasit yang mengambil makanan dari parasit. Contoh:
viscum yang hidup pada tumbuhan benalu.
Ø
Saprotor : organisme yang memperoleh makanan dengan memakan sisa-sisa
organisme yang mati. Contoh : cacing tanah,bakteri saprofit dan jamur saprofit.
Ø
Herbivore,kanivora dan omnivore
Interaksi Antarkomponen Ekosistem
Komponen-komponen
dalam ekosistem saling berinteraksi.Interaksi ini dibedakan menjadi beberapa
tingkatan, yaitu:
1. Interaksi Antarorganisme
Setiap individu
tidak dapat berdiri sendiri, tetapi selalu berinteraksidengan individu sejenis
atau lain jenis, baik dalam satu komunitas ataudengan komunitas lain.Interaksi
antarorganisme dapat dibedakan menjadi beberapamacam, yaitu
a. Parasitisme
Parasitisme
adalah hubungan antara dua organisme yang berbeda jenis, yang satu untung
dan yang lain dirugikan. Contohnya benaludengan inangnya. Benalu mampu berfotosintesis
karena memiliki zathijau daun, tetapi benalu menyerap air dari inangnya.Hal ini
menyebabkan pertumbuhan inang yang ditumpangimenjadi terganggu karena kebutuhan
air untuk fotosintesis berkurangsehingga makanan yang dihasilkan sedikit. Jika
benalu makin tumbuhdan berkembang, maka inang dapat mengalami kematian.
b. Komensalisme
Komensalisme
adalah hubungan antara dua organisme yangberbeda jenis, yang satu untung dan
yang lain tidak dirugikan.Contohnya anggrek dengan pohon yang ditumpanginya. Anggrek
hanyamenempel pada pohon yang ditumpanginya untuk mendapatkan sinarmatahari.
Pohon yang ditumpangi anggrek tidak mengalami kerugianapapun.
c. Mutualisme
Mutualisme
adalah hubungan antara dua organisme yangberbeda jenis yang saling
menguntungkan. Contohnya bunga danlebah. Bunga menghasilkan madu yang disukai
lebah dan lebahmembantu penyerbukan bunga. Oleh karena itu, keduanya
memperolehkeuntungan.d. PredasiPredasi adalah hubungan antara mangsa dan
pemangsa (predator).Bila mangsa tidak ada, maka pemangsa tidak dapat hidup.
Sebaliknya,bila pemangsa tidak ada, maka populasi mangsa akan meningkat.
Olehkarena itu, predator menjadi pengontrol populasi hewan
yang dimangsa.Hubungan predasi ini sangat erat karena saling
mempengaruhi.Predasi menyebabkan terjadinya peristiwa makan dan dimakanyang
membentuk rantai makanan. Hal ini menyebabkan keseimbanganpopulasi makhluk
hidup di alam.
2. Interaksi Antarpopulasi
Interaksi
antarpopulasi dapatterjadi secara langsung atau tidaklangsung. Contoh interaksi
antarpopulasi adalah kompetisi. Kompetisimerupakan interaksi yang memiliki
kepentingan yang sama sehinggaterjadi persaingan antarpopulasi. Misalnya,
persaingan antara populasisinga dengan harimau yang memperebutkan makanan
3. Interaksi antara Komponen Biotik dan Abiotik
Dalam suatu
ekosistem, komponen abiotik berpengaruh ataumenentukan jenis makhluk hidup yang
sesuai dengan lingkungannya.Sebaliknya, komponen biotik pun berpengaruh pada
komponen abiotik.Coba kamu tuliskan pengaruh antara komponen abiotik dan biotik
Keseimbangan Ekosistem
Secara alami
suatu ekosistem dalam keadaan seimbang.Keseimbangan ini akan terganggu bila ada
gangguan dari luar, sepertibencana alam atau campur tangan manusia. Komponen
penyusunekosistem tidak dapat berdiri sendiri, tetapi saling tergantung.
Suatukomponen biotik yang ada di dalam ekosistem ditunjang oleh komponenbiotik
lainnya. Dalam suatu ekosistem selalu terjadi perubahan jumlahpopulasi
tumbuhan, herbivora, dan karnivora (komponen biotik).Alam akan mengatur
ekosistem sedemikian rupa sehinggaperbandingan antara jumlah produsen dan
konsumen selalu seimbang.Keseimbangan alam (ekosistem) akan terpelihara bila
komposisikomponen-komponennya (komponen biotik maupun komponen
abiotik)dalam keadaan seimbang
Untuk menjaga
keseimbangan pada ekosistem, maka terjadiperistiwa makan dan dimakan. Hal ini
bertujuan untuk mengendalikanpopulasi suatu organisme. Peristiwa makan
dan dimakan antarmakhlukhidup dalam suatu ekosistem membentuk rantai
makanan dan jaring- jaring makanan.
1. Rantai Makanan
Proses makan
dan dimakan terjadi dalam suatu ekosistem.Dalam suatu ekosistem terjadi
peristiwa makan dan dimakan dalamsuatu garis lurus yang disebut rantai makanan.
Rantai makanan initerjadi jika satu jenis produsen dimakan oleh satu jenis
konsumenpertama, konsumen pertama dimakan oleh satu jenis konsumen
kedua,dan seterusnya. Konsumen yang menjadi pemakan terakhir disebutkonsumen
puncak.Rantai makanan terjadi di berbagai ekosistem. Di antara rantaimakanan
tersebut terdapat pengurai, karena pada akhirnya semuamakhluk hidup akan mati
dan diuraikan oleh pengurai.
Ekosistem
menunjukkankeseimbangan alam
Produsen→Konsumen
1→Konsumen 2→Konsumen 3→Pengurai
Berikut ini
adalah contoh rantai makanan yang terjadi di ekosistemkebun.
2. Jaring-Jaring Makanan
Di alam ini
satu produsen tidak hanya dimakan oleh satu jeniskonsumen pertama. Tetapi, bisa
dimakan oleh lebih dari satu jeniskonsumen pertama, satu jenis konsumen pertama
dapat dimakan lebihdari satu jenis konsumen kedua dan seterusnya. Coba kamu
perhatikangambar jaring-jaring makanan berikut
3. Piramida Makanan
Dalam ekosistem
yang seimbang jumlah produsen lebih banyakdaripada jumlah konsumen tingkat I,
jumlah konsumen tingkat II lebihbanyak daripada konsumen tingkat III, demikian
seterusnya. Hal inidisebabkan oleh hilangnya energi pada setiap tingkatan
makanan.Jika rantai makanan digambarkan dari produsen sampai
konsumentingkat tinggi, maka akan terbentuk suatu piramida makanan. Cobakamu
amati gambar piramida makanan berikut ini.
Jaring-jaring
makananadalah sekumpulan darirantai makanan yang
salingberhubunganGambar 13.12 Piramida makananProdusenKonsumen
Tingkat IKonsumen Tingkat IIKonsumen Tingkat III
Setiap
tingkatan organisme menempati tingkatan tertentu yangdisebut tingkatan tropik.
Tingkatan tropik tersebut dapat dihitungberdasarkan jumlah individu, biomassa,
dan kandungan energinya.Perbedaan tingkatan tropik dinyatakan dalam
perbandingan luasyang disusun mulai dari tingkatan tropik I sampai tingkatan
tropiktertinggi
D. Macam-Macam Ekosistem
Di bumi
terdapat berbagai macam ekosistem yang di tempatioleh berbagai makhluk hidup
yang memiliki peran masing-masing.Dalam suatu ekosistem terdapat organisme
tertentu yang mendominasiekosistem tersebut. Contohnya, ekosistem padang rumput
yangdidominasi oleh tanaman rumput.Secara garis besar, ekosistem dibagi menjadi
dua macam, yaituekosistem darat dan perairan.
1. Ekosistem Darat
Ekosistem darat
adalah ekosistem yang memiliki lingkungan fisikberupa
daratan. Ekosistem ini dibagi menjadi beberapa bioma (daerahhabitat),
yaitu:
a. Bioma Padang Rumput
Ciri-ciri bioma padang rumput adalah hujan turun tidak teratur,curah hujan sekitar 25 - 50 cm per tahun. Keadaan hujan yang tidakteratur ini menyebabkan penyerapan air dan aliran air tidak baik,sehingga tumbuhan susah menyerap air.Jenis-jenis tumbuhan (flora) yang ada di padang rumput adalahtumbuhan herba dan rumput. Sedangkan, jenis-jenis hewan yang adaadalah bison, singa, gajah, jerapah, kanguru, dan serangga.
Ciri-ciri bioma padang rumput adalah hujan turun tidak teratur,curah hujan sekitar 25 - 50 cm per tahun. Keadaan hujan yang tidakteratur ini menyebabkan penyerapan air dan aliran air tidak baik,sehingga tumbuhan susah menyerap air.Jenis-jenis tumbuhan (flora) yang ada di padang rumput adalahtumbuhan herba dan rumput. Sedangkan, jenis-jenis hewan yang adaadalah bison, singa, gajah, jerapah, kanguru, dan serangga.
b. Bioma GurunBioma
gurun terdapat di daerah tropis.
Ciri-ciri bioma gurunadalah gersang, memiliki curah hujan rendah, serta terdapat tumbuhanxerofita seperti kaktus yang tahan terhadap keadaan kurang air. Kaktusini memiliki akar yang panjang di dalam tanah untuk mencari sumberair. Hewan khas gurun adalah unta yang tahan terhadap kondisi yangkekurangan air. Unta memiliki punuk sebagai tempat persediaan air.
Ciri-ciri bioma gurunadalah gersang, memiliki curah hujan rendah, serta terdapat tumbuhanxerofita seperti kaktus yang tahan terhadap keadaan kurang air. Kaktusini memiliki akar yang panjang di dalam tanah untuk mencari sumberair. Hewan khas gurun adalah unta yang tahan terhadap kondisi yangkekurangan air. Unta memiliki punuk sebagai tempat persediaan air.
c. Bioma Hutan BasahBioma
hutan basah memiliki suhu yang cukup tinggi karenaintensitas cahaya yang cukup
tinggi. Ciri-ciri bioma hutan basah adalahmemiliki bermacam-macam tumbuhan seperti
pohon mahoni, pohon jati, pohon damar, rotan, dan anggrek sebagai efifit
yang menempelpada pohon utama. Hewan yang terdapat pada bioma ini adalahburung,
badak, babi hutan, harimau, dan lain-lain.
d. Bioma TundraTundra
artinya dataran tanpa pohon, yang ada hanyalah jenisrumput dan lumut kerak.
Ciri-ciri bioma tundra adalah tmenetap di bioma ini biasanya memiliki rambut yang tebal, seperti rusakutub dan beruang kutub.e. Bioma TaigaDaerah bioma taiga terdapat di belahan bumi utara dan dipegunungan daerah topis. Ciri-ciri bioma taiga adalah perbedaan antaramusim panas dan musim dingin sangat mencolok. Pada saat musimpanas suhu udara sangat panas. Sebaliknya, jika musim dingin suhuudara sangat rendah. Biasanya bioma taiga tersusun atas satu spesieskhas seperti pinus atau konifer. Hewan khas yang berada pada biomaini adalah beruang hitam.
Ciri-ciri bioma tundra adalah tmenetap di bioma ini biasanya memiliki rambut yang tebal, seperti rusakutub dan beruang kutub.e. Bioma TaigaDaerah bioma taiga terdapat di belahan bumi utara dan dipegunungan daerah topis. Ciri-ciri bioma taiga adalah perbedaan antaramusim panas dan musim dingin sangat mencolok. Pada saat musimpanas suhu udara sangat panas. Sebaliknya, jika musim dingin suhuudara sangat rendah. Biasanya bioma taiga tersusun atas satu spesieskhas seperti pinus atau konifer. Hewan khas yang berada pada biomaini adalah beruang hitam.
2. Ekosistem Perairan
Ekosistem
perairan dibagi menjadi dua macam, yaitu ekosistemair tawar dan ekosistem air
laut.
a. Ekosistem Air Tawar
Ekosistem air tawar dapat dibedakan menjadi dua macam, yaituair tawar yang tenang dan air tawar yang mengalir. Contoh ekosistemair tawar yang tenang adalah danau, waduk, dan kolam. Sedangkan,ekosistem air mengalir adalah sungai.Ekosistem air tawar memiliki ciri-ciri, antara lain: variasi suhutidak mencolok, cahaya matahari kurang, dipengaruhi oleh suhu daniklim, produsen utamanya adalah fitoplankton dan alga. Hewan yanghidup di sini adalah berbagai jenis ikan seperti ikan seribu, ikan mas,ikan mujair, dan lain-lain.
Ekosistem air tawar dapat dibedakan menjadi dua macam, yaituair tawar yang tenang dan air tawar yang mengalir. Contoh ekosistemair tawar yang tenang adalah danau, waduk, dan kolam. Sedangkan,ekosistem air mengalir adalah sungai.Ekosistem air tawar memiliki ciri-ciri, antara lain: variasi suhutidak mencolok, cahaya matahari kurang, dipengaruhi oleh suhu daniklim, produsen utamanya adalah fitoplankton dan alga. Hewan yanghidup di sini adalah berbagai jenis ikan seperti ikan seribu, ikan mas,ikan mujair, dan lain-lain.
b. Ekosistem Air Laut
Ekosistem air laut sangat berbeda dengan ekosistem air tawar.Ciri-ciri ekosistem air laut adalah kadar garam tinggi, tidak dipengaruhioleh iklim dan cuaca, serta memiliki arus air.Komunitas yang terdapat di ekosistem air laut adalah produsen(fitoplankton dan alga), konsumen meliputi jenis hewan dari berbagaifilum, seperti ikan hiu, paus, lumba-lumba, bintang laut, dan lain-lain.Di laut juga terdapat zooplankton dan pengurai.Berdasarkan posisinya, ekosistem air laut dibedakan menjadiempat macam, yaitu:
Ekosistem air laut sangat berbeda dengan ekosistem air tawar.Ciri-ciri ekosistem air laut adalah kadar garam tinggi, tidak dipengaruhioleh iklim dan cuaca, serta memiliki arus air.Komunitas yang terdapat di ekosistem air laut adalah produsen(fitoplankton dan alga), konsumen meliputi jenis hewan dari berbagaifilum, seperti ikan hiu, paus, lumba-lumba, bintang laut, dan lain-lain.Di laut juga terdapat zooplankton dan pengurai.Berdasarkan posisinya, ekosistem air laut dibedakan menjadiempat macam, yaitu:
a) Daerah litoral, merupakan daerah pantai atau daerah yangberbatasan
dengan daratan.
b) Daerah neritik, merupakan daerah laut dangkal yang kedalamannyamencapai
200 m.
c) Daerah abisal, daerah laut yang memiliki kedalaman 2000 m.
d) Daerah afotik, daerah laut yang memiliki kedalaman lebih dari2000m
Keanekaragaman Makhluk Hidup
A. Pengklasifikasian
Makhluk Hidup
Makhluk hidup di dunia
ini sangat beragam. Hal ini mendorong para ahli mencari cara untuk
mempelajarinya, yaitu dengan menggunakan suatu sistem tertentu yang disebut
klasifikasi.
Ilmu tentang
pengelompokkan makhluk hidup ini disebut taksonomi. Dasar pengelompokkan
makhluk hidup ini adalah adanya persamaan dan perbedaan ciri-ciri morfologi,
anatomi, fisiologi, tingkah laku, dan lain-lain.
1. Tata Nama Makhluk Hidup
Klasifikasi dilakukan
berdasarkan kesamaan morfologi, anatomi, fisiologi, dan cara
perkembangbiakannya. Dengan klasifikasi akan terbentuk kelompok-kelompok
makhluk hidup yang disebut takson. Setelah diklasifikasikan, suatu makhluk
hidup diberi nama berdasarkan kelompok yang dimilikinya. Sistem tata nama yang
dipakai saat ini adalah sistem tata nama biner yang disebut binomial
nomenclature yang diperkenalkan oleh Carolus Linnaeus yang dijuluki Bapak
Taksonomi.
Pemberian nama ilmiah
makhluk hidup menggunakan bahasa Latin, dan terdiri dari dua kata yang
menunjukkan nama genus dan spesies. Huruf pertama pada kata pertama ditulis
kapital atau huruf besar, dan pada kata kedua ditulis dengan huruf kecil. Kedua
kata ini ditulis mir ing. Contohnya: Oryza sativa (padi)
dan Gnetum gnemon (melinjo).
Jika nama makhluk
hidup lebih dari dua kata, maka kata kedua harus disatukan atau diberi tanda
penghubung dan ditulis miring. Contohnya, kembang sepatu bisa ditulis Hibiscus
rosasinensis atau Hibiscus rosa-sinensis.
Berdasarkan taksonomi
yang dikembangkan Linnaeus, dunia tumbuhan dan hewan dibagi menjadi beberapa
takson, yaitu kingdom ( k erajaan), filum (keluarga besar), class (kelas), ordo
(bangsa), family (suku), genus (marga), dan spesies (jenis). Urutan dari
kingdom ke spesies berdasarkan persamaan ciri-ciri yang paling umum, kemudian
makin ke bawah persamaan ciri-ciri makin khusus dan perbedaan makin kecil.
1. Klasifikasi Makhluk Hidup
Pada 1969, ilmuwan
Biologi R. H. Whittaker, membagi makhluk hidup menjadi lima kingdom, yaitu
kingdom monera, protista, fungi, plantae, dan ani malia. Sistem ini banyak
digunakan para ilmuwan biologi. Pembagian lima kingdom ini didasarkan pada
susunan sel dan cara hidup dalam pemenuhan kebutuhan makanan. Klasifikasi
tersebut adalah sebagai berikut.
1. Monera
Ciri-ciri monera a
dalah uniseluler (bersel tunggal), sel prokariotik (tidak memiliki membr.an
inti), dan memiliki reproduksi secara aseksual.
1)
Bakteri
Bakteri memiliki sel
uniseluler dan prokariotik. Umumnya tidak memiliki klorofil, namun ada
yang memiliki klorofil sehingga dapat mela-kukan fotosintesis. Ukuran bakteri
sangat kecil, hanya beberapa mikron.
a)
Berdasarkan bentuknya, bakteri dibagi menjadi tiga macam, yaitu: (1) Kokus
(bulat) Contoh: Staphylococcus aureus (penyebab radang paru-paru).(2)
Basil (batang) Contoh: Bacillus anthracis (penyebab antraks) (3) Spiral
(berbengkok-bengkok) Contoh: Treponema pallidum (penyebab sifilis)
b)
Jenis bakteri berdasarkan kebutuhan oksigen, antara lain: (1) Bakteri aerob
adalah bakteri yang membutuhkan oksigen untuk hidup, contohnya
Nitrosomonas. (2) Bakt eri anaerob adalah bakteri yang tidak membutuhkan
oksigen untuk hidup, contohnya Clostridium tetani. c) Jenis bakteri berdasarkan
cara mendapatkan makanan, antara lain: (1) Bakt eri heterotrof, makanan
diperoleh dari organisme lain. (2) Bakteri saprofit, makanan diperoleh
dari sisa-sisa organisme lain. Contoh: Escherichia. (3) Bakteri parasit,
makanan diperoleh dari organisme yang ditumpanginya. Biasanya bakteri merugikan.
Contoh: Mycobacterium tuberculosis.(4) Bakteri autotrof, makanan diperoleh
dengan membuat sendiri.(5) Bakteri fotoautotrof, bakteri dalam membuat
makanannya dengan bantuan energi cahaya matahari. Contoh: bakteri hijau-biru.
(6) Bakteri kemoautotrof, bakteri dalam membuat makanannya menggunakan
energi kimia. Contoh: bakteri hidrogen.
2)
Ganggang hijau biru (Cyanobacteria)
Cyanobacteria ti dak
semuanya bersel satu (uniseluler). Cyanobacteria memiliki klorofil sehingga
mampu berfotosintesis dan menghasilkan oksigen. Tempat hidup Cyanobacteria di
danau, laut, sungai, rawa, batu, tanah, di air dengan suhu yang tinggi, maupun
di air dengan tingkat keasaman tinggi (pH = 4). Contohnya, Spirulina (dapat
digunakan sebagai sumber makanan yang kaya protein).
b. Protista C iri-ciri
protista a dalah eukariotik (mempunyai membran
inti), uniseluler atau
multiseluler (bersel banyak), dan autotrof atau heterotrof.
1)
Protista yang memliki ciri-ciri seperti hewan (Protozoa) Berikut ini yang
termasuk protista yang memiliki ciri seperti hewan (protozoa). Cermatilah. a)
Rhizopoda Rhizopoda bergerak dan menangkapi makanan menggunakan kaki semu atau
pseupodia. Rhizopoda hidup di laut, air tawar, tubuh he wan, atau manusia.
Contoh: Entamoeba histolityca (penyebab disentri).
b) Flagellata
Flagellata bergerak menggunakan flagel atau bulu cambuk, hidup di laut,
air tawar, tubuh hewan, atau manusia. Contoh: Trypanosoma evansi (penyebab
penyakit surra pada hewan ternak).
c) Cilliata Cilliata
hidup bebas di air tawar atau laut, bergerak menggunakan rambut getar silia.
Contoh: Paramecium caudatum.
d) Sporozoa Spor
ozoa tidak memiliki alat gerak, dan semua jenis sporozoa hidup
sebagai parasit. Contoh: Plasmodium (penyebab malaria).
2) Protista yang
memiliki ciri-ciri seperti tumbuhan (ganggang/ algae)
Berikut ini adalah
yang termasuk protista yang memiliki ciri-ciri seper ti tumbuhan
(ganggang/algae).
a) Euglenophyta
Cirinya adalah uniseluler, tidak memiliki dinding sel, mempunyai klorofil
sehingga mampu berfotosintesis, dan memiliki flagel. Contoh: Euglena.
b) Pyrophyta S ebagian
besar Pyrophyta adalah Dinoflagellata, hidup di air laut, tapi ada juga yang
hidup di air tawar, uniseluler, memiliki dinding sel, dan mampu bergerak secara
aktif. Contoh: Ceratium.
3) Protista yang
memiliki ciri-ciri seperti jamur (fungi)
Berikut ini yang
termasuk protista yang memiliki ciri-ciri seperti jamur (fungi).
a) Myxomycota (jamur
lendir) Dalam siklus hidupnya, Myxomycota menghasilkan sel-sel yang
hidup bebas yang
berbentuk seperti amoeboid. Bila kekurangan makanan, sel-sel bebas ini
membentuk massa yang berlendir. Selain itu, dapat pula membentuk spora bila
keadaan kering. Contoh: Physarium.
b) Oomycota (jamur
air) Oomycota hidup bebas, makanan diperolehnya dari sisa-sisa tumbuhan di danau
atau kolam, dan reproduksi secara seksual dan aseksual. Secara seksual
menghasilkan hifa. Sedangkan, secara aseksual menghasilkan zoospora, yaitu
spora yang mempunyai dua flagel yang da pat tumbuh menjadi hifa baru. Contoh:
Saprolegnia (menempel pada tubuh ikan sebagai parasit).
c. Fungi Cir i-cirinya
adalah eukariot, memiliki dinding sel, tidak memiliki
klorofi l, uniseluler
atau multiseluler, hidup heterotrof (saprofit, parasit, dan mutual).
Fungi hidup di
tempat-tempat lembap, air laut, air tawar, di tempat yang asam dan bersimbiosis
dengan ganggang membentuk lumut kerak (l ichenes). Reproduksi secara aseksual
menghasilkan spora, kuncup, dan fragmentasi. Sedangkan, secara seksual dengan
zigospora, askospora, dan basidiospora. Berikut ini yang termasuk ke dalam
fungi.
1) Zigomycota
Ciri-cirinya adalah:
a) Mempunyai hifa yang
tidak bersekat. b) Reproduksi secara seksual dengan zigosporangium dan secara
aseksual dengan spora. c) Hidup sebagai saprofit pada makanan, tanah, sisa-sisa
tumbuhan
atau hewan, ada juga
yang hidup sebagai parasit. Contohnya, Rhizopus oryzae (untuk pembuatan tempe).
2) Ascomycota
Ciri-cirinya adalah:
a) Uniseluler atau
multiseluler (sebagian besar). b) Mempunyai hifa yang bersekat-sekat. c) Ada
yang membentuk tubuh buah dan ada yang tidak. d) Reproduksi aseksual dengan
konidia dan tunas. Sedangkan, secara seksual dengan konidiospora. e) Hidup
sebagai saprofit pada tanah, sisa-sisa organisme, ada yang sebagai parasit pada
hewan atau manusia. Contoh: Saccharo-myces cereviceae (bahan pembuat minuman
beralkohol).
3) Basidiomycota
Ciri-cirinya adalah: a) Multiseluler. b) Hif a bersekat. c) Ada yang membentuk
tubuh buah dan ada yang tidak. d) Umumnya hidup saprofit pada sisa-sisa
organisme, ada yang
parasit pada tumbuhan
atau manusia. e) Reproduksi aseksual dengan membentuk konidiospora, secara
seksual dengan
menghasilkan basidiospora. Contohnya, Volvarella volvacea (jamur merang).
4) Deuteromycota
Disebut juga jamur tak sempurna karena reproduksi seksualnya belum di ketahui.
Contoh: Aspergillus wentii (pembuatan kecap, tauco).
d. Plantae Ki ngdom
plantae atau tumbuhan adalah istilah untuk organisme yang memiliki ciri
eukariotik dan multiseluler. Selain itu, organisme ini mampu melakukan
fotosintesis untuk menghasilkan makanan karena memiliki klorofil.Berdasarkan
berkas pembuluh, plantae dibagi kedalam dua kelom pok (divisi), yaitu
Thallophyta dan Tracheophyta.
1) Thallophyta
Thallophyta mempunyai
bagian tubuh yang sederhana, tidak mempunyai pembuluh angkut, akar, batang, dan
daun sejati. Berikut ini yang termasuk Thallophyta.
a) Algae (ganggang)
Algae banyak tumbuh di tempat basah, multiseluler, dapat benang atau berkoloni,
memiliki klorofil sehingga mampu melakukan fotosintesis. Tapi, ada juga
yang memiliki pigmen lain. Reproduksi secara aseksual dengan fragmentasi.
Sedangkan secara seksual dengan fertilisasi antara gamet jantan dan
betina. Algae dibedakan atas 4 kelompok, yaitu: Chloropyta
(alga hijau), Chrysophyta (alga keemasan), Phaeophyta (alga cokelat), dan
Rhodophyta (alga merah).
b) Bryophyta (Lumut)
Bryophyta hidup di tempat-tempat yang lembap, mempunyai bagian-bagian tubuh
yang menyerupai daun, batang dan akar, mampu melakukan fotosintesis karena
memiliki klorofil. Dalam masa hidupnya me ngalami pergiliran keturunan
(metagenesis) yang menghasilkan generasi penghasil gamet (gametofit) dan
generasi penghasil spora (sporofit). Spora dihasilkan oleh sporogonium. Lumut
dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:
(1) Hepaticeae (Lumut
hati) Tumbuh secara horisontal, belum memiliki daun, dapat dibedakan
menjadi lumut hati
jantan dan betina. Alat reproduksinya adalah gemma, secara seksual dengan
gametofit. Contoh: Marchantia.
(2) Musci (Lumut
daun) Tubuh lumut daun lebih menyerupai batang dan daun, hidup di
tempat-tempat basah,
berkelompok. Contoh: Sphagnum fimbriatun, Mnium.
2)
Tracheophyta
Tumbuhan ya ng
memiliki pembuluh angkut memiliki bagian-bagian tubuh yang terdiri dari akar,
batang, dan daun sejati. Akar memiliki fungsi sebagai alat untuk menyerap air
dan zat-zat mineral. Batang berfungsi sebagai alat transportasi dan pernapasan.
Daun berfungsi sebagai organ untuk fotosintesis. Yang termasuk ke dalam
Tracheophyta adalah:
a) Pterydophyta Me
mpunyai daun, batang, dan akar sejati, tidak berbunga. Akarnya berbentuk
serabut, berfungsi untuk menyerap air dan zat makanan. Pt erydophyta telah
memiliki pembuluh angkut (xilem) dan (floem), dan mengalami metagenesis,
seperti tumbuhan lumut. Pterydophyta dikelompokkan menjadi 4 divisio, yaitu:
Psilophyta (paku purba), Lycophyta (paku kawat), Sphenophyta (paku ekor kuda),
dan Pterophyta (paku sejati).
b) Spermatophyta
(tumbuhan berbiji) Tumbuhan yang memiliki daun, batang, akar, dan bunga sebagai
alat reproduksi dan
menghasilkan biji. Bagian bunga yang menghasilkan gamet jantan disebut
benangsari dan yang menghasilkan gamet betina disebut putik. Perkembangbiakan
secara seksual dengan biji. Di dalam biji terdapat embrio/lembaga (calon
tumbuhan baru).Spermatophyta dibagi menjadi dua kelompok yang didasarkan pada
letak bijinya, yaitu:
(1) Gymnosp ermae (tumbuhan
biji terbuka) Gymnospermae tidak memiliki bunga yang sesungguhnya. Biji tidak
terbungkus daun buah. Biji sebagai alat perkembangbiakan berbentuk k erucut
yang disebut strobilus. Terdapat strobilus jantan dan strobilus betina.
Gymnospermae terbagi menjadi 4 kelas, yaitu: – Cyadinae, contoh: Cycas rumphii
(pakis haji). – Coniferae, contoh: Agathis alba (damar). – Gnetinae, contoh:
Gnetum gnemon (melinjo). – Ginkyonae, contoh: Ginkgo biloba.
(2) Angiospermae
(Tumbuhan biji tertutup) Angiospermae memiliki bunga sejati sebagai alat
reproduksi. Bakal biji diselubungi daun buah. Bunga-bunga pada Angiospermae ada
yang lengkap maupun tidak lengkap. Bunga lengkap bila memiliki kelopak bunga,
mahkota bunga, putik, dan benangsari. Biji terbungkus bakal buah. Se telah
terjadi pembuahan, biji berkembang sehingga mengandung kandung lembaga (embrio)
dan endosperma (cadangan makanan).
Angiospermae dibagi
menjadi dua kelas, berdasarkan keping daun lembaga, yaitu dikotil dan
monokotil.
e. Animalia
Animalia atau hewan merupakan
organisme multiseluler, bersifat heterotrof, organisme yang aktif. Kingdom
animalia dibagi ke dalam dua kelompok berdasarkan ada tidaknya tulang belakang,
yaitu:
1)
Avertebrata
Avertebrata merupakan
kelompok hewan yang tidak memiliki tulang belakang. Avertebrata terdiri dari 8
filum, yaitu: a) Porifera (hewan berpori) Porifera merupakan kelompok hewan
multiseluler yang paling sederhana, tubuh berpori-pori, sebagian besar hidup di
air laut, tapi ada juga yang hidup di air tawar. Tubuhnya berbentuk
seperti bunga pada umumnya. Contoh: Niphates digitalis, Clathrina.
b) Coelenterata (Hewan
berongga) Struktur tubuh Coelenterata lebih kompleks dibanding porifera.
Dalam daur hidupnya
mempunyai bentuk tubuh sebagai polip dan medusa. Mulut memiliki tentakel, pada
tentakel terdapat alat penyengat. Contoh: Chrysaora fruttescena
(ubur-ubur).
c) Coelenterata (Hewan
berongga) Struktur tubuh Coelenterata lebih kompleks dibanding porifera.
Dalam daur hidupnya
mempunyai bentuk tubuh sebagai polip dan medusa. Mulut memiliki tentakel, pada
tentakel terdapat alat penyengat. Contoh: Chrysaora fruttescena
(ubur-ubur).
d) Nemathelminthes
(Cacing gilig) Bentuk tubuh gilig/silindris, memiliki rongga tubuh tapi tidak
sejati. Permukaan
tubuh dilapisi kutikula, memiliki sistem pencernaan ya ng lengkap. Hidup bebas
atau sebagai parasit. Contoh: Ascaris lumbricoides (cacing perut).
e) Annelida (Cacing
gelang) Tubuh bersegmen dan bulat, sistem pencernaan sudah lengkap. Sebagian
besar hidup bebas, ada yang sebagai parasit. Contoh: Lumbricus terrestris
(cacing tanah).
f) Mollusca (Hewan
bertubuh lunak) Mollusca merupakan kelompok hewan yang bertubuh lunak,
tubuh di lindungi
cangkang, ada pula yang tidak bercangkang. Ukuran bervariasi. Hidup di perairan
laut, air tawar, ataupun darat. Contoh: Achatina fulica (bekicot).
g) Arthropoda (Hewan
berbuku-buku) Memiliki kaki beruas-ruas, tubuh dapat dibedakan antara kepala,
dada, da n perut. Mempunyai rangka luar yang keras (kutikula). Hidup bebas,
parasit, simbiosis. Contoh: Pardosa amenata (jenis laba-laba).
h) Echinodermata
(Hewan berkulit duri) Struktur tubuh simetri radial, seperti bintang, bulat,
pipih.
Permukaan tubuh
umumnya berkulit duri. Bergerak menggunakan kaki ambulakral. Hidup bebas
atau di perairan laut. Contoh: Acanthaster sp (bintang laut).
2)
Vertebrata
Kelompok hewan ini
memiliki tulang belakang, rangka dalam, rongga tubuh, sistem pernapasan,
pencernaan, peredaran darah, ekskren, saraf, alat reproduksi terdiri dari
kelamin jantan dan betina.
Ver tebrata terdiri
atas: a) Pisces (ikan), contoh: ikan louhan. b) Amphibia, contoh: katak. c)
Reptilia, contoh: komodo. d) Aves (burung), contoh: penguin. e) Mamalia,
contoh: kera.
B. Organisasi
Kehidupan
Makhluk hidup di dunia
ini sangat beraneka ragam. Keanekaragaman ini meliputi berbagai bentuk dan
variasi tingkat kehidupan, mulai dari sel sampai organisme.
1. Sel
Sel adalah satuan
terkecil makhluk hidup yang menyusun tubuh makhluk hidup, bentuk dan ukurannya
bermacam-macam. Sel juga merupakan satuan fungsi kehidupan karena dalam sel
terjadi fungsifungsi atau kegiatan hidup.Ukuran sel sangat kecil sehingga
bagian-bagian sel dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron.
Bagian-bagian tersebut adalah sebagai berikut:
1. Membran Plasma
Membran plasma
berfungsi sebagai pelindung sel dan mengatur keluar masuknya zat-zat dari dalam
atau dari luar sel. Pada sel hewan ter dapat dinding sel sehingga bentuknya
kaku atau tetap. Sedangkan, pada sel tumbuhan tidak terdapat dinding sel
sehingga membran sel menjadi lapisan sel terluar. Membran sel tersusun
atas senyawa lipida dan protein (lipoprotein) serta bersifat semipermeabel.
Tidak semua zat bisa masuk ke sel karena diseleksi oleh membran sel.
1. Sitoplasma
Sitoplasma adalah l
arutan yang berada di antara membran sel dan inti sel. Sitoplasma mengandung
90% air dan bermacam-macam bahan biokimia untuk kehidupan, seperti ion-ion dan
molekul-molekul garam, asam amino, gula, nukleotida, asam lemak, vitamin, dan
gas-gas yang membentuk larutan.
Di dalam sitoplasma
terdapat struktur halus yang disebut organel sel. Organel-organel ini adalah:
1) Mit okondria berfungsi untuk respirasi atau pernapasan sel. 2) Badan golgi
berfungsi dalam proses ekskresi sel. 3) Ribosom berfungsi sebagai tempat
sintesis protein. 4) Lisosom berfungsi menghasilkan enzim-enzim untuk mencerna
makanan. 5) Sentrosom berfungsi sebagai tempat menggantungnya kromosom saat
pembelahan sel. Terdapat pada sel hewan dan manusia. 6) Vakuola berfungsi
sebagai tempat menyimpan makanan dan mengeluarkan sisa metabolisme. Biasanya
terdapat pada sel tumbuhan. 7) Plastida, hanya ditemukan pada tumbuhan. Ada
yang mengandung zat warna dan ada yang tidak. Plastida yang mengandung zat
hijau daun disebut kloroplas.
1. Inti Sel
Inti sel disebut
juga nukleus. Inti sel terdiri atas membran inti sebagai pembungkus inti,
nukleus atau anak inti, dan plasma inti atau nukleoplasma. Di dalam plasma inti
terdapat benang-benang krosom yang berfungsi sebagai pembawa sifat keturunan.
Inti sel berfungsi sebagai pengatur seluruh kegiatan sel.
1. Jaringan
Jaringan adalah
kumpulan sel yang memiliki struktur dan fungsi yang sama. Jaringan pada
tumbuhan dan hewan berbeda.
1. Jaringan pada Tumbuhan
Jaringan pada tumbuhan
bermacam-macam, yaitu:
1) Jaringan meristem
Jaringan meristem adalah jaringan yang sel-selnya selalu aktif membelah.
Jaringan ini berfungsi untuk pertumbuhan sel. Terdapat pada ujung batang dan
ujung akar serta pada kambium (ikatan pembuluh).
2) Jaringan epidermis
Jaringan ini terletak pada permukaan batang, akar, dan daun. Jaringan ini
berfungsi sebagai pelindung jaringan di bawahnya. 3) Jaringan parenkim
3) Jaringan parenkim
merupakan jaringan pengisi antara jaringan yang lain. Oleh karena itu, jaringan
parenkim terdapat hampir di seluruh bagian tubuh tumbuhan.
4) Jaringan pengokoh
Jaringan pengokoh berfungsi menguatkan bagian tubuh tumbuhan. Terdapat di akar,
batang, daun, dan buah. Jaringan pengokoh ini terdiri atas jaringan kolenkim
dan sklerenkim.
5) Jaringan pengangkut
Jaringan pengangkut dibagi menjadi dua macam, yaitu jaringan xilem dan floem.
Jaringan xilem berfungsi untuk mengangkut air dan mineral dari tanah ke daun.
Sedangkan, floem berfungsi untuk mengangkut sari makanan dari daun ke seluruh
tubuh tanaman.
6) Jaringan endodermis
Jaringan ini terdapat pada akar dan batang.
b. Jaringan pada Hewan
Jaringan p ada h ewan
sama dengan jaringan pada manusia, yaitu:
1) Jaringan epitel
Jaringan epitel
berfungsi sebagai pelindung jaringan di bawahnya. Lapisan ini dibagi menjadi
dua macam, yaitu epitel berlapis tunggal dan epitel berlapis banyak. Epitel
lapisan tunggal, contohnya epitel pipih se lapis terdapat pada alveoli.
Sedangkan, contoh epitel berlapis banyak adalah epitel pipih pada epidermis
kulit vertebrata.
2) Jaringan penyokong
Jaringan ini berfungsi
untuk menyokong tubuh. Jaringan ini dibedakan menjadi: a) j aringan ikat
berfungsi memperkuat tubuh dan sebagai penghubung antarjaringan. b) Jaringan
tulang berfungsi sebagai pelindung bagian tubuh yang lunak. Jaringan ini dibagi
menjadi dua macam, yaitu jaringan tulang keras dan tulang rawan.
3)
Jaringan otot
Jaringan ini berfungsi
sebagai alat gerak aktif. Jaringan ini dibagi menjadi tiga macam, yaitu otot
lurik, otot polos, dan otot jantung.
4) Jar ingan darah
Jaringan darah
berfungsi sebagai alat transportasi dan pelindung tubuh dari bibit penyakit.
Sel darah terdiri atas darah merah, darah putih, dan trombosit.
5) Jaringan saraf
Jaringan ini berfungsi
untuk menghantarkan rangsangan atau impuls. Jaringan ini terdiri atas sel-sel
saraf (neuron). Neuron tersusun atas badan sel saraf, dendrit, dan akson.
1. Organ
Jaringan yang m
emiliki bentuk dan fungsi yang sama akan membentuk organ. Organ pada tumbuhan
adalah akar, batang, daun, bunga, biji dan buah. Organ-organ ini memiliki
fungsi yang berbeda-beda. Organ pada manusia dan hewan adalah mata, hidung,
telinga, usus, dan lain lain.
1. Sistem Organ
Sistem organ a dalah
kumpulan dari organ-organ yang saling bekerja sama membentuk suatu sistem.
Contoh sistem organ adalah sistem pernapasan yang terbentuk dari organ hidung,
paru-paru, bronkus, dan tenggorokan.
1. Individu
Semua sistem organ
akan bekerja sama untuk melakukan fungsi hidup atau proses kehidupan dan
membentuk organisme. Sistem organ ini saling mempengaruhi sistem organ yang
lain. Jika satu sistem organ rusak akan mengganggu sistem organ yang lain.
Pelestarian Ekosistem. wasis
Ekosistem
kita terbentuk karena interaksi komponen biotik dan abiotiknya. Perubahan salah
satu komponen di dalamnya akan mempengaruhi perubahan ekosistem tersebut.
Apakah perubahan ekosistem tersebut menguntungkan kita atau merugikan kita?
Coba kamu prediksikan perubahan yang terjadi bila suatu ekosistem buatan berupa
akuarium kita ubah komposisi penyusunya. Apa yang akan terjadi jika semua
tumbuhan atau produsen dalam akuarium kita ambil? bagaimana perubahan yang
terjadi pada faktor abiotiknya, yaitu air? Apa yang akan terjadi pada ikan -
ikan di dalamnya? Agar kamu memperoleh gambaran yang jelas tentang perubahan
ekosistem kita, ikutilah Kegiatan Penyelidikan berikut.
Bumi ditempati oleh sejumlah besar
makhluk hidup yang berbeda - beda. Kehidupan dapat ditemukan hampir di setiap
tempat di bumi: di udara, di daratan, di bawah tanah, dan di tanah. Mengapa
begitu banyak makhluk hidup yang berbeda - beda berada di bumi? Berapa banyak
organisme yang dapat kamu amati dan kamu beri nama di lingkungan sekolah atau
di rumahmu? Mungkin kamu dapat memberi nama atau menyebut orang, kucing,
anjing, ayam, burung merpati, pohon pisang, tanaman jagung, dan lainnya yang
telah kamu kenal. Berapa banyak spesies (jenis) yang kamu kenal? Mungkin 20
atau 30 Jenis. Itu hanya sebagian kecil dari spesies yang ada di dunia ini.
Bagaimana para ahli biologi mengenal jenis ini? Di antara makhluk hidup yang
ada di dunia ini kira-kira 1,4 juta spesies yang telah diidentifikasi dan
diberi nama. Ahli biologi memperkirakan bahwa masih ada 1 juta lebih spesies
yang belum ditemukan. Gambar 10.1 menunjukkan bahwa makhluk hidup sangat
beranekaragaman.
Apakah kamu terkejut setelah tahu
bahwa jumlah jenis serangga adalah separuh dari jumlah spesies yang telah
diketahui spesiesnya? Bagaimana keanekaragaman di dunia ini terjadi?
Keanekaragaman makhluk hidup di dunia ini terjadi dari adanya perbedaan pada
sifat seperti ukuran, struktur, bentuk, warna, fungsi organ maupun pada tempat
hidup atau habitatnya.
Dari hasil kegiatan penyelidikan,
tampak jelas bahwa di antara teman sekelasmu juga beranekaragaman. Mengapa ini
terjadi? Keanekaragaman terjadi karena ada variasi antara jenis, seperti
struktur anjing dan kucing berbeda, dan variasi dalam jenis, seperti warna
rambut antara satu kelinci dengan kelinci lain berbeda. Apakah variasi itu?
Variasi adalah penampakan dari sifat tertentu yang menyebabkan satu organisme
berbeda dengan organisme lain dalam satu jenis. Bahkan pada satu individu
terdapat perbedaan organ, misal pada satu pohon mempunyai luas daun yang
berbeda-beda. Lakukan kegiatan seperti pada Lab Mini 10.1 untuk menemukan
variasi pada daun. Kamu dapat melihat pada Gambar 10.2 induk kelinci berwarna
coklat dan hitam serta anaknya berwarna coklat. Bagaimanakah beberapa variasi
dapat membantu organisme melangsungkan hidupnya di lingkungan?
Anda telah mengetahui bahwa makhluk
hidup sangat beranekaragam. Keanekaragaman itu ditemukan juga di antara anggota
- anggota tiap spesies, bahkan di antara individu - individu seketurunan. Anda
juga telah mempelajari bahwa keanekaragaman bermanfaat bagi kelangsungan hidup.
Kita akan melengkapi lagi hal ini pada bagian ini.
Keanekaragaman makhluk hidup
ternyata sangat penting bagi kelangsungan hidup atau kelestarian makhluk hidup.
Suatu kelompok makhluk hidup, tumbuhan ataupun hewan misalnya yang memiliki
tingkat kelestarian tinggi, diyakini sangat beranekaragam; dan sebaliknya,
kelompok makhluk hidup yang terancam punah, juga diyakini nilai keanekaragaman
kelompoknya rendah atau sangat rendah.
Apa sebab nilai keanekaragaman
tinggi menjamin kelestarian suatu kelompok makhluk hidup? Apa sebab suatu
kelompok makhluk hidup yang nilai keanekaragamannya rendah berpeluang besar
terancam punah? Paparan lebih lanjut akan menjawab pertanyaan-pertanyaan itu.
Setiap makhluk hidup selalu
berinteraksi dengan lingkungannya, baik yang hidup maupun yang tak hidup.
Secara alami tiap makhluk hidup maupun kelompok makhluk hidup, yang berhasil
tetap hidup dan menghasilkan keturunan adalah yang lulus atau berhasil selama
interaksi itu. Dalam hubungan ini, sebenarnya mudah dipahami bahwa jika nilai
keanekaragaman suatu kelompok tinggi, maka peluangnya untuk lulus atau berhasil
dalam interaksi itu juga tinggi; dan demikian pula sebaliknya. Mari kita
diskusikan contoh berikut ini.
Keanekaragaman setiap kelompok
makhluk hidup tidak bersifat tetap atau stabil. Kenyataannya keanekaragaman
tiap kelompok makhluk hidup, secara teoritis selalu berubah. Dalam perjalanan
waktu ada kelompok makhluk hidup yang mengalami peningkatan keanekaragaman; ada
yang tidak berubah keanekaragamannya, tetapi ada pula yang berkurang
keanekaragamannya. Penurunan keanekaragaman suatu kelompok makhluk hidup dapat
terjadi secara alami di luar campur tangan manusia maupun karena campur tangan
manusia. Dewasa ini campur tangan atau perbuatan manusia ternyata berperan sangat
besar terhadap penurunan keanekaragaman makhluk hidup, baik yang disadari
maupun yang tidak disadari.
Apa saja perbuatan manusia yang dapat mengancam
keanekaragaman makhluk hidup? Berikut ini ditunjukkan daftar perbuatan manusia
yang dapat mengancam atau menurunkan keanekaragaman makhluk hidup.
1. Pembabatan hutan alam untuk
keperluan pengambilan hasil hutan, perkebunan, pabrik, jalan raya, perumahan
dan sebagainya.
2. Penggunaan pestisida, insektisida
dan fungisida secara terus menerus dan tidak bertanggung jawab.
Bayangkan sehari - hari dalam
kehidupanmu, kamu memerlukan pakaian, makanan, dan rumah sebagai tempat
tinggal. Kamu memerlukan air untuk minum, mandi, dan cuci, kamu memerlukan
bahan bakar untuk untuk penerangan, transportasi, dan sebagainya. Semua itu
tidak lepas dari keberadaan Sumber daya Alam (SDA). Coba kamu pikirkan dapat
seseorang melepaskan diri dari kebutuhan akan SDA? Sumber daya alam adalah
bahan mentah yang berasal dari lingkungan yang dimanfaatkan organisme termasuk
manusia untuk kelangsungan hidupnya. Sumber daya alam meliputi faktor abiotik
dan biotik, misalnya air, tanah, udara, hutan, minyak bumi, mineral dan
tumbuhan serta satwa liar. Makanan yang kamu makan, baju yang kamu pakai, dan
topi yang kamu pakai di kepalamu, semuanya diperlukan untuk kelangsungan hidup,
dan semuanya berasal dari sumber daya alam. Terdapat dua macam SDA, yaitu SDA
yang dapat diperbarui dan yang kedua SDA yang tidak dapat diperbarui.
Organisme autotrof menghasilkan
oksigen selama proses fotosintesis. Oksigen ini secara konstan dikonsumsi oleh
semua organisme aerobik. Bahan-bahan ini dibutuhkan makhluk hidup untuk
kelangsungan hidupnya. Air mengalami daur secara alami dari atmosfer pada permukaan
bumi, ikut terbawa melalui jaring - jaring makanan dan kembali ke bumi.
Nitrogen, karbon, dan substansi penting lainnya didaurulang dengan cara yang
mirip. Sumber daya alam yang dapat disediakan atau dibentuk kembali oleh alam
dalam waktu yang relatif cepat disebut sumber daya alam yang dapat diperbarui
(Renewable resources). Contoh lain sumber daya alam yang dapat diperbarui
termasuk tumbuhan, hewan, hasil panen pertanian, air, oksigen seperti
ditunjukkan pada Gambar 10.3.
Terbuat dari apakah kaleng wadah
sarden, plastik kantung belanja atau bensin sebagai bahan bakar mobil? Bahan -
bahan ini merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui. Sumber daya
alam yang tidak dapat diperbarui adalah sumber daya alam yang tersedia dalam
jumlah terbatas dan tidak dapat dibentuk lagi oleh proses alam dalam waktu
singkat. Logam termasuk aluminium, besi, perak, uranium, dan bahkan emas yang
digunakan untuk membuat perhiasan dan koin adalah sumber daya alam yang tidak
dapat diperbarui. Beberapa mineral seperti fosfor, untuk membentuk kembali
memerlukan waktu 500 - 1000 tahun pada lapisan tanah pada kedalaman 2,5 cm.
Mineral yang demikian ini dianggap sebagai sumber daya alam yang tidak dapat
diperbarui. Karena itu komponen bahan-bahan yang sangat lambat proses
pembentukkannya di lingkungan alami dinyatakan sebagai sumber daya alam yang
tidak dapat diperbarui. Perhatikan Gambar 10.4 yang memperlihatkan penambangan
minyak bumi yang merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui.
Persediaan SDA di alam tidak selalu
dalam jumlah yang banyak dan berlimpah. Banyak di antara SDA itu yang
persediaannya terbatas. Oleh karena itu penggunaan SDA macam ini harus
dilakukan secara bijaksana dan berhemat. Beberapa contoh SDA yang terbatas
jumlahnya adalah minyak bumi, mineral, barang tambang lainnya, dan hutan. Di
samping persediaan yang terbatas, distribusi SDA ini di alam juga tidak merata.
Ada daerah yang sangat kaya dengan minyak bumi dan mineral tapi ada juga daerah
yang amat miskin dan tidak memiliki kekayaan alam seperti itu. Banyak negara di
dunia ini yang kaya akan minyak bumi dan dikenal sebagai negara pengekspor
minyak (OPEC) dapatkah kamu menyebut salah satu negara tersebut?
Wilayah hutan hujan tropis di dunia
terdiri dari banyak bioma, dari area yang bermusim kering, padang rumput,
hingga gunung yang tinggi. Keanekaragaman hayati paling tinggi di bumi
ditemukan pada hutan hujan tropis. Hutan hujan tropis di dunia ini terdapat di
Lembah Amazon Brasil, Lembah Kongo Afrika Tengah, Amerika Tengah, dan dekat
daerah ekuator Asia Tenggara dan Indonesia. Sebagian kecil dari hutan hujan
tropis ini juga terdapat di Pantai Tenggara Australia. Kira - kira 7% permukaan
bumi, berupa hutan dan 25% spesies yang ada di bumi termasuk dalam bioma ini.
Hutan hujan tropis berusia kira -
kira 200 juta tahun dan tidak seperti bioma lainnya tidak mengalami glasiasi.
Hutan hujan tropis terjadi pada area tropis yang mempunyai curah hujan tahunan
normal berkisar antara 200 – 400 cm, dengan kisaran temperatur antara 25° C dan
32° C. Temperatur malam hari jarang turun lebih dari 5° C dari temperatur di
siang hari. Walaupun curah hujan bulanan bervariasi, tidak ada musim kering di
sana, sebab setiap bulan turun hujan; seringkali terbentuk awan pada siang
hari. Kelembaban jarang turun di bawah 80%. Kondisi iklim tersebut mendukung
keanekaragaman spesies hewan dan tumbuhan yang cukup besar di hutan hujan
tropis. Hutan hujan tropis didominasi pohon yang berdaun lebar selalu berwarna
hijau, memiliki batang yang sering tidak bercabang yang tingginya hingga 40 m
atau lebih (Gambar 10.5). Penebangan pohon pada lahan yang tandus akan
menyebabkan pertumbuhan tanaman dan kehidupan hewan di lahan tersebut akan
terganggu. Sehingga tanaman ini tidak mampu menyerap air akibatnya bila hujan
turun akan terjadi tanah longsor karena air mengikis tanah pada permukaan.
Hilangnya sejumlah vegetasi akan mempengaruhi fotosintesis, respirasi, dan
transpirasi. Bila hilangnya vegetasi itu berlanjut dalam skala yang cukup
besar, maka hal itu akan berpengaruh pada iklim global. Hutan hujan tropis akan
habis dalam 20 tahun bila pemerintah dan masyarakat tidak menghentikan atau
mengurangi kerusakan dalam skala besar. Gambar 10.6 menunjukkan salah satu
bentuk kerusakan SDA. Untuk membentuk hutan kembali akibat kerusakan seperti
ditunjukkan pada gambar tersebut membutuhkan waktu berpuluh-puluh bahkan
beratus tahun sebelum dapat kembali menjadi hutan seperti semula. Untuk berperan
serta mengatasi masaah kerusakan hutan, kerjakanlah tugas pada Lab Mini
10.2.
Penduduk dunia ini selalu bertambah
dengan pesat karena keberhasilan di dalam meningkatkan kualitas hidup, kesehatan.
Dampak dari terlalu banyaknya orang hidup di bumi, sadalah meningkatrnya
kebutuhan akan makanan, air, ruang, pakaian, transportasi, dan barang-barang
penting lainnya. Berapa lama sumber daya alam di bumi ini habis? Pada akhirnya,
akankah kita kekurangan sumber daya alam yang kita perlukan untuk hidup? Ketika
kebutuhan terhadap sumber daya alam melebihi persediaan yang ada, maka
kompetisi untuk memperoleh sumber daya alam akan meningkat. Akibatnya harga
sumber daya alam akan naik. Contoh harga rumah di kota meningkat tajam pada 10
tahun terakhir. Peningkatan kebutuhan sumber daya alam tidak hanya menaikkan
hargaharga rumah dan barang tetapi memaksa masyarakat tertentu hidup apa adanya
karena tidak mampu memenuhi kebutuhannya (Gambar 10.7).
pencemaran lingkungan Pada kegiatan
penyelidikan, kamu telah mengamati bagaimana kualitas air di kolam atau sungai
di lingkungan sekolahmu dan kamu juga telah melihat apakah air di kolam atau
sungai itu beracun bagi tumbuhan atau hewan yang ada di situ. Kualitas air yang
“baik” bagi organisme di kolam atau sungai itu mungkin “tidak sesuai” bagi
organisme yang lain bahkan dapat menyebabkan kematian. Masuknya bahan - bahan
beracun ke dalam lingkungan merupakan pencemaran (polusi). Polusi adalah suatu
proses rusaknya lingkungan. Polutan adalah limbah yang menyebabkan polusi
(Gambar 10.8). Pengertian ini bermanfaat untuk memaparkan beberapa perubahan
yang terjadi dalam lingkungan. Tetapi bagaimana kamu dapat menceritakan apa
polutan itu? Gambar 10.8 menunjukkan tumpukan sampah yang berpotensi
menghasilkan nitrogen dari proses penguraian sampah dan merupakan nutrien
esensial bagi semua organisme, dapat pula menjadi polutan. Bahan-bahan penyebab
polutan kadang dapat kita temukan dengan mudah dalam ekosistem. Misalnya, bila
kita melihat banyak ikan mati di pinggir - pinggir sungai, ilmuwan dapat
memeriksa kualitas air sungai tersebut. Ilmuwan dapat memeriksa kandungan
oksigen, pH, atau jumlah bakteri yang dapat membunuh ikan itu. Pada kejadian
lain, analisis kimia kompleks diperlukan untuk memeriksa kualitas air. Ilmuwan
menggunakan alat seperti kromatografi gas untuk mendeteksi dan mengidentifikasi
bahan kimia dalam ekosistem. Adanya bahan kimia dalam ekosistem dapat berfungsi
sebagai indikasi penyebab kerusakan. Untuk membandingkan bahan kimia yang
berbahaya dan tidak, dibutuhkan eksperimen untuk menentukan toksisitas bahan
tersebut. Toksisitas adalah suatu pengukuran berapa banyak suatu bahan
diperlukan untuk meracuni atau membunuh organisme.
Hasil studi toksisitas tentunya
dipertimbangkan ketika digunakan untuk memutuskan apakah suatu bahan itu
termasuk polutan. Sebagai contoh, sianida adalah bahan toksik yang digunakan
pada beberapa proses industri. Limbah yang mengandung sianida sangat berbahaya.
Seorang dewasa akan sakit bahkan meninggal jika mengkonsumsi sianida lebih dari
300 mg. Sianida secara alami juga ditemukan dalam biji apel, daun singkong.
Ilmuwan sering lebih khawatir dengan jumlah bahan yang masuk dalam ekosistem
daripada toksisitasnya. Sejumlah besar bahan dapat menyebabkan polusi. Garam
(NaCl) tidak toksik, tetapi dalam jumlah banyak dapat menyebabkan kerusakan
serius pada ekosistem, perembesan air garam pada air tawar, kandungan garam
dalam tanah menjadi tinggi, sehingga beberapa tumbuhan tidak dapat tumbuh.
Bahan kimia lain yang dapat merusak
ekosistem adalah pestisida. Pestisida adalah suatu bahan yang digunakan
membunuh hewan atau tumbuhan tidak dikehendaki berada di tempat tertentu.
Aturan penggunaan bahan tersebut dikembangkan berdasarkan studi lingkungan.
Efek faktor biotik lebih sulit diprediksi. Ketika bahan kimia masuk ke dalam
jaring-jaring makanan, organisme dalam jaring-jaring makanan mungkin menyimpan
bahan ini dalam tubuhnya. Proses ini disebut biomagnifikasi, beberapa organisme
mempunyai kemampuan menyimpan bahan toksik ini dalam jaringannya karena cara
mereka makan. Organisme seperti kerang, hewan bercangkang lainnya berpotensi
sebagai penyaring makanan. Mereka memperoleh makanan dengan memasukkan air
untuk menangkap alga dan partikel makanan. Pelajarilah diagram 10.9
berikut.
Di atmosfer uap air menyebar, dan
kembali ke permukaan bumi sebagai hujan, salju, dan bentuk hujan lainnya. Di
atmosfer, molekul air bergabung dengan polutan udara, misalnya gas karbondioksida
yang terlarut dalam titik - titik air kemudian bergabung membentuk air dalam
hujan, menghasilkan asam karbonat lemah. Akibatnya pH air hujan yang biasanya
normal menjadi asam. Polutan udara, khususnya sulfur dioksida dan nitrogen
oksida, meningkatkan keasaman air hujan. Dengan adanya sinar matahari, polutan
ini bereaksi dengan air dan oksigen di udara membentuk asam sulfat dan asam
nitrat. Jadi, hujan asam adalah hujan atau salju yang keasamannya lebih
daripada air hujan yang tidak terpolusi. Sulfur dilepaskan terutama oleh
pembakaran batubara pabrik dan energi yang berasal dari tumbuhan. Sumber utama
nitrogen oksida adalah knalpot kendaraan bermotor. Pada beberapa kota dan area
industri berat, jumlah polutan dilepaskan ke udara begitu besar sehingga hujan
atau salju menjadi asam seperti asam cuka; bahkan kabut dan embun dapat menjadi
asam sebagai akibat polusi udara. Air hujan yang tidak terpolusi mempunyai pH
5,6 – 5,7. Hujan dengan pH dibawah 5,6 dianggap asam.
Hujan melarutkan kal-sium, potasium,
dan nutrien berharga lainnya dari tanah. Karena nutrien ini tercuci oleh hujan
asam, tanah menjadi kurang subur. Hilangnya nutrien ini dapat menyebabkan
kematian pohon. Hujan asam juga menghancurkan jaringan tumbuhan dan mengganggu
pertumbuhan tumbuhan tersebut dan fiksasi nitrogen. Banyak pohon di hutan yang
mati sebagai akibat hujan asam (Gambar 10.10). Hujan asam juga mempunyai efek
pada ekosistem danau. Hujan asam yang jatuh ke danau, melalui aliran sungai,
menyebabkan pH pada ekosistem tersebut turun di bawah normal. Berubahnya
keasaman air mengganggu ekosistem danau.
Apa yang terjadi pada udara dalam
mobil tertutup yang sedang di parkir bila terpapar matahari beberapa jam?
Radiasi energi dari matahari memanaskan udara dalam mobil, membuat udara dalam
mobil lebih hangat daripada di luar ruangan. Kaca jendela mobil, seperti
dinding kaca dari “green house”, menahan panas yang terperangkap dalam mobil.
Gas - gas di atmosfer menangkap banyak energi radiasi dari matahari yang
mencapai permukaan bumi. Daratan, air, dan segala sesuatu di permukaan bumi
mengabsorbsi energi matahari. Objek yang telah mengabsorbsi energi ini
memantulkan energi panas kembali ke sekitarnya. Atmosfer memerangkap panas ini
sehingga suhu udara menjadi lebih panas (Gambar 10.11). Proses penyimpanan
panas oleh gasgas atmosfer ini disebut efek rumah kaca . Tanpa efek rumah kaca,
semua energi matahari akan dipantulkan kembali ke tempat sekitarnya, dan bumi
menjadi terlalu dingin bagi makhluk hidup untuk hidup dan berkembang. Gas-gas
yang berperan terhadap efek rumah kaca disebut gas - gas rumah kaca, misalnya
karbondioksida.
Sumber daya alam yang langka. Jumlah
air tawar hanya 3% dari total jumlah air di bumi. Dari 3% itu, hanya 0,003%
bersih dan aman, dan tersedia untuk konsumsi manusia. Air dapat tercemar oleh
minyak, limbah industri, sampah, dan bahkan panas. Bila Pusat Listrik Tenaga
Air (PLTA) menggunakan air dari sungai untuk tujuan pendinginan, aliran yang
kembali ke sungai lebih panas beberapa derajat dari asalnya. Organisme sungai
tidak dapat menyesuaikan perubahan temperatur air secara cepat sehingga
organisme tersebut mungkin mati. Lakukanlah kegiatan 10.2 untuk lebih memahami
pengaruh olusi terhadap makhluk hidup Air dapat juga tercemar oleh pestisida dan
pupuk yang digunakan petani. Bahan - bahan kimia yang ada dalam tanah terbawa
air hujan dan terangkut ke sumber air. Walaupun air adalah sumber daya alam
yang dapat diperbarui, namun untuk membersihkan air yang tercemar diperlukan
biaya mahal. Kebiasaan lain yang dijumpai di Indonesia adalah kebiasaan
sebagian penduduk yang selalu membuang sampah ke sungai atau badan air.
Tindakan ini jelas dapat merusak sumber daya alam, selain dapat mengakibatkan
bencana ikutan seperti banjir dan sebagainya.
Pencemaran air dapat berpengaruh
pada keperluan rumah tangga dan industri. Air yang telah tercemar tidak dapat
digunakan lagi untuk keperluan rumah tangga akan menimbulkan dampak sosial yang
sangat luas dan akan memakan waktu lama untuk memulihkannya. Bagaimana bila
sungai atau air tanah sebagai bahan dasar air minum tidak dapat digunakan lagi
karena tercemar? Bila air tidak dapat digunakan untuk keperluan industri
berarti usaha untuk meningkatkan kehidupan manusia tidak akan tercapai. Contoh,
air lingkungan yang berminyak (karena tercemar minyak) tidak dapat lagi
digunakan sebagai pelarut dalam industri kimia. Air yang bersifat sadah karena
terlalu banyak mengandung ion logam tidak dapat lagi digunakan sebagai air
ketel uap. Air yang tercemar juga tidak dapat dimanfaatkan untuk keperluan
irigasi, untuk pengairan di sawah dan kolam ikan karena adanya senyawa organik
yang menyebabkan perubahan drastis pada pH air. Air yang terlalu asam atau
terlalu basa juga akan mematikan tumbuhan dan hewan air. Selain itu juga banyak
senyawa anorganik yang menyebabkan kematian. Di samping itu juga banyak ikan
yang mati karena sungai atau tambaknya tercemar.
Apakah kamu pernah minum minuman
atau makan kue dalam kemasan plastik? Bila pernah, apa yang kamu lakukan pada
plastik kemasan itu? Bila kamu membuangnya ke tanah berarti kamu ikut menambah
terjadinya polusi. Majalah, koran, tas plastik, botol, kaleng aluminium,
potongan rumput, sisa makanan merupakan limbah padat. Limbah padat adalah
produk yang tidak diinginkan yang dibakar atau ditimbun setiap tahun di seluruh
dunia. Apa yang terjadi pada sampah di lahan pembuangan akhir? Potongan rumput,
sisa - sisa hewan, koran, dan daun-daun yang mati diuraikan oleh pengurai
(decomposer) dalam tanah. Sebagian limbah dapat diuraikan secara
Contoh limbah - limbah yang dapat
diuraikan secara alami misalnya potongan rumput, sisa hewan, dan sebagainya.
Sebagian limbah lain tidak dapat diuraikan secara alami, misalnya logam, dan
sebagainya. Limbah yang tidak dapat diuraikan inilah yang dapat menimbulkan
masalah polusi bertahun - tahun. Limbah lain adalah limbah dari bahan kimia
yang antara lain sebagai hasil samping dari proses industri. Beberapa limbah
ini beracun dan dapat menyebabkan kanker, mempengaruhi kelahiran, dan masalah
kesehatan lainnya. Beberapa limbah disimpan dalam tanki. Bila drum tidak
ditutup rapat atau terjadi kebocoran, bahan kimia tercecer dan mencemari tanah
dan air. Dampak tidak langsung akibat pencemaran daratan adalah melalui media
lain. Contoh, tempat pembuangan limbah padat, baik tempat penimbunan sementara
maupun tempat pembuangan akhir, akan menjadi tempat berkembangbiaknya tikus dan
serangga yang merugikan manusia, seperti lalat dan nyamuk. Tempat pembuangan
sampah adalah tempat kumuh, namun menyediakan makanan yang cukup bagi
perkembanganbiakan tikus, yaitu limbah organik terutama sisa - sisa makanan
yang dibuang di tempat itu. Celah - celah antara limbah padat seperti ban,
kaleng bekas, kardus, kotak kayu dan lain sebagainya merupakan tempat ideal
bagi persembunyian dan perkembangbiakan tikus. Kerjakanah Lab Mini 10.3 untuk
melihat berapa banyak sampah yang kamu hasilkan. Pada kolom berpikir kritis ini
disajikan informasi tentang pemakaian pestisida dalam pertanian yang
menghasilkan sisa terkandung dalam sayur dan buah yang kita makan. Bacalah
kolom tersebut agar kamu dapat menentukan sikap dalam memilih makanan dan
menjaga lingkungan.
Hutan menyediakan kayu untuk bahan
bakar, untuk bahan pembuatan rumah, untuk bahan perabotan rumah tangga, dan
lain - lain. Banyak masyarakat/perusahaan menebang pohon dan menggunakan hasil
hutan untuk kepentingan industri sehingga bila musim hujan datang maka tidak
ada akar pohon yang menyerap air dan menahan tanah dari tempatnya. Air mencuci
tanah. Kondisi inilah yang menyebabkan erosi. Erosi adalah hilangnya tanah
akibat pengaruh angin, air, atau es. Hujan mencuci bagian atas tanah yang subur
sehingga pohon tidak dapat tumbuh pada lereng gunung yang tandus. Kegiatan
membuka hutan untuk pertanian dan industri seperti yang dijelaskan di atas
menyebabkan erosi pada tanah bagian atas. Apabila terjadi erosi maka diperlukan
antara 500 dan 1000 tahun untuk membentuk 2,5 cm tanah bagian atas yang hilang.
Penebangan pohon di hutan dengan metode tebang habis sangat berisiko
menimbulkan erosi. Pada metode penebangan ini, semua pohon di hutan dipotong
dan diangkut. Tidak hanya tanah yang tidak terlindungi, tetapi habitat semua
organisme akan terganggu. alami menjadi komponen - komponen kimia.
Pencemaran kimia pada suatu
ekosistem dapat menyebabkan kematian sebagian atau semua organisme hidup. Pada
umumnya, komunitas bertahan hidup karena keragaman metabolismenya, dalam hal
ini beberapa organisme di dalam komunitas itu menghilangkan sifat racun bahan
kimia yang dihasilkan oleh organisme lain. Pada saat mikrobia mengubah racun
atau bahan - bahan yang berbahaya menjadi molekul - molekul yang tidak
berbahaya, proses pemurnian ini disebut bioremediasi. Bioremediasi mikrobia memungkinkan
untuk membantu banyak masalah polusi kita dengan cara sederhana, dengan
membiarkan organisme mencerna polutan organik dan anorganik. Dengan demikian
kita dapat memperbaiki ekosistem yang rusak. Bahan organik beracun itu
menyediakan energi dan karbon untuk pertumbuhan mikrobia bioremediasi, yang
membersihkan lingkungan dalam proses tersebut. Sejumlah besar pestisida dan
bahan kimia yang dilepaskan ke lingkungan dalam waktu yang cukup lama telah
memungkinkan munculnya organisme yang mulai dapat mencerna bahan - bahan
tersebut.
Ada berbagai alasan yang dilakukan
orang untuk mengambil sumber daya alam hayati tersebut, misalnya untuk
dijadikan sebagai sumber pangan, hiasan, dan beberapa alasan lainnya. Hal ini
akan makin buruk jika kita belum melakukan penelitian tentang cara
membudidayakan dan mengelola suatu jenis makhluk hidup secara berkelanjutan.
Misalnya ikan arwana (Schleropages formosus), hewan tersebut banyak diburu
orang untuk dikoleksi karena harganya yang amat mahal. Sementara itu sampai
saat ini belum banyak orang yang melakukan penelitian tentang cara
membudidayakan dan mengelolanya secara berkelanjutan. Apa yang terjadi jika
pengambilan di alam dilakukan terus-menerus di saat kita belum berhasil
membudidayakannya? Nasib yang serupa juga dialami oleh orang utan, burung
cenderawasih, badak, kayu ramin, kayu cendana, dan beberapa jenis sumber daya
alam hayati lainnya.
Kerjakan tugas luar seperti
tercantum pada kolom di samping untuk membuka wawasanmu tentang ancaman terhadap
keanekaragaman makhluk hidup. Bagaimana menjaga satwa langka? Untuk menjaga
kelestarian satwa langka, maka penangkapan hewan - hewan dan juga perburuan
haruslah mentaati peraturan tertentu seperti berikut:
1. Para pemburu harus mempunyai surat ijin
2. Senjata pemburu harus tertentu
macamnya
3. Membayar pajak dan mematuhi undang -
undang perburuan
4. Harus menyerahkan sebagian tubuh
yang harus diburunya kepada petugas
5. Dilarang memburu hewan - hewan
langka
6. Jenis hewan tertentu hanya boleh
ditangkap pada waktu tertentu saja
7. Tidak boleh memburu hewan yang
sedang bunting
8. Tidak boleh membiarkan hewan
buruannya lepas dalam keadaan terluka.
Walaupun tumbuhan dan hewan termasuk
sumber daya alam yang dapat diperbarui, tetapi bila pengambilannya secara terus
menerus tanpa memperhatikan kecepatan daya reproduksinya maka dapat berakibat
musnahnya sumber daya alam hayati itu sendiri. Pemanfaatan sumber daya alam
disebut berlebihan bila jumlah yang diambil lebih besar dibanding dengan yang
dapat dihasilkan dalam waktu tertentu. Sumber daya alam berupa tumbuhan telah
banyak yang punah dan beberapa jenis tumbuhan langka terancam pula kepunahan,
misalnya Raflesia arnoldii.
Dalam mengeksploitasi sumber daya, khususnya hutan sebagai
habitat banyak tumbuhan, perlu memperhatikan hal - hal sebagai berikut:
1. Tidak melakukan penebangan pohon di
hutan dengan semena - mena (tebang habis)
2. Melakukan reboisasi, yaitu
menghutankan kembali hutan yang rusak
3. Mencegah kebakaran hutan.
Cagar alam adalah sebidang tanah,
suatu daerah yang disediakan dan ditata untuk melindungi spesies flora dan
fauna di dalamnya. Di dalam cagar alam tidak dibolehkan adanya segala jenis
eksploitasi. Berbeda dengan cagar alam, cagar biosfer dapat pula meliputi
daerah yang telah dibudidayakan manusia, misalnya untuk pertanian secara
tradisional dan permukiman. Karena itu, sebidang lahan yang tidak boleh
dijamah, sukar untuk diterima. Tekanan makin besar agar cagar alam
diikutsertakan dalam pembangunan. Untuk mengatasi tekanan ini makin banyaklah
dipakai konsep taman nasional, di dalamnya dilakukan tujuan pencagaralaman.
Kegiatan itu, misalnya pariwisata,
penelitian, dan pendidikan. Di Indonesia beberapa cagar alam telah mempunyai
status taman nasional, yaitu Taman nasional Gede Pangrango (Gambar 10.14) dan
Taman Nasional Ujung Kulon di Jawa barat, Taman Nasional Baluran di Jawa Timur,
Taman Nasional Komodo di Nusa Tenggara Timur, Taman Nasional Gunung Leuser di Aceh.
Apakah di daerah Anda juga terdapat cagar alam dan taman nasional? Dengan
demikian, jelaslah bahwa beberapa kegiatan yang dilakukan manusia dapat
mempengaruhi aktivitas kehidupan organisme yang lain. Untuk itu, sebaiknya
kalian harus selalu berhati - hati dalam setiap kali melakukan kegiatan.
Pikirkan dampak negatif yang diakibatkannya, terutama terhadap keanekaragaman
hayati yang berada di sekitar kita.
Tanyakan kepada orangtua, kakek nenek, atau tetangga sekitar
tempat tinggal kalian tentang beberapa jenis hewan atau tumbuhan yang khas
hidup di sana, tetapi sekarang mulai sukar ditemukan lagi keberadaannya.
Tanyakan juga, apa yang menyebabkan menurunnya populasi
hewan dan tumbuhan tersebut. Kemudian catatlah hasilnya ke dalam bentuk tabel!
Populasi manusia
Penduduk
Jalanan yang penuh sesak penduduk di
Jepang, negara dengan kepadatan penduduk yang sangat tinggi
§ Orang yang
tinggal di daerah tersebut
§ Orang yang
secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut. Dengan kata
lain orang yang mempunyai surat resmi untuk tinggal di situ. Misalkan
bukti kewarganegaraan, tetapi
memilih tinggal di daerah lain.
Dalam sosiologi, penduduk adalah kumpulan manusia yang menempati
wilayah geografi dan ruang tertentu.
Masalah-masalah
kependudukan dipelajari dalam ilmu Demografi. Berbagai aspek perilaku menusia dipelajari dalam sosiologi, ekonomi, dangeografi. Demografi banyak digunakan dalam pemasaran, yang berhubungan erat dengan unit-unit ekonmi, seperti
pengecer hingga pelanggan potensial.
Kepadatan
penduduk
Laju pertumbuhan penduduk lebih tinggi
di negara berkembang (merah) dibanding dengan negara maju (biru)
Kepadatan
penduduk dihitung
dengan membagi jumlah penduduk dengan luas area dimana mereka tinggal.
Beberapa
pengamat masyarakat percaya bahwa konsep kapasitas muat juga berlaku pada
penduduk bumi, yakni bahwa penduduk yang tak terkontrol dapat menyebabkan katastrofi Malthus. Beberapa menyangkal pendapat ini.
Grafik berikut menunjukkan kenaikan logistik penduduk.
Negara-negara
kecil biasanya memiliki kepadatan penduduk tertinggi, di antaranya: Monako, Singapura, Vatikan, dan Malta. Di antara negara besar yang memiliki kepadatan penduduk
tinggi adalah Jepang dan Bangladesh.
Distribusi usia
dan jenis kelamin penduduk dalam negara atau wilayah tertentu dapat digambarkan
dengan suatu piramida penduduk. Grafik ini
berbentuk segitiga, dimana jumlah penduduk pada sumbu
X, sedang
kelompok usia (cohort) pada sumbu
Y. Penduduk
lak-laki ditunjukkan pada bagian kiri sumbu vertikal, sedang penduduk perempuan
di bagian kanan.
Piramida
penduduk menggambarkan perkembangan penduduk dalam kurun waktu tertentu. Negara
atau daerah dengan angka kematian bayi yang rendah dan memiliki usia harapan
hidup tinggi, bentuk piramida penduduknya hampir menyerupai kotak, karena
mayoritas penduduknya hidup hingga usia tua. Sebaliknya yang memiliki angka
kematian bayi tinggi dan usia harapan hidup rendah, piramida penduduknya
berbentuk menyerupai genta (lebar di tengah), yang menggambarkan tingginya
angka kematian bayi dan tingginya risiko kematian.
Piramida penduduk yang menunjukkan
tingkat mortalitas stabil dalam setiap kelompok usia
Pengendalian
penduduk adalah kegiatan membatasi pertumbuhan penduduk, umumnya dengan
mengurangi jumlah kelahiran. Dokumen dariYunani Kuno telah
membuktikan adanya upaya pengendalian jumlah penduduk sejak zaman dahulu kala.
Salah satu contoh pengendalian penduduk yang dipaksakan terjadi di Republik Rakyat
Cina yang
terkenal dengan kebijakannya 'satu anak cukup'; kebijakan ini diduga banyak
menyebabkan terjadinya aksi pembunuhan bayi, pengguguran kandungan yang
dipaksakan, serta sterilisasi wajib.
Indonesia juga
menerapkan pengendalian penduduk, yang dikenal dengan program Keluarga
Berencana (KB),
meski program ini cenderung bersifat persuasif ketimbang dipaksakan. Program
ini dinilai berhasil menekan tingkat pertumbuhan penduduk Indonesia.
Berkurangnya
jumlah penduduk menyebabkan turunnya jumlah populasi pada sebuah daerah. Hal
ini disebabkan oleh perpindahan daerah kesuburan atau oleh emigrasi besar-besaran. Juga oleh penyakit, kelaparan maupun perang. Namun seringkali oleh gabungan faktor-faktor tersebut.
Di masa lampau penurunan jumlah penduduk disebabkan terutama sekali oleh
penyakit. Pada tahun-tahun belakangan ini populasi penduduk Rusia dan tujuh belas bekas negara komunis lainnya mulai
menurun (1995-2005). Kasus Black Deathdi Eropa atau datangnya penyakit-penyakit dari dunia lama ke
Amerika merupakan faktor penyebab turunnya jumlah penduduk.
Transfer penduduk adalah istilah untuk kebijakan
negara yang mewajibkan perpindahan sekelompok penduduk pindah dari kawasan
tertentu, terutama dengan alasan etnisitas atau agama. Hal ini terjadi di India dan Pakistan, antara Turki dan Yunani, dan di Eropa Timur selama Perang Dunia
Kedua.
Kebijakan transmigrasi oleh
pemerintah Indonesia selama orde baru bisa
dikategorikan transfer penduduk. Perpindahan penduduk lainnya dapat
pula karena imigrasi, seperti imigrasi dari Eropa ke koloni-koloni Eropa
di Amerika, Afrika, Australia, dan tempat-tempat lainnya.
Peta kepadatan penduduk dunia per 1994
Buku
berjudul The Population Bomb (Ledakan Penduduk) pada
tahun 1968 oleh Paul R. Ehrlich meramalkan adanya bencana kemanusiaan akibat
terlalu banyaknya penduduk dan ledakan penduduk. Karya tersebut
menggunakan argumen yang sama seperti yang dikemukakanThomas Malthus dalam An Essay on the Principle of
Population (1798), bahwa laju pertumbuhan penduduk mengikuti pertumbuhan eksponensial dan akan melampaui suplai makanan
yang akan mengakibatkan kelaparan.
Penduduk dunia
Populasi dunia 1950-2011
|
|
Berdasarkan
estimasi yang diterbitkan oleh Biro
Sensus Amerika Serikat, penduduk dunia mencapai 6,5 miliar jiwa pada tanggal 26
Februari 2006 pukul 07.16 WIB. Dari sekitar 6,5 miliar penduduk dunia, 4 miliar
diantaranya tinggal di Asia. Tujuh dari sepuluh negara berpenduduk
terbanyak di dunia berada di Asia (meski Rusia juga terletak di Eropa).
Sejalan dengan
proyeksi populasi, angka ini terus bertambah dengan kecepatan yang belum ada
dalam sejarah. Diperkirakan seperlima dari seluruh manusia yang pernah hidup
pada enam ribu tahun terakhir, hidup pada saat ini.
Pada tanggal 19
Oktober 2012 pukul 03.36 WIB, jumlah penduduk dunia akan mencapai 7 miliar
jiwa. Badan Kependudukan PBB menetapkan tanggal 12 Oktober
1999 sebagai tanggal dimana penduduk dunia mencapai 6 miliar jiwa, sekitar 12
tahun setelah penduduk dunia mencapai 5 miliar jiwa.
Berikut adalah
peringkat negara-negara di dunia berdasarkan jumlah penduduk (2005):
1.
Republik Rakyat
Cina (1.306.313.812 jiwa)
2.
India
(1.103.600.000 jiwa)
3.
Amerika Serikat
(298.186.698 jiwa)
4.
Indonesia
(241.973.879 jiwa)
5.
Brasil
(186.112.794 jiwa)
6.
Pakistan
(162.419.946 jiwa)
7.
Bangladesh
(144.319.628 jiwa)
8.
Rusia
(143.420.309 jiwa)
9.
Nigeria
(128.771.988 jiwa)
10. Jepang
(127.417.244 jiwa)
B. Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan
1. Pencemaran
Lingkungan
Pencemaran lingkungan disebut juga polusi. Polusi
dapat merusak keseimbangan ekosistem dan dapat menimbulkan berbagai
penyakit bagi makhluk hidup. Lingkungan dikatakan tercemar apabila kemasukan
bahan pencemar (polutan). Suatu zat dikatakan sebagai polutan jika jumlahnya
melebihi batas normal.
a.
Pencemaran
Berdasarkan Sifat Zat Pencemar
Berdasarkan sifat zat yang mencemari
linkungan dapat dibagi menjadi tiga yaitu, pencemaran fisik, kimiawi, dan
biologis. Pencemaran Fisik adalah pencemaran yang disebabkan oleh sifat fisik
zat tersebut. Pencemaran Kimiawi adalah pencemaran yang disebabkan oleh zat-zat
kimia dan sifat-sifat kimia yang berbahaya. Pencemaran Biologis adalah
pecemaran yang disebabkan oleh masuknya berbagai macam mikroorganisme yang
dapat menimbulkan penyakit.
b.
Pencemaran
Berdasarkan Lingkungan yang Terkena Polutan
Macam-macam pencemaran lingkungan
berdasarkan lingkungan yang terkena polutan, seperti pecemaran udara,
pencemaran air, pencemaran tanah, pencemaran suara.
1)
Pencemaran
Udara
Pencemaran udara terjadi karena adanya
bahan pencemar di udara dalam jumlah yang melebihi batas. Pencemaran udara
disebabkan oleh pembakaran yang tidak semprna dari pabrik, minyak bumi, batu
bara, dan lain-lain. Gas-gas pencemar udara antara lain, CO, CO2, NO, NO2,SO,
dan SO2. Gas-gas tersebu dapat menimbulkan hujan asam, penipisan lapisan ozon,
pemanasan global.
a) Hujan Asam
Hujan asam mengakibatkan iritasi pada
kulit manusia, dapat membunuh bagi tumbuhan, mikroorganisme, dan hewan. Gas-gas
seperti SO2 dan NO2 yang terlepas ke udara dan tercampur dengan titik-titik air
mengakibatkan asam. Bila turun bersama hujan maka terjadi hujan asam.
b) Penipisan Ozon
Ozon berfungsi sebagai pelindung bumi
dari sinar ultraviolet yang berasal dari sinar matahari. Penpisan ozon akan
meningkatkan jumlah radiasi sinar matahari yang masuk ke bumi. Hal ini
menyebabkan kesehatan manusia terganggu dan mengalami penyakit seperti kanker
kulit, katarak, ddan melemahkan sistem pertahanan tubuh.
c) Pemanasan
Global
Pemanasan global adalah kenaikan suhu
permukaan bumi yang disebabkan oleh peningkatan keluaran CO2 dan gas-gas lain.
Sehingga menyebabkan perubahan cuaca dan iklim yang extrime. Gas Rumah Kaca
adalah gas-gas di atmosfer yang memiliki fungsi sebagai penangkap energi panas
matahari agar tidak dilepas seluruhnya ke atmosfer kembali.
2)
Pencemaran
Air
Pencemaran air terjadi karena masuknya
polutan dalam air dengan konsentrasi yang cukup besar sehingga mempengaruhi
kualitas air dan organisme didalamnya serta dapat menimbulkan berbagai macam
penyakit ang berasal dari air tersebut.
Ditinjau dari asal polutan pencemaran
air dapat disebakan oleh limbah rumah tangga, limbah industri, limbah
pertanian, dan limbah pertambangan.
a) Limbah Rumah
Tangga
Limbah ini dapat berupa sampah-sampah
plastik, sisa makanan, dan kotoran manusia. Sampah plastik yang dibuang
ke sungai dapat menyebabkan tersumbatnya aliran sungai. Sampah berupa sisa
makanan dan kotoran manusia menyebabkan meningkatnya mikroorganisme penyebab
penyakit. Peningkatan mikroorganisme ini menyebabkan air tidak layak konsumsi.
b) Limbah Industri
Limbah ini dapat berupa air dengan suhu
yang tinggi yang dapat membunuh organisme perairan, zat pewarna, bahkan zat-zat
kimia yang berbahaya yang dapat membunuh semua organisme di perairan tersebut.
c) Limbah
Pertanian
Limbah pertanian yang tidak dapat
diuraikan antara lain adalah DDT. DDT merupakan pestisida yang bersifat stabil.
Burung yang memakan ikan yang tercemar DDT tidak dapat menghasilkan cangkang
telur yang tebal, akibatnya telur mudah pecah dan anaknya mati.
d) Limbah
Pertambangan
Pada proses hasil pengolahan tambang
emas memerlukan air raksa sehingga akan menghasilkan limbah logam berat cair
yang dapat menimbulkan berbagai macam penyakit.
3)
Pencemaran
Tanah
Pencemaran tanah banyak diakibatkan
oleh sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik dapat menimbulkan bau
yang tidak sedap akibat proses pembusukan. Sedangkan sampah anorganik dapat
mencemari tanah karena plastik tidak dapat hancur sehingga mengurangi daerah
resapan air.
4)
Pencemaran
Suara
Pencemaran suara ditimbulkan leh bunyi
bising yang dihasilkan oleh suara motor, mobil, mesin industri, suara pesawat,
dan yang lain-lain. Batas suara normal berkekuatan 10-80 dB. Jika lebih dari 80
dB dapat merusak sistem pendengaran.
2. Perusakan
Hutan
Proses penebangan yang telah terjadi selama puluhan tahun
ini mengakibatkan hilangnya ratusan juta hektar hutan tropis. Bila tidak
dihentikan, kita akan kehilangan potensi hutan dalam beberapa tahun kedepan.
a. Punahnya
keanekaragaman Hayati
Berbagai hewan dan tumbuhan hidup di
dalam hutan. Hutan ini memiliki keanekaragaman tumbuhan dan hewan.
Penebangan hutan. Menyebabkan kematian berbagai jenis tumbuhan. Sebagian
tumbuhan yang mati itu adalah tumbuhan yang langka dan memiliki harga jual yang
tinggi. Jika dibiarkan terus-menerus tumbuhan akan punah.
Hilangnya tumbuhan juga mengakibatkan
hewan-hewan yang mendiami hutan kehilangan habitatnya.
b. Hilangnya
Sumber-Sumber Air
Pohon-pohon dihutan merupakan tempat
penampung air yang potensial. Bila pohon-pohon ditebang, akarnya akan mati,
serasah dan humus, akan mengering karena terkena sinar matahari secara langsung
akibat tidak adanya daun yang menghalangi sinar matahari. Air hujan yang turun akan
langsung mengalir tanpa ada yang menahan da terjadi banjir.
c. Erosi
Akar-akar pohon dan serasah pepohonan
dihutan akan menahan tanah yang ada dibawahnya dan mempertahankan kesuburan
tanah. Bila pohon-pohon ditebang, air hujan akan mengalir deras dan menimbulkan
erosi. Erosi menyebabkan tanah tidak subur lagi dan tidak bisa ditanami
kembali.
C. Pengelolaan Lingkungan
1. Pengelolaan
Sampah
Teknologi yang dapat digunakan dalam pengelolaan limbah
sampah adalah teknologi biogas. Biogas adalah gas mudah terbakar yang
dihasilkan oleh bakteri-bakteri yang hidup didalam kondisi kedap udara.
Selain teknologi biogas, beberapa prinsip yang dapat
diterapkan dalam kesehrian untuk menaggulangi masalah sampah sebagai berikut.
a. Mengurangi (Reduce)
b. Memakai Kembali
(Reuse)
c. Mendaur Ulang
(Recycle)
d. Mengganti
(Replace)
2. Pengelolaan
Air Limbah
Sebelum limbah dikeluarkan ke lingkungan, harus
dipastikan limbah bebas dari bahan berbahaya. Limbah B3 sangat ditakuti karena
mempunyai berbagai macam unsur logam padat. Limbah B3 adalah limbah yang
bersifat mudah meledak, mudah terbakar, reaktif, beracun, penyebab infeksi,
korosif. Setiap limbah mempunyai penanganan sendiri sesuai ciri-ciri bahan
beracun yang ada di dalamnya.
3. Pengelolaan
Pertanian
Untuk mengurangi pencemaran akibat limbah pertanian,
dapat dilakukan dengan cara mengurangi penggunaan pestisida, insektisida, dan
pupuk buatan. Pertanian organik adalah pertanian tanpa menggunakan pupuk buatan
dan pestisida. Oleh karena itu, hasil dari pertanian organik sehat untuk
dikomsumsi dan ramah lingkungan.
4. Pengelolaan
Kebisingan
Pencemaran suara dapat dikurangi dengan cara membangun
industri dan bandara jauh dari pemukiman penduduk, menggunakan penutup telinga
atau peredam suara bila bekerja di daerah industri atau bandara, serta tidak
membunyikan radio, televisi terlalu keras.
5. Pengelolaan
Hutan
Pengadaan hutan kota dapat dijadikan alternatif
dalam mengatasi permasalahan lingkungan. Hutan Kota dapat menjadi tempat
koleksi keanekaragaman hayati. Kawasan hutan kota merupakan areal pelestarian
di luar kawasan konservasi. Karena pada areal itu dapat dilestarikan flora dan
fauna secara ex situ.
Usaha lain yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah
kerusakan hutan adalah dengan melakukan reboisasi , tebang pilih, penyuluhan
terhadap masyarakat tentag pentingnya fungsi hutan, dan penetapan daerah-daerah
perlindungan alam.
BIOLOGI
KELAS 8
v
PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN
PERTUMBUHAN adalah proses
pertambahan ukuran sel atau organisme. Pertumbuhan ini bersifat kuantitatif/
terukur.
PERKEMBANGAN adalah
proses menuju kedewasaan pada organisme. Proses ini berlangsung secara
kualitatif.
Baik pertumbuhan atau
perkembangan bersifat irreversibel.
PERTUMBUHAN PADA
TUMBUHAN
Secara umum pertumbuhan
dan pekembangan pada tumbuhan diawali untuk stadium zigot yang merupakan hasil
pembuahan sel kelamin betina dengan jantan. Pembelahan zigot menghasilkan
jaringan meristem yang akan terus membelah dan mengalami diferensiasi.
Diferensiasi adalah perubahan yang terjadi dari keadaan
sejumlah sel, membentuk organ-organ yang mempunyai struktur dan fungsi yang
berbeda.
Terdapat 2 macam
pertumbuhan, yaitu:
1. Pertumbuhan Primer
Terjadi sebagai hasil
pembelahan sel-sel jaringan meristem primer. Berlangsung pada embrio, bagian
ujung-ujung dari tumbuhan seperti akar dan batang.
Embrio memiliki 3 bagian
penting :
a. tunas embrionik yaitu calon batang dan daun
b. akar embrionik yaitu calon akar
c. kotiledon yaitu cadangan makanan
a. tunas embrionik yaitu calon batang dan daun
b. akar embrionik yaitu calon akar
c. kotiledon yaitu cadangan makanan
Pertumbuhan tanaman
dapat diukur dengan alat yang disebut auksanometer.
Daerah pertumbuhan pada
akar dan batang berdasar aktivitasnya tcrbagi menjadi 3 daerah
a.Daerah pembelahan
Sel-sel di daerah ini aktif membelah (meristematik)
b. Daerah pemanjangan
Berada di belakang daerah pembelahan
c. Daerah diferensiasi
Bagian paling belakang dari daerah pertumbuhan. Sel-sel mengalami
diferensiasi membentuk akar yang sebenarnya serta daun muda dan
tunas lateral yang akan menjadi cabang.
a.Daerah pembelahan
Sel-sel di daerah ini aktif membelah (meristematik)
b. Daerah pemanjangan
Berada di belakang daerah pembelahan
c. Daerah diferensiasi
Bagian paling belakang dari daerah pertumbuhan. Sel-sel mengalami
diferensiasi membentuk akar yang sebenarnya serta daun muda dan
tunas lateral yang akan menjadi cabang.
2. Pertumbuhan Sekunder
Merupakan aktivitas
sel-sel meristem sekunder yaitu kambium dan kambium gabus. Pertumbuhan ini
dijumpai pada tumbuhan dikotil, gymnospermae dan menyebabkan membesarnya ukuran
(diameter) tumubuhan.
- Mula-mula kambium
hanya terdapat pada ikatan pembuluh, yang disebut kambium vasis atau kambium
intravasikuler. Fungsinya adalah membentuk xilem dan floem primer.
- Selanjutnya parenkim
akar/batang yang terletak di antara ikatan pembuluh, menjadi kambium yang
disebut kambium intervasis.
- Kambium intravasis dan
intervasis membentuk lingkaran tahun Þ bentuk konsentris.
Kambium yang berada di
sebelah dalam jaringan kulit yang berfungsi
sebagai pelindung. Terbentuk akibat ketidakseimbangan
antara permbentukan xilem dan floem yang lebih cepat dari pertumbuhan kulit.
- ke dalam membentuk
feloderm : sel-sel hidup
- ke luar membentuk felem : sel-sel mati
- ke luar membentuk felem : sel-sel mati
Setiap organisme mampu
menerima rangsang yang disebut IRITABILITAS, dan mampu pula menanggapi rangsang
tersebut. Salah satu bentuk tanggapan yang umum adalah berupa gerak. Gerak
berupa perubahan posisi tubuh atau perpindahan yang meliputi seluruh atau
sebagian dari tubuh.
v GERAK PADA TUMBUHAN
Jika pada hewan rangsang
disalurkan melalui saraf, maka pada tumbuhan rangsang disalurkan melalui benang
plasma (PLASMODESMA) yang masuk ke dalam sel melalui dinding yang disebut
NOKTAH.
Gerak pada tumbuhan
dibagi 3 golongan, yaitu :
1.
|
Gerak
HIGROSKOPIS
yaitu gerak yang ditimbulkan oleh pengaruh perubahan kadar air. Misalnya: - gerak membukanya kotak spora. - pecahnya buah tanaman polong. |
||||||
2.
|
Gerak
ESIONOM
yaitu gerak yang dipengaruhi rangsang dari luar.
|
||||||
3.
|
Gerak
ENDONOM
yaitu gerak yang belum/tidak diketahui sebabnya. Karena belum diketahui sebabnya ada yang menduga tumbuhan itu sendiri yang menggerakkannya Þ gerak OTONOM, misalnya aliran plasma sel. |
Alat gerak pada
vertebrata meliputi alat gerak pasif berupa tulang dan alat gerak
aktif berupa otot. Gerak
adalah hasil interaksi antara tulang, otot, dan persendian tulang.
v
SISTEM GERAK
TULANG
Menurut bahan
pembentuknya, tulang dapat dibedakan menjadi tulang rawan (KARTILAGO) dan
tulang keras (= tulang/OSTEON).
Tulang rawan bersifat
lentur, tersusun atas sel-sel tulang rawan (KONDROSIT) yang mensekresikan
matriks (KONDRIN) berupa hialin atau kolagen. Rawan pada anak berasal dari
mesenkim dengan kandungan kondrosit lebih banyak dari kondrin. Sebaliknya, pada
orang dewasa kondrin lebih banyak dan rawan ini berasal dari selaput tulang
rawan (PERIKONDRIUM) yang banyak mengandung KONDROBLAS (pembentuk kondrosit).
Rawan pada dewasa antara
lain terdapat pada cincin batang tenggorokan dan daun telinga.Pembentukan
tulang keras berawal dari kartilago (berasal dari mesenkim). Kartilago memiliki
rongga yang akan terisi oleh OSTEOBLAS (sel-sel pembentuk tulang). Osteoblas
membentuk osteosit (sel-sel tulang). Setiap satuan sel-sel tulang akan
melingkari pembuluh darah dan serabut saraf membentuk SISTEM HAVERS. Matriks
akan mengeluarkan kapur dan fosfor yang menyebabkan tulang menjadi keras.
Proses pengerasan tulang
disebut penulangan atau OSIFIKASI. Jenis osifikasi adalah DESMAL dan KONDRAL.
Kondral meliputi PERIKONDRAL dan ENKONDRAL.
Tulang Keras atau Osteon
terbagi menljadi
- Tulang panjang (tulang
pipa)
- Tulang pipih
- Tulang pendek
- Tulang pneumatika
- Tulang pipih
- Tulang pendek
- Tulang pneumatika
Tulang Pipa terbagi
menjadi 3 bagian yaitu :
-
|
Bagian
ujung yang disebut EPIFISE.
|
-
|
Bagian
tengah yang disebut DIAFISE.
Di pusatnya terdapat rongga yang berisi sumsum tulang. Rongga terbentuk karena aktivitas OSTEOKLAS (perombak tulang). |
-
|
Di
antara epifise dan diafise terdapat CAKRAM EPIFISE (DISCUS EPIPHYSEALIS).
Cakram ini kaya akan osteoblas dan menentukan pertumbuhan tinggi.
|
Sumsum Tulang ada dua
jenis yaitu :
1. Sumsum tulang merah
(MEDULLA OSSIUM RUBBA)
2. Sumsum tulang kuning (MEDULLA OSSIUM FLAVA)
2. Sumsum tulang kuning (MEDULLA OSSIUM FLAVA)
RANGKA
Tulang-tulang Vertebrata
membentuk rangka dalam (ENDOSKELETON) yang berfungsi :
- Memberi bentuk tubuh.
- Menahan dan menegakkan tubuh.
- Melindungi dan menegakkan tubuh.
- Sebagai tempat melekatnya otot rangka.
- Sebagai alat gerak pasif.
- Tempat pembentukan sel-sel darah (HEMOPOIESIS).
- Menahan dan menegakkan tubuh.
- Melindungi dan menegakkan tubuh.
- Sebagai tempat melekatnya otot rangka.
- Sebagai alat gerak pasif.
- Tempat pembentukan sel-sel darah (HEMOPOIESIS).
Endoskeleton pada
manusia (vertebrata) dibagai menjadi 2 yaitu
- Kerangka sumbu Þ tengkorak dan badan
- Kerangka apendiks Þ anggota gerak
- Kerangka sumbu Þ tengkorak dan badan
- Kerangka apendiks Þ anggota gerak
1.
|
Kranium (tengkorak),
Meliputi : NEUROCRANIUM (tengkorak pelindung otak) SPHLANCHNOCRANIUM (tengkorak pembentuk wajah) |
2.
|
Badan,
Meliputi : COLLUMNA VERTEBRALIS (tulang belakang) STERNUM (dada) COSTAE (iga) COXAE (Wang pinggul) GELANG BAHU |
3.
|
Apendiks
Meliputi : tungkai depan/anggota gerak atas - bersambungan dengan gelang bahu tungkai belakang/anggota gerak bawah - bersambungan dengan gelang pinggul. |
PERSENDIAN adalah hubungan antar tulang (ARTIKULASI)
MEMBRAN SINOVIAL
(selaput sendi) adalah :
Selaput yang membungkus ujung-ujung tulang yang membentuk persendian.
Selaput ini menghasilkan MINYAK SINOVIAL yang berguna sebagai pelumas sendi.
Selaput yang membungkus ujung-ujung tulang yang membentuk persendian.
Selaput ini menghasilkan MINYAK SINOVIAL yang berguna sebagai pelumas sendi.
ARTIKULASI terbagi atas
3 bentuk yaitu :
1.
|
SINARTROSIS yaitu hubungan yang tidak
memungkinkan adanya gerakan.
- SINKONDROSIS Þ kedua ujung tulang dihubungkan dengan kartilago. - SINFIBROSIS Þ kedua ujung tulang dihubungkan dengan serabut. |
||||||||||
2.
|
AMFIARTROSIS yaitu hubungan yang
memungkinkan terjadinya gerak yang terbatas Þ hubungan antara tulang rusuk
dan tulang belakang.
|
||||||||||
3.
|
DIARTROSIS yaitu hubungan yang memungkinkan
adanya gerakan yang cukup besar.
|
OTOT (MUSCULUS)
Macam otot
1. Otot polos Þ gerakan tak disadari (INVOLUNTER)
2. Otot lurik = serat lintang Þ gerakan disadari (VOLUNTER)
3. Otot jantung = MIOKARDIUM Þ involunter
Macam otot
1. Otot polos Þ gerakan tak disadari (INVOLUNTER)
2. Otot lurik = serat lintang Þ gerakan disadari (VOLUNTER)
3. Otot jantung = MIOKARDIUM Þ involunter
MIOGLOBIN adalah pigmen otot yang berfungsi mengikat
oksigen.
BAGIAN-BAGIAN OTOT
- TENDON Þ urat otot,
bagian ujung otot yang mengecil.
- VENTRIKEL Þ empal otot, bagian tengah otot yang menggembung.
- ORIGO Þ ujung otot yang melekat pada tempat yang tidak bergerak.
- INSERSIO Þ ujung otot yang melekat pada tempat yang bergerak.
- NORMOTROFI Þ otot yang besarnya normal.
- ATROFI Þ otot yang mengecil, lisut.
- HIPERTROFI Þ otot yang membesar.
- DISKUS INTERKALARIS Þ bagian khas otot jantung yang merupakan batas.
- VENTRIKEL Þ empal otot, bagian tengah otot yang menggembung.
- ORIGO Þ ujung otot yang melekat pada tempat yang tidak bergerak.
- INSERSIO Þ ujung otot yang melekat pada tempat yang bergerak.
- NORMOTROFI Þ otot yang besarnya normal.
- ATROFI Þ otot yang mengecil, lisut.
- HIPERTROFI Þ otot yang membesar.
- DISKUS INTERKALARIS Þ bagian khas otot jantung yang merupakan batas.
KARAKTERISTIK OTOT
a. KONTRAKTIBILITAS Þ kemampuan untuk memendek
b. EKSTENSIBILITAS Þ kemampuan untuk memanjang
c. ELASTISITAS Þ kemampuan untuk kembali ke ukuran semula setelah memendek atau memanjang
a. KONTRAKTIBILITAS Þ kemampuan untuk memendek
b. EKSTENSIBILITAS Þ kemampuan untuk memanjang
c. ELASTISITAS Þ kemampuan untuk kembali ke ukuran semula setelah memendek atau memanjang
KERJA OTOT
- TONUS Þ ketegangan
akibat mengerutnya otot (kontraksi),
- TETANUS Þ ketegangan maksimum yang terus menerus,
- FLEKSI Þ membengkokkan > < EKSTENSI Þ meluruskan,
- ABDUKSI Þ menjauhi badan > < ADDUKSI Þ mendekati badan,
- DEPRESI Þ ke bawah > < ELEVASI Þ ke atas,
- SUPINASI Þ memutar telapak tangan menengadah > < PRONASI Þ menelungkup.
- TETANUS Þ ketegangan maksimum yang terus menerus,
- FLEKSI Þ membengkokkan > < EKSTENSI Þ meluruskan,
- ABDUKSI Þ menjauhi badan > < ADDUKSI Þ mendekati badan,
- DEPRESI Þ ke bawah > < ELEVASI Þ ke atas,
- SUPINASI Þ memutar telapak tangan menengadah > < PRONASI Þ menelungkup.
MEKANISME GERAKAN OTOT
- AKTIN dan MIOSIN :
protein khas dari otot.
- ASETILKOLIN : zat reseptor rangsang yang sangat peka.
- ATP - ADP - AMP : energi yang diperlukan untuk kontraksi otot.
- ASETILKOLIN : zat reseptor rangsang yang sangat peka.
- ATP - ADP - AMP : energi yang diperlukan untuk kontraksi otot.
Gambar 1 :
Keterangan : a. Otot, b. Serabut otot dengan intinya, c. Kumpulan serabut otot, d. Miofibril, e. Zona H dan Z dari miofibril, f. Aktin dan miosin, g. Otot berelaksasi dan berkontraksi.
Keterangan : a. Otot, b. Serabut otot dengan intinya, c. Kumpulan serabut otot, d. Miofibril, e. Zona H dan Z dari miofibril, f. Aktin dan miosin, g. Otot berelaksasi dan berkontraksi.
- FASE ANAEROB
(KONTRAKSI)
ATP Þ ADP + P + Energi
ADP Þ AMP + P + Energi
Kreatinfosfat Þ Kreatin + Fosfat + Energi
ATP Þ ADP + P + Energi
ADP Þ AMP + P + Energi
Kreatinfosfat Þ Kreatin + Fosfat + Energi
- FASE AEROB
(pembentukan kembali ATP)
ATP yang habis digunakan selama fase anaerob dibentuk kembali dengan mendapat energi dari hasil penguraian glukosa.
ATP yang habis digunakan selama fase anaerob dibentuk kembali dengan mendapat energi dari hasil penguraian glukosa.
GLIKOGEN Þ LAKTASIDOGEN
Þ GLUKOSA + ASAM LAKTAT
GLUKOSA Þ CO2 + H2O +
Energi
Asam Laktat = zat peleleh
O2 diambil secara cepat
untuk mengoksidasi asam laktat sehingga orang yang kelelahan akan
terengah-engah
GANGGUAN PADA SISTEM
GERAK
1.
|
Gangguan pada rangka
|
||||||||||
2.
|
Gangguan pada otot
- Kejang otot
- MIASTENIA GRAVIS - Tetanus
v PEREDARAN DARAH
|
Darah (Sanguis)
Terdiri dari dua
komponen:
1.
|
Korpuskuler
adalah unsur padat darah yaitu sel-sel darah 4 Eritrosit, Lekosit, Trombosit.
|
2.
|
Plasma
Darah adalah cairan darah.
|
Fungsi Darah
- Transportasi (sari
makanan, oksigen, karbondioksida, sampah dan air)
- Termoregulasi (pengatur suhu tubuh)
- Imunologi (mengandung antibodi tubuh)
- Homeostasis (mengatur keseimbangan zat, pH regulator)
- Termoregulasi (pengatur suhu tubuh)
- Imunologi (mengandung antibodi tubuh)
- Homeostasis (mengatur keseimbangan zat, pH regulator)
Eritrosit (Sel Darah Merah)
Merupakan bagian utama
dari sel darah. Jumlah pada pria dewasa sekitar 5 juta sel/cc darah dan pada
wanita sekitar 4 juta sel/cc darah. Berbentuk Bikonkaf, warna merah
disebabkan oleh Hemoglobin (Hb) fungsinya adalah untuk mengikat Oksigen.
Kadar 1 Hb inilah yang dijadikan patokan dalain menentukan penyakit Anemia.
Eritrosit berusia
sekitar 120 hari. Sel yang telah tua dihancurkan di Limpa 4. Hemoglobin
dirombak kemudian dijadikan pigmen Bilirubin (pigmen empedu).
Lekosit (Sel Darah Putih)
Jumlah sel pada orang
dewasa berkisar antara 6000 - 9000 sel/cc darah. Fungsi utama dari sel tersebut
adalah untuk Fagosit (pemakan) bibit penyakit/ benda asing yang masuk ke dalam
tubuh. Maka jumlah sel tersebut bergantung dari bibit penyakit/benda asing yang
masuk tubuh.
Peningkatan jumlah
lekosit merupakan petunjuk adanya infeksi Þ
misalnya radang paru-paru.
Lekopeni
|
Þ
|
Berkurangnya
jumlah lekosit sampai di bawah 6000 sel/cc darah.
|
Lekositosis
|
Þ
|
Bertambahnya
jumlah lekosit melebihi normal (di atas 9000 sel/cc darah).
|
Fungsi fagosit sel darah tersebut terkadang harus mencapai benda asing/kuman jauh di luar pembuluh darah. Kemampuan lekosit untuk menembus dinding pembuluh darah (kapiler) untuk mencapai daerah tertentu disebut Diapedesis.
Gerakan lekosit mirip dengan amoeba Þ Gerak Amuboid.
Jenis Lekosit
Granulosit
|
Þ
|
Lekosit
yang di dalam sitoplasmanya memiliki butir-butir kasar (granula).
Jenisnya adalah eosinofil, basofil dan netrofil. |
Agranulosit
|
Þ
|
Lekosit
yang sitoplasmanya tidak memiliki granola. Jenisnya adalah limfosit dan
monosit.
|
•
Eosinofil
|
Þ
|
mengandung
granola berwama merah (Warna Eosin) disebut juga Asidofil. Berfungsi
pada reaksi alergi (terutama infeksi cacing).
|
•
Basofil
|
Þ
|
mengandung
granula berwarna biru (Warna Basa). Berfungsi pada reaksi alergi.
|
•
Netrofil
|
Þ
|
(ada dua jenis sel yaitu Netrofil Batang dan Netrofil
Segmen). Disebut juga sebagai sel-sel PMN (Poly Morpho Nuclear). Berfungsi
sebagai fagosit.
|
•
Limfosit
|
Þ
|
(ada
dua jenis sel yaitu sel T dan sel B). Keduanya berfungsi untuk
menyelenggarakan imunitas (kekebalan) tubuh.
sel T4 Þ imunitas seluler sel B4 Þ imunitas humoral |
•
Monosit
|
Þ
|
merupakan
lekosit dengan ukuran paling besar
|
Trombosit (KEPING DARAH)
Disebut pula sel darah
pembeku. Jumlah sel pada orang dewasa sekitar 200.000 - 500.000 sel/cc. Di
dalam trombosit terdapat banyak sekali faktor pembeku (Hemostasis) antara lain
adalah Faktor VIII (Anti Haemophilic Factor) Þ Jika seseorang secara genetis trombositnya tidak
mengandung faktor tersebut, maka orang tersebut menderita Hemofili.
Proses Pembekuan Darah
Trombosit yang menyentuh
permukaan yang kasar akan pecah dan mengeluarkan enzim Trombokinase
(Tromboplastin). Prosesnya adalah sebagai berikut;
TROMBOSIT pecah ÞTROMBOPLASTIN
TROMBOSIT pecah ÞTROMBOPLASTIN
ion Ca
PROTROMBIN Þ TROMBIN
Vitamin K . FIBRINOGEN Þ FIBRINPada masa embrio (janin) sel-sel darah dibuat di dalam Limpa dan Hati (extra medullary haemopoiesis).
Setelah embrio sudah cukup usia, fungsi itu diambil alih oleh Sumsum Tulang.
Vitamin K . FIBRINOGEN Þ FIBRINPada masa embrio (janin) sel-sel darah dibuat di dalam Limpa dan Hati (extra medullary haemopoiesis).
Setelah embrio sudah cukup usia, fungsi itu diambil alih oleh Sumsum Tulang.
Plasma Darah
Terdiri dari air dan
protein darah Þ Albumin,
Globulin dan Fibrinogen. Cairan yang tidak mengandung unsur fibrinogen disebut
Serum Darah.
Protein dalam serum inilah yang bertindak sebagai Antibodi terhadap adanya benda asing (Antigen).
Protein dalam serum inilah yang bertindak sebagai Antibodi terhadap adanya benda asing (Antigen).
Zat antibodi adalah
senyawa Gama Þ
Globulin.
Tiap andbodi bersifat
spesifik terhadap antigen dan reaksinya bermacam-macam.
- Antibodi yang dapat
menggumpalkan antigen Þ Presipitin.
- Antibodi yang dapat menguraikan antigen Þ Lisin.
- Antibodi yang dapat menawarkan racun Þ Antitoksin.
- Antibodi yang dapat menguraikan antigen Þ Lisin.
- Antibodi yang dapat menawarkan racun Þ Antitoksin.
Contohnya adalah sifat
golongan darah (Blood Groups). Yang umum adalah penentuan cara ABO
(ABO System) Þ oleh Landsteiner.
Tabel
Aglutinogen = antigen ;
aglutinin = antibodi
Jika aglutinogen dan aglutinin yang "sesuai" bercampur Þ Reaksi Aglutinasi.
Jika aglutinogen dan aglutinin yang "sesuai" bercampur Þ Reaksi Aglutinasi.
Donor Universal Þ golongan darah yang dapat memberikan darahnya pada semua
jenis golongan darah yang lain Þ Golongan
Darah O.
Resipien Universal Þ golongan darah yang dapat memberikan darah dari semua
jcnis golongan darah yang lain Þ Golongan
Darah AB.
Sistem golongan darah
yang lain adalah Sistem Rhesus yang dikemukakan oleh Landsteiner.
Nama Rhesus diambil dari
sejenis kera Macacca rhesus (di India). Prinsipnya adalah terdapatnya antibodi
terhadap antigen D (anti-D).
Sistem rhesus mengenal
dua jenis golongan darah yaitu:
1. Rhesus POSITIF
2. Rhesus NEGATIF (diturunkan secara genetis, Rh+ dominan terhadap Rh-)
1. Rhesus POSITIF
2. Rhesus NEGATIF (diturunkan secara genetis, Rh+ dominan terhadap Rh-)
Eritroblastosis Foetalis adalah kelainan pada bayi di mana telah terjadi
ketidaksesuaian faktor rhesus (bayi Rh + dan ibu Rh -). Gejala penyakit ini
adalah Ikterik Þ
ditemukan oleh Levine.
Pertolongan pada bayi
tersebut adalah dengan cara Transfusi Eksanguinasi (Exchange Transfussion).
Jantung
Terdiri dari tiga
lapisan
1. Perikardium (lapisan
luar)
2. Miokardium (lapisan tengah/otot jantung)
3. Endokardium (lapisan dalam)
2. Miokardium (lapisan tengah/otot jantung)
3. Endokardium (lapisan dalam)
Jantung terdiri dari 4
ruang
1. Atrium Sinister
(Serambi Kiri)
2. Atrium Dekster (Serambi Kanan)
3. Ventrikel Sinister (Bilik Kiri)
4. Ventrikel Dekater (Bilik Kanan)
2. Atrium Dekster (Serambi Kanan)
3. Ventrikel Sinister (Bilik Kiri)
4. Ventrikel Dekater (Bilik Kanan)
Antara Atrium Sinister
(Serambi Kiri) dengan Ventrikel Sinister (Bilik Kiri) terdapat katup dua daun
(Valvula Bicuspidalis), sedangkan antara Atrium Dekster (Serambi Kanan) dengan
Ventrikel Dekster (Bilik Kanan) dihubungkan katup tiga daun (Valvula
Tricuspidalis). Jantung mendapat makanan (oksigenasi) melalui pembuluh Arteri
Koronaria.
Peredaran darah terbagi
dua bagian yang bekerja sekaligus yaitu :
1. Peredaran darah Pulmona/Peredaran darah pendek (jantung - paru-paru - jantung).
2. Peredaran darah Sistemik/Peredaran darah panjang (jantung - seluruh tubuh - jantung)
1. Peredaran darah Pulmona/Peredaran darah pendek (jantung - paru-paru - jantung).
2. Peredaran darah Sistemik/Peredaran darah panjang (jantung - seluruh tubuh - jantung)
Denyut jatung terbagi
dua fase yaitu
1. Fase Sistolik (kontraksi).
2. Fase Diastolik (relaksasi).
1. Fase Sistolik (kontraksi).
2. Fase Diastolik (relaksasi).
Pembuluh Darah
Terdiri dari :
1. Pembuluh darah yang meninggalkan jantung Þ Arteri terdiri dari Aorta, Arteri, Arteriol.
2. Pembuluh darah yang menuju jantung Þ Vena terdiri dari Vena Kava, Vena, Venula.
3. Pembuluh antara arteri dan vena Þ Kapiler.
1. Pembuluh darah yang meninggalkan jantung Þ Arteri terdiri dari Aorta, Arteri, Arteriol.
2. Pembuluh darah yang menuju jantung Þ Vena terdiri dari Vena Kava, Vena, Venula.
3. Pembuluh antara arteri dan vena Þ Kapiler.
Terdapat dua pembuluh
limfe besar :
1. Duktus Limfatikus
Dekster.
2. Duktus Torasikus.
2. Duktus Torasikus.
Di sepanjang pembuluh
tersebut terdapat kelenjar getah bening yang berfungsi sebagai filter terhadap
bibit penyakit. Bila terjadi infeksi dalam tubuh maka tedadi pembesaran
kelenjar limfe regional.
Gangguan Pada Sistem
Peredaran Darah
-
Anemia
|
Þ
|
Kadar
Hb tidak mencukupi (di bawah normal).
|
-
Hemofilia
|
Þ
|
Kekurangan
faktor pembekuan darah, darah sukar membeku.
|
-
Lekimia
|
Þ
|
Penyakit
keganasan darah (kanker darah)
|
-
Sklerosis
|
Þ
|
Pengerasan
dinding pembuluh nadi. Atherosklerosis disebabkan oleh lemak, sedangkan
Arteriosklerosis disebabkan oleh kapur.
|
-Trombus
dan Embolus
|
Þ
|
Gangguan
jantung karena terdapat gumpalan pada nadi tajuk (arteri koronaria).
|
-
Varises
|
Þ
|
Pelebaran pembuluh vena akibat kerusakan
pada katup-katupnya. Bila terjadi di rektum disebut Hemoroid (Wasir).
|
v
SISTEM PENCERNAAN
MAKANAN
Zat Makanan
Makanan sehat harus
terdiri dari zat-zat nutrien (zat gizi) antara lain :
1. Protein
Mengandung asam amino
(essensial dan non essensial). Kebutuhan protein untuk orang dewasa adalah 1
gram/kg.BB/hari. Jika kebutuhan tersebut berlebih, maka kelebihannya akan
dibuang melalui ginjal dalam bentuk urea Þ inilah yang disebut Nitrogen Balans.
Asam Amino Essensial
adalah asam amino yang tidak dapat dibuat sendiri oleh tubuh, jadi harus
didatangkan dari luar.
Misalnya : Leusin, Lisin, Metionin, Fenilalanin, dsb.
Protein tidak menghasilkan energi
Misalnya : Leusin, Lisin, Metionin, Fenilalanin, dsb.
Protein tidak menghasilkan energi
2. Lemak (Lipid)
Diperlukan sebagai
pelarut beberapa vitamin, sebagai "bantalan lemak" (pelindung
jaringan tubuh) dan penghasil energi yang besar (9 kal/g). Kebutuhan lemak
untuk orang dewasa adalah 0,5 - 1 gram/kg.BB/hari.
3. Karbohidrat
Sebagai penghasil energi
(4 kal/g). Kelebihan karbohidrat dalam tubuh akan disimpan dalam bentuk lemak.
4. Garam-Garam Mineral
-
Kalsium (Ca)
|
Þ
|
Untuk
membentuk matriks tulang, membantu proses penggumpalan darah dan mempengaruhi
penerimaan rangsang oleh saraf. Kebutuhannya adalah 0,8 g/hari.
|
- Fosfor (P)
|
Þ
|
Untuk
membentuk matriks tulang, diperlukan dalam pembelahan sel, pada pengurutan
otot, metabolisme zat. Kebutuhannya adalah 1 mg/hari.
|
- Besi
(Fe)
|
Þ
|
Merupakan
komponen penting sitokrom (enzim pernafasan), komponen penyusun Hemoglobin.
Kebutuhannya adalah 15 - 30 mg/hari.
|
- Fluor (F)
|
Þ
|
Untuk
menguatkan geligi.
|
- lodium (I)
|
Þ
|
Komponen
penting dalam hormon pertumbuhan (Tiroksin), kekurangan unsur tersebut dapat
terjadi sebelum atau sesudah pertumbuhan berhenti
|
-
Natrium & Klor (NaCl)
|
Þ
|
Untuk
pembentukan asam klorida (HCl). Kebutuhannya adalah 1 g/hari.
|
5. Vitamin
Diperlukan dalam jumlah
yang sangat kecil, tidak menghasilkan energi. Kekurangan vitamin dapat
menyebabkan Penyakit Defisiensi.
Vitamin Yang Larut Dalam
Air (Water Soluble Vitamins)
-
|
B1 (Aneurin
= Thiamin)
|
Þ
|
Untuk
mempengaruhi absorbsi lemak dalam usus. Defisiensinya menyebabkan Beri-Beri
dan Neuritis.
|
-
|
B2 (Riboflavin
= Laktoflavin)
|
Þ
|
Transmisi
rangsang sinar ke mata. Defisiensinya akan mengakibatkan Katarak, Keilosis.
|
-
|
Asam
Nikotin (Niasin)
|
Þ
|
Proses
pertumbuhan, perbanyakan sel dan anti pelagra. Defisiensi akan menyebabkan
Pelagra dengan gejala 3 D: Dermatitis, Diare, Dimensia.
|
-
|
B6 (Piridoksin
= Adermin)
|
Þ
|
Untuk
pergerakan peristaltik usus. Defisiensi akan menyebabkan Kontipasi
(Sembelit).
|
Asam
Pantotenat
|
Þ
|
Defisiensi
akan menyebabkan Dermatitis
|
|
PABA
(Para Amino Asam Benzoat)
|
Þ
|
Untuk
mencegah timbulnya uban
|
|
Kolin
|
Þ
|
Defisiensi
akan menimbulkan timbunan lemak pada hati.
|
|
Biotin
(Vitamin H)
|
Þ
|
Defisiensi
akan menimbulkan gangguan kulit
|
|
Asam
Folat
|
Þ
|
Defisiensi
akan menimbulkan Anemia defisiensi asam folat.
|
|
B12
(Sianokobalamin)
|
Þ
|
Defisiensi
akan menimbulkan Anemia Pernisiosa
|
|
Vitamin
C (Asam Askorbinat)
|
Þ
|
Berfungsi
dalam pembentukan sel, pembuatan trombosit. Defisiensi akan menimbulkan
pendarahan gusi, karies gigi, pendarahan di bawah kulit. Pada jeruk selain
vitamin C ditemukan pula zat Sitrin dan Rutin yang mampu menghentikan
pendarahan. Zat tersebut ditemukan olelj Sant-Gyorgi disebut pula Vitamin P.
|
Vitamin Yang Larut Dalam Lemak (Lipid Soluble Vitamins)
-
|
Vitamin
A (Aseroftol)
|
Þ
|
Berfungsi
dalam pertumbuhan sel epitel, mengatur rangsang sinar pada saraf mata.
Defisiensi awal akan menimbulkan gejala Hemeralopia (rabun senja) dan
Frinoderma (kulit bersisik). Kemudian pada mata akan timbul Bercak Bitot
setelah itu mata akan mengering (Xeroftalmia) akhirnya mata akan hancur
(Keratomalasi).
|
-
|
Vitamin
D
|
Þ
|
Mengatur
kadar kapur dan fosfor, (Kalsiferol = Ergosterol) memperlancar proses
Osifikasi. Defisiensi akan menimbulkan Rakhitis. Ditemukan oleh McCollum,
Hesz dan Sherman.
|
-
|
Vitamin
E (Tokoferol)
|
Þ
|
Berperan
dalam meningkatkan Fertilitas.
|
-
|
Vitamin
K (Anti Hemoragi)
|
Þ
|
Ditemukan
oleh Dam dan Schonheydcr. Berfungsi dalam pembentukan protrombin. Dibuat
dalam kolon dengan bantuan bakteri Escherichia coli
|
Alat Pencernaan Makanan
Sistem pencernaan
makanan pada manusia terdiri dari beberapa organ, antara lain adalah:
Mulut
|
Þ
|
Dilakukan pencernaan secara mekanik oleh
gigi dan kimiawi oleh ludah yang dihasilkan Kelenjar Parotis, Submandibularis
dan Sublingualis yang mengandung enzim Amilase (Ptyalin).
|
||||||||
Lambung
|
Þ
|
Dilakukan secara mekanik dan kimiawi,
Sekretin yaitu hormon yang merangsang pankreas untuk mengeluarkan sekretnya.
Renin yaitu enzim yang mampu menggumpalkan Kasein
(sejenis protein) dalam susu.
Fungsi HCI Lambung :
|
||||||||
Usus
|
Þ
|
Di dalam Duodenum terdapat getah
pankreas (bersifat basa) yang mengandung Steapsin (Lipase), Amilase dan
Tripsinogen.
Enterokinase
adalah suatu aktivator enzim. Dalam usus
halus makanan diabsorbsi. Usus memperluas bidang penyerapan dengan melakukan
jonjot usus (Villi).
Dalam usus besar (Kolon), air
direabsorbsi serta sissa makanan dibusukkan menjadi feses selanjutnya dibuang
melalui anus (Proses Defekasi).
|
Gangguan Sistem
Pencernaan
•
Apendikitis
|
Þ
|
Radang
usus buntu.
|
•
Diare
|
Þ
|
Feses
yang sangat cair akibat peristaltik yang terlalu cepat.
|
•
Kontipasi (Sembelit)
|
Þ
|
Kesukaran
dalam proses Defekasi (buang air besar)
|
•
Maldigesti
|
Þ
|
Terlalu
banyak makan atau makan suatu zat yang merangsang lambung.
|
•
Parotitis
|
Þ
|
Infeksi
pada kelenjar parotis disebut juga Gondong
|
•
Tukak Lambung/Maag
|
Þ
|
"Radang"
pada dinding lambung, umumnya diakibatkan infeksi Helicobacter pylori
|
•
Xerostomia
|
Þ
|
Produksi
air liur yang sangat sedikit
|
Gangguan pada sistem
pencernaan makanan dapat disebabkan oleh pola makan yang salah, infeksi
bakteri, dan kelainan alat pencernaan. Di antara gangguan-gangguan ini adalah
diare, sembelit, tukak lambung, peritonitis, kolik, sampai pada infeksi usus
buntu (apendisitis).
Diare
Apabila kim dari perut
mengalir ke usus terlalu cepat maka defekasi menjadi lebih sering dengan feses
yang mengandung banyak air. Keadaan seperti ini disebut diare. Penyebab diare
antara lain ansietas (stres), makanan tertentu, atau organisme perusak yang
melukai dinding usus. Diare dalam waktu lama menyebabkan hilangnya air dan
garam-garam mineral, sehingga terjadi dehidrasi.
Konstipasi (Sembelit)
Sembelit terjadi jika kim
masuk ke usus dengan sangat lambat. Akibatnya, air terlalu banyak diserap usus,
maka feses menjadi keras dan kering. Sembelit ini disebabkan karena kurang
mengkonsumsi makanan yang berupa tumbuhan berserat dan banyak mengkonsumsi
daging.
Tukak Lambung (Ulkus)
Dinding lambung
diselubungi mukus yang di dalamnya juga terkandung enzim. Jika pertahanan mukus
rusak, enzim pencernaan akan memakan bagian-bagian kecil dari lapisan permukaan
lambung. Hasil dari kegiatan ini adalah terjadinya tukak lambung. Tukak lambung
menyebabkan berlubangnya dinding lambung sehingga isi lambung jatuh di rongga
perut. Sebagian besar tukak lambung ini disebabkan oleh infeksi bakteri jenis
tertentu.
Beberapa gangguan lain
pada sistem pencernaan antara lain sebagai berikut: Peritonitis; merupakan
peradangan pada selaput perut (peritonium). Gangguan lain adalah salah cerna
akibat makan makanan yang merangsang lambung, seperti alkohol dan cabe yang
mengakibatkan rasa nyeri yang disebut kolik. Sedangkan produksi HCl yang
berlebihan dapat menyebabkan terjadinya gesekan pada dinding lambung dan usus
halus, sehingga timbul rasa nyeri yang disebut tukak lambung. Gesekan akan
lebih parah kalau lambung dalam keadaan kosong akibat makan tidak teratur yang
pada akhirnya akan mengakibatkan pendarahan pada lambung. Gangguan lain pada
lambung adalah gastritis atau peradangan pada lambung. Dapat pula apendiks
terinfeksi sehingga terjadi peradangan yang disebut apendisitis.
STRUKTUR TUMBUHAN
Seperti pada hewan,
tubuh tumbuhan pun terdiri dari sel-sel. Sel-sel tersebut akan berkumpul
membentuk jaringan, jaringan akan berkumpul membentuk organ dan seterusnya
sampai membentuk satu tubuh tumbuhan. Di sini akan dibahas macam-macam jaringan
dan organ yang membentuk tubuh tumbuhan.
Jaringan tumbuhan dapat
dibagi 2 macam :
1. Jaringan meristem
2. Jaringan dewasa
2. Jaringan dewasa
JARINGAN MERISTEM
Jaringan meristem adalah
jaringan yang terus menerus membelah.
Jaringan meristem dapat dibagi 2 macam
1. Jaringan Meristem Primer
Jaringan meristem dapat dibagi 2 macam
1. Jaringan Meristem Primer
Jaringan meristem yang
merupakan perkembangan lebih lanjut dari pertumbuhan embrio.
Contoh: ujung batang, ujung akar.
Meristem yang terdapat di ujung batang dan ujung akar disebut meristem apikal.
Kegiatan jaringan meristem primer menimbulkan batang dan akar bertambang panjang.
Pertumbuhan jaringan meristem primer disebut pertumbuhan primer.
Contoh: ujung batang, ujung akar.
Meristem yang terdapat di ujung batang dan ujung akar disebut meristem apikal.
Kegiatan jaringan meristem primer menimbulkan batang dan akar bertambang panjang.
Pertumbuhan jaringan meristem primer disebut pertumbuhan primer.
2. Jaringan Meristem
Sekunder
Jaringan meristem sekunder adalah jaringan meristem yang berasal dari jaringan dewasa yaitu kambium dan kambium gabus. Pertumbuhan jaringan meristem sekunder disebut pertumbuhan sekunder. Kegiatan jaringan meristem menimbulkan pertambahan besar tubuh tumbuhan. Meristem sekunder berasal dari jaringan dewasa yang selselnya telah berkembang lebih lanjut (terdiferensiasi), biasanya pada tumbuhan dikotil. Dari jaringan meristem sekunder akan menghasilkan pertumbuhan sekunder yang menyebabkan batang menjadi bertambah besat misalnya aktivitas kambium pada batang tumbuhan clikotil akan menghasilkan pembuluh kayu (xilem) ke bagian dalam dan pembuluh tapis (floem) ke bagian luar. Selain itu, terdapat kambium gabus (felogen) yang juga merupakan bagian dari pertumbuhan sekunder yang disebut periderm.
Jaringan meristem sekunder adalah jaringan meristem yang berasal dari jaringan dewasa yaitu kambium dan kambium gabus. Pertumbuhan jaringan meristem sekunder disebut pertumbuhan sekunder. Kegiatan jaringan meristem menimbulkan pertambahan besar tubuh tumbuhan. Meristem sekunder berasal dari jaringan dewasa yang selselnya telah berkembang lebih lanjut (terdiferensiasi), biasanya pada tumbuhan dikotil. Dari jaringan meristem sekunder akan menghasilkan pertumbuhan sekunder yang menyebabkan batang menjadi bertambah besat misalnya aktivitas kambium pada batang tumbuhan clikotil akan menghasilkan pembuluh kayu (xilem) ke bagian dalam dan pembuluh tapis (floem) ke bagian luar. Selain itu, terdapat kambium gabus (felogen) yang juga merupakan bagian dari pertumbuhan sekunder yang disebut periderm.
Kambium gabus terdiri atas tiga
bagian yaitu:
1) felem, yaitu jaringan gabus itu sendiri yang tersusun atas sel - sel mati
2) felogen, yaitu bagian kambium gabus yang mengarah ke luar membentuk felem
1) felem, yaitu jaringan gabus itu sendiri yang tersusun atas sel - sel mati
2) felogen, yaitu bagian kambium gabus yang mengarah ke luar membentuk felem
3) feloderm, yaitu bagian vang
dibentuk felogen kearah dalam dan merupakan jaringan yang sifatnva serupa
parenkim dan terdiri atas sel-sel hidup.
Berdasarkan letaknya,
meristem dibedakan atas:
a) meristem apikal (meristem ujung) terdapat pada ujung-ujung pokok batang dan cabang serta ujung akar,
b) meristem interkalar/aksilar (meristem antara), terdapat di antara jaringan dewasa, misalnya pada pangkal ruas batang,
c) meristem lateral (meristem samping), terletak sejajar dengan permukaan organ, misalnya kambium dan kambium gabus.
a) meristem apikal (meristem ujung) terdapat pada ujung-ujung pokok batang dan cabang serta ujung akar,
b) meristem interkalar/aksilar (meristem antara), terdapat di antara jaringan dewasa, misalnya pada pangkal ruas batang,
c) meristem lateral (meristem samping), terletak sejajar dengan permukaan organ, misalnya kambium dan kambium gabus.
Jaringan dewasa adalah
jaringan yang sudah berhenti membelah.
Jaringan dewasa dapat
dibagi menjadi beberapa macam :
1 Jaringan Epidermis
Jaringan yang letaknya
paling luar, menutupi permukaan tubuh tumbuhan. Bentuk jaringan epidermis
bermacam-macam. Pada tumbuhan yang sudah mengalami pertumbuhan sekunder, akar
dan batangnya sudah tidak lagi memiliki jaringan epidermis. Fungsi jaringan
epidermis untuk melindungi jaringan di sebelah dalamnya.
2. Jaringan Parenkim
Nama lainnya adalah
jaringan dasar. Jaringan parenkim dijumpai pada kulit batang, kulit akar,
daging, daun, daging buah dan endosperm. Bentuk sel parenkim bermacam-macam.
Sel parenkim yang mengandung klorofil disebut klorenkim, yang mengandung
rongga-rongga udara disebut aerenkim. Penyimpanan cadangan makanan dan air oleh
tubuh tumbuhan dilakukan oleh jaringan parenkim.
Berdasarkan fungsinya, parenkim dibagi menjadi bebrapa jenis jaringan, yaitu:
Berdasarkan fungsinya, parenkim dibagi menjadi bebrapa jenis jaringan, yaitu:
Biasanya terletak
di bagian tepi suatu organ, misalnya pada daun, batang yang berwarna hijau, dan
buah. Di dalam selnya terdapat kloroplas, yang berperan penting sebagai tempat
berlangsungnya proses fotosintesis,
2) Parenkim Penimbun
2) Parenkim Penimbun
Biasanya terletak
di bagian dalam tubuh, misalnya: pada empulur batang, umbi akaL umbi lapis,
akar rimpang (rizoma), atau biji. Di dalam sel-selnya terdapat cadangan makanan
yang berupa gula, tepung, lemak atau protein,
3) Parenkim Air
3) Parenkim Air
Terdapat pada
tumbuhan yang hidup di daerah panas (xerofit) untuk menghadapi masa kering,
misalnya pada tumbuhan kaktus dan lidah buaya,
4) Parenkim Udara
4) Parenkim Udara
Ruang antar
selnva besar, sel- sel penyusunnya bulat sebagai alat pengapung di air,
misalnya parenkim pada tangkai daun tumbuhan enceng gondok
3. Jaringan
Penguat/Penyokong
Nama lainnya stereon.
Fungsinya untuk menguatkan bagian tubuh tumbuhan. Terdiri dari kolenkim dan
sklerenkim.
a. Kolenkim
Sebagian besar dinding sel jaringan kolenkim terdiri dari senyawa selulosa merupakan jaringan penguat pada organ tubuh muda atau bagian tubuh tumbuhan yang lunak. Kolenkim tersusun atas sel-sel hidup yang bentuknya memanjang dengan penebalan dinding sel yang tidak merata dan bersifat plastis, artinya mampu membentang, tetapi tidak dapat kembali seperti semula bila organnya tumbuh. Kolenkim terdapat pada batang, daun, bagian-bagian bunga, buah, dan akar. Sel kolenkim dapat mengandung kloroplas yang menyerupai sel-sel parenkim. Sel – sel kolenkim dindingnya mengalami penebalan dari kolenkim bervariasi, ada yang pendek membulat dan ada yang memanjang seperti serabut dengan ujung tumpul.
Berdasarkan bagian sel yang mengalami penebalan, sel kolenkim dibedakan atas:
1. kolenkim angular (kolenkim sudut), merupakan jaringan kolenkim dengan penebalan dinding sel pada bagian sudut sel;
2. kolenkim lamelal, merupakan jaringan kolenkim yang penebalan dinding selnya membujur;
3. kolenkim anular, merupakan kolenkim yang penebalan dinding selnya merata pada bagian dinding sel sehinggi berbentuk pipa.
4. kolenkim tubular (lakunar) penebalan terdapat pada bagian dinding sel yang menghadap ruang antar sel. Contohnya terdapat pada tangkai daun Salvia, Malva.
Sebagian besar dinding sel jaringan kolenkim terdiri dari senyawa selulosa merupakan jaringan penguat pada organ tubuh muda atau bagian tubuh tumbuhan yang lunak. Kolenkim tersusun atas sel-sel hidup yang bentuknya memanjang dengan penebalan dinding sel yang tidak merata dan bersifat plastis, artinya mampu membentang, tetapi tidak dapat kembali seperti semula bila organnya tumbuh. Kolenkim terdapat pada batang, daun, bagian-bagian bunga, buah, dan akar. Sel kolenkim dapat mengandung kloroplas yang menyerupai sel-sel parenkim. Sel – sel kolenkim dindingnya mengalami penebalan dari kolenkim bervariasi, ada yang pendek membulat dan ada yang memanjang seperti serabut dengan ujung tumpul.
Berdasarkan bagian sel yang mengalami penebalan, sel kolenkim dibedakan atas:
1. kolenkim angular (kolenkim sudut), merupakan jaringan kolenkim dengan penebalan dinding sel pada bagian sudut sel;
2. kolenkim lamelal, merupakan jaringan kolenkim yang penebalan dinding selnya membujur;
3. kolenkim anular, merupakan kolenkim yang penebalan dinding selnya merata pada bagian dinding sel sehinggi berbentuk pipa.
4. kolenkim tubular (lakunar) penebalan terdapat pada bagian dinding sel yang menghadap ruang antar sel. Contohnya terdapat pada tangkai daun Salvia, Malva.
b. Sklerenkim
Selain mengandung selulosa dinding sel, jaringan sklerenkim mengandung senyawa lignin, sehingga sel-selnya menjadi kuat dan keras. Sklerenkim terdiri dari dua macam yaitu serabut/serat dan sklereid atau sel batu. Batok kelapa adalah contoh yang baik dari bagian tubuh tumbuhan yang mengandung serabut dan sklereid.
Selain mengandung selulosa dinding sel, jaringan sklerenkim mengandung senyawa lignin, sehingga sel-selnya menjadi kuat dan keras. Sklerenkim terdiri dari dua macam yaitu serabut/serat dan sklereid atau sel batu. Batok kelapa adalah contoh yang baik dari bagian tubuh tumbuhan yang mengandung serabut dan sklereid.
4. Jaringan Pengangkut
Jaringan pengangkut
bertugas mengangkut zat-zat yang dibutuhkan oleh tumbuhan. Ada 2 macam
jaringan; yakni xilem atau pembuluh kayu dan floem atau pembuluh lapis/pembuluh
kulit kayu.
Xilem bertugas mengangkut air dan garam-garam mineral terlarut dari akar ke seluruh bagian tubuh tumbuhan. Xilem ada 2 macam: trakea dan trakeid.
Floem bertugas mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tubuh tumbuhan.
Xilem bertugas mengangkut air dan garam-garam mineral terlarut dari akar ke seluruh bagian tubuh tumbuhan. Xilem ada 2 macam: trakea dan trakeid.
Floem bertugas mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tubuh tumbuhan.
5. Jaringan Gabus
Fungsi jaringan gabus
adalah untuk melindungi jaringan lain agar tidak kehilangan banyak air,
mengingat sel-sel gabus yang bersifat kedap air. Pada Dikotil, jaringan gabus
dibentuk oleh kambium gabus atau felogen, pembentukan jaringan gabus ke arah
dalam berupa sel-sel hidup yang disebut feloderm, ke arah luar berupa sel-sel mati
yang disebut felem.
Fotosintesis
Fotosintesis adalah suatu proses biokimia
pembentukan zat makanan berbentuk karbohidrat dan glukosa yang dilakukan oleh tumbuhan,
terutama tumbuhan yang mengandung zat hijau daun
atau khlorofil . Selain yang mengandung zat hijau daun ada juga yang
berfotosintesis yaitu alga, dan beberapa jenis bakteri
dengan menggunakan zat hara, karbondioksida, dan air serta dibutuhkan bantuan
energi cahaya Matahari.
Hampir semua makhluk hidup
bergantung dari energi yang dihasilkan dalam fotosintesis. Akibatnya
fotosintesis menjadi sangat penting bagi kehidupan di bumi.
Fotosintesis juga berjasa menghasilkan sebagian besar oksigen yang terdapat di atmosfer
bumi. Organisme yang menghasilkan energi melalui fotosintesis (photos
berarti cahaya) disebut sebagai fototrof. Fotosintesis merupakan salah satu
cara asimilasi karbon karena dalam fotosintesis karbon bebas dari CO2 diikat (difiksasi) menjadi gula sebagai
molekul penyimpan energi. Cara lain yang ditempuh organisme untuk mengasimilasi
karbon adalah melalui kemosintesis,
yang dilakukan oleh sejumlah bakteri belerang
Pigmen
Proses fotosintesis tidak dapat
berlangsung pada setiap sel, tetapi hanya pada sel yang mengandung pigmen
fotosintetik. Sel yang tidak mempunyai pigmen fotosintetik ini tidak mampu melakukan
proses fotosintesis. Pada percobaan Jan Ingenhousz, dapat diketahui bahwa intensitas cahaya memengaruhi laju
fotosintesis pada tumbuhan. Hal ini dapat terjadi karena perbedaan energi yang
dihasilkan oleh setiap spektrum cahaya. Di samping adanya perbedaan energi tersebut, faktor lain
yang menjadi pembeda adalah kemampuan daun dalam
menyerap berbagai spektrum cahaya yang berbeda tersebut. Perbedaan kemampuan
daun dalam menyerap berbagai spektrum cahaya tersebut disebabkan adanya
perbedaan jenis pigmen
yang terkandung pada jaringan daun.
Di dalam daun terdapat mesofil
yang terdiri atas jaringan bunga karang dan jaringan pagar. Pada kedua jaringan ini,
terdapat kloroplas yang mengandung pigmen hijau klorofil. Pigmen ini merupakan
salah satu dari pigmen fotosintesis yang berperan penting dalam menyerap energi matahari.
Kloroplas
Kloroplas terdapat pada semua bagian
tumbuhan
yang berwarna hijau, termasuk batang dan buah yang
belum matang. Di dalam kloroplas terdapat pigmen klorofil
yang berperan dalam proses fotosintesis. Kloroplas mempunyai bentuk seperti
cakram dengan ruang yang disebut stroma. Stroma ini dibungkus oleh dua lapisan
membran. Membran stroma ini disebut tilakoid, yang
didalamnya terdapat ruang-ruang antar membran yang disebut lokuli. Di dalam
stroma juga
terdapat lamela-lamela yang bertumpuk-tumpuk membentuk grana (kumpulan
granum). Granum sendiri terdiri atas membran tilakoid yang merupakan tempat
terjadinya reaksi terang dan ruang tilakoid yang merupakan ruang di antara
membran tilakoid. Bila sebuah granum disayat maka akan dijumpai beberapa komponen seperti protein,
klorofil a, klorofil b, karetonoid,
dan lipid.
Secara keseluruhan, stroma berisi protein, enzim, DNA, RNA, gula fosfat, ribosom,
vitamin-vitamin,
dan juga ion-ion logam seperti mangan (Mn), besi (Fe), maupun perak (Cu). Pigmen
fotosintetik terdapat pada membran tilakoid. Sedangkan, pengubahan energi cahaya
menjadi energi kimia berlangsung dalam tilakoid dengan produk akhir berupa glukosa
yang dibentuk di dalam stroma. Klorofil sendiri sebenarnya hanya merupakan
sebagian dari perangkat dalam fotosintesis yang dikenal sebagai fotosistem.
Fotosintesis
pada tumbuhan
Tumbuhan bersifat autotrof.
Autotrof artinya dapat mensintesis makanan langsung dari senyawa anorganik.
Tumbuhan menggunakan karbon dioksida dan air untuk menghasilkan gula dan oksigen
yang diperlukan sebagai makanannya. Energi untuk menjalankan proses ini berasal
dari fotosintesis. Perhatikan persamaan reaksi yang menghasilkan glukosa
berikut ini:
6H2O + 6CO2 +
cahaya → C6H12O6 (glukosa) + 6O2
Glukosa dapat digunakan untuk
membentuk senyawa organik lain seperti selulosa dan dapat pula digunakan
sebagai bahan bakar. Proses ini berlangsung melalui respirasi
seluler yang terjadi baik pada hewan maupun tumbuhan. Secara umum reaksi yang
terjadi pada respirasi seluler berkebalikan dengan persamaan di atas. Pada respirasi,
gula (glukosa) dan senyawa lain akan bereaksi dengan oksigen untuk menghasilkan
karbon dioksida, air, dan energi kimia.
Tumbuhan menangkap cahaya
menggunakan pigmen yang disebut klorofil.
Pigmen inilah yang memberi warna hijau pada tumbuhan. Klorofil terdapat dalam
organel yang disebut kloroplas. klorofil menyerap cahaya yang akan digunakan
dalam fotosintesis. Meskipun seluruh bagian tubuh tumbuhan yang berwarna hijau
mengandung kloroplas, namun sebagian besar energi
dihasilkan di daun. Di dalam daun
terdapat lapisan sel yang disebut mesofil yang mengandung setengah juta
kloroplas setiap milimeter perseginya. Cahaya akan melewati lapisan epidermis
tanpa warna dan yang transparan, menuju mesofil, tempat terjadinya sebagian
besar proses fotosintesis. Permukaan daun biasanya dilapisi oleh kutikula dari
lilin yang bersifat anti air untuk mencegah terjadinya penyerapan sinar
Matahari ataupun penguapan air yang berlebihan.
Proses
Hingga sekarang fotosintesis masih
terus dipelajari karena masih ada sejumlah tahap yang belum bisa dijelaskan, meskipun
sudah sangat banyak yang diketahui tentang proses vital ini.[16] Proses fotosintesis sangat kompleks karena melibatkan semua
cabang ilmu pengetahuan
alam utama, seperti fisika, kimia, maupun biologi
sendiri.
Pada tumbuhan, organ utama tempat
berlangsungnya fotosintesis adalah daun. Namun secara umum, semua sel yang
memiliki kloroplas berpotensi untuk melangsungkan reaksi ini. Di organel
inilah tempat berlangsungnya fotosintesis, tepatnya pada bagian stroma. Hasil
fotosintesis (disebut fotosintat) biasanya dikirim ke jaringan-jaringan
terdekat terlebih dahulu.
Pada dasarnya, rangkaian reaksi
fotosintesis dapat dibagi menjadi dua bagian utama: reaksi terang
(karena memerlukan cahaya) dan reaksi gelap (tidak memerlukan cahaya
tetapi memerlukan karbon dioksida).
Reaksi terang, terjadi pada grana (tunggal:
granum), sedangkan reaksi gelap terjadi di dalam stroma. Dalam
reaksi terang, terjadi konversi energi cahaya
menjadi energi kimia dan menghasilkan oksigen
(O2). Sedangkan dalam reaksi gelap terjadi seri reaksi siklik yang
membentuk gula dari bahan dasar CO2 dan energi (ATP dan NADPH). Energi
yang digunakan dalam reaksi gelap ini diperoleh dari reaksi terang. Pada proses
reaksi gelap tidak dibutuhkan cahaya Matahari.
Reaksi gelap, bertujuan untuk mengubah senyawa yang mengandung atom
karbon menjadi molekul gula. Dari semua radiasi
Matahari yang dipancarkan, hanya panjang gelombang tertentu yang dimanfaatkan
tumbuhan untuk proses fotosintesis, yaitu panjang gelombang yang berada pada kisaran cahaya tampak (380-700 nm).
1.
Cahaya tampak terbagi atas
2.
cahaya merah (610 - 700 nm),
3.
hijau kuning (510 - 600 nm),
4.
biru (410 - 500 nm) dan
5.
violet (< 400 nm).
[19] Masing-masing jenis cahaya berbeda pengaruhnya terhadap
fotosintesis. Hal ini terkait pada sifat pigmen penangkap
cahaya yang bekerja dalam fotosintesis. Pigmen yang terdapat pada membran grana
menyerap cahaya yang memiliki panjang gelombang tertentu. Pigmen yang berbeda
menyerap cahaya pada panjang gelombang yang berbeda. Kloroplas
mengandung beberapa pigmen.
Sebagai contoh,
·
klorofil a terutama menyerap cahaya biru-violet dan merah. Klorofil
b menyerap cahaya biru dan oranye dan memantulkan cahaya kuning-hijau. Klorofil
a berperan langsung dalam reaksi terang, sedangkan klorofil b tidak secara
langsung berperan dalam reaksi terang. Proses absorpsi energi cahaya
menyebabkan lepasnya elektron berenergi tinggi dari klorofil a yang selanjutnya
akan disalurkan dan ditangkap oleh akseptor elektron. Proses ini merupakan awal
dari rangkaian panjang reaksi fotosintesis.
Siklus
Calvin-Benson
Mekanisme siklus Calvin-Benson
dimulai dengan fiksasi CO2
oleh ribulosa difosfat karboksilase (RuBP) membentuk 3-fosfogliserat. RuBP
merupakan enzim
alosetrik yang
distimulasi oleh tiga jenis perubahan yang dihasilkan dari pencahayaan kloroplas.
Pertama, reaksi dari enzim ini distimulasi oleh peningkatan pH. Jika kloroplas diberi cahaya, ion H+
ditranspor dari stroma ke dalam tilakoid
menghasilkan peningkatan pH stroma yang menstimulasi enzim karboksilase, terletak di permukaan luar membran
tilakoid. Kedua, reaksi ini distimulasi oleh Mg2+, yang memasuki
stroma daun sebagai ion H+, jika kloroplas diberi cahaya. Ketiga,
reaksi ini distimulasi oleh NADPH, yang dihasilkan oleh fotosistem
I selama pemberian cahaya.
Fiksasi CO2
ini merupakan reaksi gelap yang distimulasi oleh pencahayaan kloroplas.
Fikasasi CO2
melewati proses karboksilasi,
reduksi,
dan regenerasi. Karboksilasi melibatkan penambahan CO2 dan H2O
ke RuBP membentuk dua molekul 3-fosfogliserat(3-PGA). Kemudian pada fase reduksi, gugus
karboksil dalam 3-PGA direduksi menjadi 1 gugus aldehida dalam
3-fosforgliseradehida (3-Pgaldehida).
Reduksi ini tidak terjadi secara
langsung, tapi gugus karboksil
dari 3-PGA pertama-tama diubah menjadi ester jenis anhidrida asam pada asam
1,3-bifosfogliserat (1,3-bisPGA) dengan penambahan gugus fosfat terakhir dari ATP. ATP ini timbul dari fotofosforilasi
dan ADP yang dilepas ketika 1,3-bisPGA terbentuk, yang diubah kembali dengan
cepat menjadi ATP oleh reaksi fotofosforilasi tambahan. Bahan pereduksi
yang sebenarnya adalah NADPH, yang menyumbang 2 elektron.
Secara bersamaan, Pi dilepas dan digunakan kembali untuk mengubah ADP menjadi
ATP.
Pada fase
regenerasi, yang diregenerasi adalah RuBP yang diperlukan untuk bereaksi dengan
CO2 tambahan yang berdifusi secara konstan ke dalam
dan melalui stomata. Pada
akhir reaksi Calvin, ATP ketiga yang diperlukan bagi tiap molekul CO2
yang ditambat, digunakan untuk mengubah ribulosa-5-fosfat menjadi RuBP,
kemudian daur dimulai lagi.
Tiga putaran daur akan menambatkan 3
molekul
CO2 dan produk akhirnya adalah 1,3-Pgaldehida. Sebagian digunakan
kloroplas untuk membentuk pati, sebagian lainnya dibawa keluar. Sistem ini membuat jumlah total fosfat
menjadi konstan di kloroplas, tetapi menyebabkan munculnya triosafosfat di sitosol.
Triosa fosfat digunakan sitosol untuk membentuk sukrosa.
Osmosis
Osmosis adalah perpindahan air melalui membran
permeabel selektif dari bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat.
Membran semipermeabel harus dapat ditembus oleh pelarut, tapi tidak oleh zat
terlarut, yang mengakibatkan gradien tekanan sepanjang membran. Osmosis
merupakan suatu fenomena alami, tapi dapat dihambat secara buatan dengan
meningkatkan tekanan pada bagian dengan konsentrasi pekat menjadi melebihi
bagian dengan konsentrasi yang lebih encer. Gaya per unit luas yang
dibutuhkan untuk mencegah mengalirnya pelarut melalui membran permeabel
selektif dan masuk ke larutan dengan konsentrasi yang lebih pekat sebanding
dengan tekanan turgor. Tekanan
osmotik merupakan sifat koligatif, yang berarti bahwa sifat ini bergantung pada
konsentrasi zat terlarut, dan bukan pada sifat zat terlarut itu sendiri.
Osmosis adalah suatu topik yang
penting dalam biologi karena fenomena ini dapat menjelaskan mengapa air dapat
ditransportasikan ke dalam dan ke luar sel.
Difusi
Difusi adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian
yang berkonsentrasi rendah. Perbedaan konsentrasi yang ada pada dua larutan
disebut gradien konsentrasi. Difusi akan terus terjadi hingga seluruh partikel
tersebar luas secara merata atau mencapai keadaan kesetimbangan dimana perpindahan molekul tetap terjadi walaupun tidak ada
perbedaan konsentrasi. Contoh yang sederhana adalah pemberian gula pada
cairan teh tawar. Lambat laun cairan menjadi manis. Contoh lain adalah uap air
dari cerek yang berdifusi dalam udara.Difusi
yang paling sering terjadi adalah difusi molekuler. Difusi ini terjadi jika
terbentuk perpindahan dari sebuah lapisan (layer) molekul yang diam dari solid
atau fluida.
Ada beberapa faktor yang memengaruhi
kecepatan difusi, yaitu:
·
Ukuran partikel. Semakin kecil
ukuran partikel, semakin cepat partikel itu akan bergerak, sehinggak kecepatan
difusi semakin tinggi.
·
Ketebalan membran. Semakin tebal
membran, semakin lambat kecepatan difusi.
·
Luas suatu area. Semakin besar luas
area, semakin cepat kecepatan difusinya.
·
Jarak. Semakin besar jarak antara
dua konsentrasi, semakin lambat kecepatan difusinya.
·
Suhu. Semakin tinggi suhu, partikel
mendapatkan energi untuk bergerak dengan lebih cepat. Maka, semakin cepat pula
kecepatan difusinya.
·
Kambium adalah lapisan jaringan
meristematik pada tumbuhan yang sel-selnya
aktif membelah dan
bertanggung jawab atas pertumbuhan sekunder tumbuhan. Kambium ditemukan pada batang dan akar.
Berdasarkan jaringan tetap yang dibentuknya, dikenal dua kelompok kambium,
yaitu kambium gabus (felogen, phellogen) dan kambium pembuluh
(vascular cambium). Kambium hanya ditemukan pada tumbuhan dikotil
dan gymnospermae.
·
Kambium gabus adalah bagian dari korteks.
Aktivitasnya menghasilkan jaringan gabus (felem, phellem atau cork)
ke arah luar. Jaringan gabus berfungsi untuk mengendalikan masuk dan keluarnya
air, mencegah serangan hama, dan beberapa fungsi mekanik lainnya. Ke arah dalam,
kambium gabus pada beberapa spesies tumbuhan menghasilkan lapisan kulit
bergabus yang disebut feloderm (phelloderm).
·
Kambium pembuluh atau vaskular
adalah bagian yang biasa disebut orang kambium saja. Kambium biasanya membatasi
bagian pepagan
(kulit kayu) dari kolom kayu pada batang pohon. Ke
dalam, kambium akan membentuk pembuluh kayu (xilem) dan ke luar kambium membentuk pembuluh tapis (floem, phloem).
Setiap organisme mampu menerima
rangsang yang disebut IRITABILITAS, dan mampu pula menanggapi rangsang
tersebut. Salah satu bentuk tanggapan yang umum adalah berupa gerak. Gerak
berupa perubahan posisi tubuh atau perpindahan yang meliputi seluruh atau
sebagian dari tubuh.